[Senyum-ITB] Ada Band Wanita yang ikut Lomba Band IA-ITB?

>> Sunday, February 27, 2011

Ada Band Wanita yang ikut Lomba Band IA-ITB?



And when you get the chance...
You are the dancing queen, young and sweet, only seventeen
Dancing queen, feel the beat from the tambourine

Apakah ada band wanita yang ikut lomba band IA-ITB ?
Apakah kami yang bukan Alumni ITB boleh ikut ?

Ada yang pernah menyaksikan penampilan kami membawakan lagu Dancing Queen di atas?
Kata orang-orang, kekuatan power suara kami waktu membawakan lagu Dancing Queen manztap sekali hi hi hi hiiiiii.
Sayang kami lupa merekam videonya.
Sebagai obat rindu, kami putarkan lagu Dancing Queen yang dibawakan oleh band asalnya dari Swedia, namanya ABBA, dalam irama disco yang th 70-an akhir sedang nge-trend.

Lagu ini dikirim untuk para bidadari ITB yang terjebak di sarang penyamun keren di Jl. Ganesha hi hi hi hiiiiiiii.

Silahkan diputar video di bawah.
Selamat menikmati.

You can dance, you can jive, having the time of your life
See that girl, watch that scene, dig in the dancing queen




Salam kompax,

;-)
AB Three & 99Venus Team





-------------------

Read more...

Menyedihkan Mantan Aktivis Kampus Menjadi Diktator dan atau Koruptor

>> Saturday, February 26, 2011

Oleh Cardiyan HIS

Sejak lama kampus-kampus di Indonesia sudah bukan menjadi lembaga pendidikan lagi tetapi hanya lembaga ujian. Bahkan ditengarai ikut berperan juga sebagai pencetak koruptor dan atau diktator? Proses pendidikan karakter secara sistematis dan berkesinambungan adalah suatu keniscayaan. Tetapi kampus sering berkilah pendidikan karakter hanya buang-buang waktu dan duit.



Dipo Alam, Menteri Sekretaris Kabinet RI dilaporkan Media Group (“Metro TV” dan harian “Media Indonesia”) ke Bareskrim Mabes Polri. Karena waktu 3x24 jam yang diberikan “Metro TV” dan “Media Indonesia” kepada Dipo untuk meminta maaf tidak juga dipergunakan Ini sebagai buntut pernyataan Dipo Alam, agar memboikot 2 media elektronik (“Metro TV” dan “TV One”) dan satu media cetak harian “Media Indonesia”, yang dinilai selalu bersikap tendensius menjelek-jelekkan pemerintahan SBY. Dipo Alam, menurut pengacara Media Group DR. OC Kaligis, SH, telah melanggar UU 14/2008 tentang “Keterbukaan Informasi Publik” dan UU 40/1999 tentang “Pers” pasal 4 ayat 2.


Dalam pada itu, DR. Adnan Buyung Nasution, SH tak habis pikir. Seorang Dipo Alam yang dulu dikenal sebagai seorang aktivis Ketua Dewan Mahasiswa UI 1975-1976 ini berubah total menjadi seorang otoriter, seorang diktator. "Saya malu jadinya. Dipo Alam itu dulu seorang aktivis, saya ikut membela dia bersama, Hariman dan WS Rendra. Sebagai mantan aktivis kampus seharusnya dalam jiwanya terbentuk segala sikap anti-otoriter. Lha kok sekarang dia dengan jabatannya sebagai Menteri Sekretaris Kabinet menjadi sewenang-wenang," kata Buyung kepada sebuah statsiun televisi.


Fenomena Dipo Alam ini semakin menambah gugatan masyarakat bahwa para mantan aktivis kampus terkenal di Indonesia diragukan integritasnya untuk menjadi agen perubahan Indonesia yang semakin terpuruk. Gugatan masyarakat ini semakin mengemuka karena sebelumnya ada mantan aktivis kampus ITB yang dipenjara karena kasus suap di Komite Pengawasan dan Perlindungan Persaingan Usaha. Dan awal Februari 2011 ada mantan aktivis kampus ITB yang ditahan KPK atas suap cek pelawat pemenangan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia, Miranda Goeltom. Masyarakat pantas menggugat, alih-alih diharapkan menjadi agen perubahan yang kredibel, eh mereka malah menjadi diktator dan atau koruptor! Bahkan para mantan aktivis kampus ITB yang pernah dipenjara gara-gara melawan rejim Soeharto kepada penulis mengungkapkan: “Saya sangat muak dan tak akan pernah mau membesuk sesama rekan aktivis kampus kalau mereka dipenjara karena kasus korupsi!”.


Nah, kalau yang jelek-jelek terekspose dari para mantan aktivis kampus, maka almamater kampus dari anak durhaka itu ikut terseret-seret. Bahkan diduga kuat, ITB khususnya ikut pula berperan besar dalam keterpurukan negara Indonesia tercinta ini menjadi negara penuh skandal memalukan. Sehingga Krisis Moneter yang mengawalinya telah meningkat menjadi Krisis Multi Dimensi hingga sekarang ini? (Cukuplah Kampus Mencetak Garong, HU “Pikiran Rakyat”, 5 Maret 2006).


Barangkali penilaian itu memang terlalu ekstrim, karena dalam kenyataannya masih lebih banyak mantan aktivis kampus yang bermoral. Sehingga akibat berita yang “diplintir” wartawan “Pikiran Rakyat” -----atas makalah saya di acara seminar yang diselenggarakan oleh Kabinet Mahasiswa ITB di Aula Timur ITB pada 4 Maret 2006 itu------ saya sempat “dikeroyok” oleh dosen-dosen ITB sebagai penilaian yang sangat kejam.


Almamater memang tak bisa disalahkan terus menerus. Tetapi kampus harus terus menerus diingatkan agar merenungi kembali sebagai lembaga pendidikan dan bukan lembaga ujian. Sebagai lembaga pendidikan, sebagai lembaga penjaga pilar-pilar kebenaran, kampus harus memiliki visi kuat dalam menjalankan misi pendidikan mendidik mahasiswa yang berkarakter kuat disamping mengajar mahasiswa menjadi cerdas. Penekanan kepada bagaimana mendidik mahasiswa menjadi mahasiswa berkarakter kuat baru kemudian mahasiswa cerdas adalah sangat penting karena bangsa Indonesia sudah menjadi bangsa yang sedikit memiliki pemimpin yang berkarakter kuat untuk membawa Indonesia lolos dari krisis multi dimensi ini. Sulit membayangkan Indonesia sebagai negara besar kalau kampus papan atas yang diharapkan sebagai pionir tak mampu mendidik para mahasiswanya dengan visi dan misi yang berkarakter kuat, penuh idealisme, berjiwa nasionalisme Indonesia disamping cerdas.


Untuk itu kampus juga harus memiliki para dosen yang berkarakter pendidik, berkarakter pelatih. Yang memiliki kesabaran dalam melakukan proses pendidikan kepada para mahasiswanya. Proses latihan yang sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya bagi para mahasiswa, jangan dipandang oleh para rektor dan jajarannya sebagai buang-buang waktu dan buang-buang duit. Tetapi ini semua adalah bagian dari bagaimana kampus papan atas yang memperoleh bahan baku lulusan SLA terbaik harus dapat mengimbanginya dengan memberikan nilai tambah tinggi menghasilkan sarjana yang berkarakter kuat, berintegritas tinggi, penuh idealisme, penuh nasionalisme Indonesia disamping cerdas.


www.cardiyanhis.blogspot.com

http://id.linkedin.com/pub/cardiyan-his/20/742/2a6

Read more...

[Senyum-ITB] Quiz: Tata lampu keren untuk latihan nge-band

Quiz: Tata lampu keren untuk latihan nge-band




Dalam rangka lomba band ITB, kami juga sedang giat berlatih.
Grup kami mengusung seorang pemain keyboard baru, bernama Iwan Gunawan SI78.
Kami akan membawakan lagu serem tentang rumah hantu di pinggir laut.
Lagu yang sering diputar oleh teman-teman kos di daerah Setia Budi.
Welcome to The Home by The Sea. Hiiiiiiiii, seremmmmmm............


Coming out the woodwork through the open door
Pushing from above and below
Shadows but no substance in the shape of men
Round and down and sideways they go
Adrift without direction, eyes that hold despair
Then as one they sign and they moan

Ref:
Help us someone, let us out of here

Living here so long undisturbed
Dreaming of the time we were free
So many years ago
Before the time when we first heard
Welcome to the home by the sea


Quiz:
Hayo, siapa yang melengkapi chord dari lirik lagu kami ?
Sok atuh.......

Untuk melihat penampilan grup kami dengan tata lampu keren dan mendengar permainan keybord Iwan Gunawan SI78, silahkan diputar video di bawah.


Selamat mendengarkan,

:-)
Phil Collins, Iwan Gunawan, & 99Venus Team

-----------------

Read more...

[Senyum-ITB] Latihan nge-band di Lembang

Read more...

[Senyum-ITB] Anggota baru: Isti mengajak menjadikan UKM sumber devisa yang bisa diandalkan

=====================================================================
*** Senyum-ITB ***
- Kerjasama merajut Prestasi Dunia -
Tempat interaksi akrab Masyarakat dan Alumni ITB
Persahabatan, Ide, Iptek, Desain, Seni, Bisnis, & Kerjasama
http://www.yahoogroups.com/group/Senyum-ITB

Managed by: Senyum-ITB & 99Venus International (www.99Venus.net)

Subscribe : Senyum-ITB-subscribe@yahoogroups.com
Unsubscribe (if you must) : Senyum-ITB-unsubscribe@yahoogroups.com
=====================================================================


Hai Teman,

Ini adalah email balasan otomatis.
Ini adalah Form Pendaftaran untuk Alumni ITB.

Dalam waktu 3 (tiga) hari, tolong isi form di bawah sebagai respon
dari keinginan Anda bergabung di milis Senyum-ITB.
Jika tidak diisi komplit, maka sangat berat untuk menyetujui
keanggotaan Anda di milis Senyum-ITB karena kadang-kadang ada orang iseng yang ingin ikut bergabung di milis Senyum-ITB.
Mohon maklum dan terima kasih :-)



DATA PRIBADI
Tak kenal maka tak sayang

Lampiran foto terkini (Foto attachment) ? [ ] Ada dong :-) [ ] Tidak
Note: file foto lebih kecil dari 150 KB




Nama (Name) : Isti Dhaniswari
Nama panggilan (Nickname) : Isti

Jurusan di ITB : Desain
Jenjang S1 / S2 / S3 : S1
Angkatan Tahun : 1988
Personal Web/URL/Blog : http://
Foto / Alamat Facebook : http://www.facebook.com/
Rekaman Video / Film : http://www.youtube.com/

Profesi (Profession) : Industrial Designer
Keahlian (Expertise) : Trend & Lifestyle Researcher
Isti
Alamat Rumah (Home Adr) :
Kota/Negara (City/Country): Nürnberg/Germany
Perusahaan (Company) : Dhaniswari Products
Alamat Kantor (Office Adr): Zerzabelshofstr. 114
Kota/Negara (City/Country): NÃœrnberg/Germany
Company Web/URL : http://www.dhaniswari.com

Tempat/Tanggal Lahir (Place/Date of Birth) : Jakarta, 21 Juli 1970
Umur (Age) :
Hobby/Life Style : Fotografi, Travelling, Kuliner
Ceritakan 1 pengalaman berkesan semasa di kampus ITB : bertemu teman-teman saat penataran P4 yang menjadi teman sejati sampai saat ini
Ceritakan juga 1 pengalaman berkesan sesudah berkarir : merasakan lucunya naik 'Paranostra' di pabrik Zeiss, Jena
Interest (ketertarikan, aspirasi, minat) join dengan Senyum-ITB :
Humanity, Lingkungan hidup, Pendidikan, Penertiban lingkungan kampus, Menjadi kan UKM indonesia sumber devisa yang bisa diandalkan


REFERENSI

Bagaimana Anda tahu milis Senyum-ITB ?
[ ] Search Engine (Google, Yahoo, dll)
[ ] Yahoo Groups page
[ V ] Teman. Nama/email : Dona Saphiranti (Dosen Desain Interior ITB - non member)
[ ] Lain-lain. Tolong sebutkan :

Terima kasih banyak sudah mengisi form !



===================================================================
Ajak kolega dan teman-teman lain bergabung,
tolong minta mereka email ke Senyum-ITB-subscribe@yahoogroups.com
===================================================================

Read more...

[Senyum-ITB] Undangan Pameran di Nürnberg, Jerman

>> Friday, February 25, 2011

From: simpanglima@yahoo.com
To: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Sent: Saturday, February 26, 2011 7:09 AM
Subject: Re:



Mbak Isti yang baik,

Selamat sudah berhasil menjadi anggota milis. Hampir double posting, tapi belum;) Pameran ini adalah kesempatan bagus bagi UKM kreatif untuk mengembangkan pasarnya. Saya sudah sebarkan via Kadin Jabar, Entrepreneurs' Club, dan mitra binaan SBM-ITB di Bandung dan sekitarnya.

Kebetulan, Agustus ini SBM ITB didukung oleh FSRD ITB dan Goldsmiths University of London (GUL) akan meluncurkan program MBA in Creative and Cultural Entrepreneurship (MBA in CCE). Program ini bertujuan mencetak entrepreneur-entrepreneur baru di bidang kreatif dan budaya. Kesempatan pameran seperti 'Asien Pazifik Forum
Bayern' ini tentunya sangat bermanfaat dalam mendukung suksesnya Program MBA in CCE. Nanti Mbak Isti saya minta menjadi Mentor ya. Terima kasih dan sukses selalu.

Salam, dwi

Sent from an open mind powered by a smiley heart

-----Original Message-----
From: benischi@aol.com
Sender: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Date: Fri, 25 Feb 2011 03:37:28
To:
Reply-To: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Subject: [Senyum-ITB] Undangan Pameran di Nürnberg, Jerman

Hallo anggota milis 'Senyum',

saya Isti, alumni Desain Produk FSRD ITB angkatan 88 yang sekarang
bekerja dan bermukim di Nürnberg, Jerman. Saya ingin menyampaikan
undangan Pameran bagi UKM Indonesia di Jerman di event berikut ini.
Maaf kalau sudah sempat diposting ke milis ini, saya belum sempat
confirm ke Bapak Dwi Larso yang anggota milis ini yang saya titipkan
via Dona Saphiranti (Desain Interior ITB 88).

Terimakasih untuk perhatiannya.

Salam,
Isti Dhaniswari.

____

Dengan hormat,


Konsulat Jenderal Republik Indonesia Frankfurt am Main bekerja sama
dengan IHK (Kadin) Nürnberg, dalam acara tahunan 'Asien Pazifik Forum
Bayern' tahun ini mereka akan menampilkan Indonesia sebagai negara
calon partner bisnis.

Tujuannya adalah membuka hubungan bisnis region Nürnberg dan Bavaria
dengan Indonesia.

Untuk itu mereka mengundang UKM yang bersedia untuk berpameran (GRATIS)
di Nürnberg, tgl 20 Juli 2011.

Sifat pamerannya lebih ke informasi: brosur, presentasi, one to one
business contact, workshop (Peserta pameran bisa memutuskan sendiri
bentuk apa yang ingin ditampilkan). Namun para peserta juga diharapkan
untuk membawa 1-2 sampel produk (yang tidak memberatkan).

Konjen menyediakan fasilitas pengangkutan dari Frankfurt-Nürnberg PP
untuk peserta dan barangnya.

Rencananya tanggal 21 akan diadakan acara cultural Tour di Nürnberg.

UKM di sini tidak hanya terbatas pada bidang produksi atau kerajinan;
apalagi melihat region Nürnberg sebagai area ilmu pengetahuan, industri
dan informasi, undangan ini juga berlaku juga bagi pengusaha jasa
suport industri dan informasi, di bawah tema 'UKM kreatif dan
intelijen/ intelligent and creative entrepreneur'. Termasuk jasa
desain, ICT,elektronika dan automotive supplier.

Rencananya event ini juga akan dihadiri mentri Perdagangan. Wakil
gubernur dari jawa barat, jawa tengah dan jawa timur juga akan hadir
membawa UKM dari masing-masing daerah.

Akhir maret daftar peserta harus sudah masuk ke Konsulat, karena April
pihak IHK akan menyebar luaskan beritanya ke seluruh State
Bayern/Bavaria.

Untuk itu, jika berminat untuk ambil bagian di acara ini, saya tunggu
jawabannya selambat-lambatnya 15 Maret 2011.


Terimakasih dan salam,

Isti Dhaniswari
Industrial Designer,
Trend & Lifestyle researcher
e-mail: benischi@aol.com

Informasi Tambahan:

Pameran ini adalah pilot project dari Konjen RI di Frankfurt untuk
menjadi perantara pameran yang lebih memudahkan UKM (misalnya di sini
stand gratis dan sifatnya lebih terbuka) berpameran
di jerman dengan memanfaatkan fasilitas konsulat. Tujuan selanjutnya
juga untuk mengenal lebih dekat UKM Indonesia terlepas dari masalah
protokoler, untuk lebih memudahkan mereka membantu memperkenalkan UKM
Indonesia ke relasi konsulat. Jadi pameran sejenis ini akan diadakan
setiap tahun memanfaatkan event yang berbeda.

Sedangkan 'Asien Pazifik Forum Bayern' ini diadakan tiap tahun di
Nürnberg dengan negara partner yang bergantian setiap tahunnya.

FAQs:

- Pertanyaan mengenai website penyelenggara:
IHK Nürnberg:
http://www.ihk-nuernberg.com/nbgen/Business_Departments/index.html
Konjen RI Frankfurt: http://www.indonesia-frankfurt.de

- Target Audience: anggota Kadin di Bayern/State Bavaria. Info: Bayern
adalah propinsi tempat kelahiran industri Siemens AG, AEG, Grundig,
Faber-Castell, Städtler, Playmobil toys, BIG Toys, MAN, BMW, Audi, dll.
Juga tempat tinggalnya information dan ICT provider seperti Gfk AG dan
DATEV.

- Gedung: Nürnberg Messe
http://www.nuernbergmesse.de/en

- Panitia mengcover Stand, Stand Properties (Panels, Name
Plates,Tables, Chairs, Racks), transportasi peserta Frankfurt Nürnberg
PP (Kecuali mau terbang langsung ke Nürnberg).
Yang musti disediakan peserta: Posters, broschures, models/prototypes
(if necessary).

- info ttg pameran sebelumnya:
http://www.auwi-bayern.de/awp/foren/Asien_Pacific_Forum/

Read more...

[Senyum-ITB] Kolam di Taman Ganesha Seberang Gerbang Utama

From: sofyan_itb77@yahoo.com
To: Senyum-ITB@yahoogroups.com ; mulyanasuryaman@gmail.com
Sent: Saturday, February 26, 2011 1:53 AM
Subject: Re: [Senyum-ITB] Kolam di Taman Ganesha Seberang Gerbang Utama




Taman ganesha era 77_an lain lagi ceritanya...kolamnya ga ada airnya , waktu itu sering di jadikan tempat nonton mahasiswa itb kalau ada pagelaran live music Rollies atau Ucok AKA (apotek kali asin)...gak ketinggalan dengan arena balap gokart (kalau tidak salah diadakan oleh himpunan mahasiswa mesin ) sepanjang jalan yang mengitari taman ganesha .....

Kit

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


--------------------------------------------------------------------------------

From: "Rayi GMAIL"
Sender: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Date: Fri, 25 Feb 2011 23:53:05 +0700
To:
ReplyTo: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Subject: RE: [Senyum-ITB] Kolam di Taman Ganesha Seberang Gerbang Utama




Dulu waktu kecil, awal 70an, saya sering diajak orang tua main di taman Ganesha. Masih desain lama, belum diganti jadi desain baru. Yang paling saya ingat adalah, kolamnya juga kotor dan banyak kodoknya. Saya senang sekali main di situ karena bisa mengambil kecebong – buruy – orang sunda bilang. Maka itu kalau mau main, saya mintanya “ka nu aya bangkong” (ke tempat yang ada kodoknya). Kesimpulannya dari jaman dulu taman ganesha memang tidak ada yang ngurus jadinya selalu kotor.



RY



From: Senyum-ITB@yahoogroups.com [mailto:Senyum-ITB@yahoogroups.com] On Behalf Of reza kahar
Sent: Thursday, February 24, 2011 4:21 PM
To: senyum-itb@yahoogroups.com
Subject: [Senyum-ITB] Kolam di Taman Ganesha Seberang Gerbang Utama





Assalamu’alaikum

Dear All,



Tadi siang saya, istri dan kedua anak saya bermain-main di taman Ganesha yang ada kolamnya.

Anak saya yang berumur 1 tahun senang sekali bermain di kolam tersebut, dan ingin menyentuh airnya.



Tapi saya larang karena airnya berwarna kuning dan kotor banyak sampahnya.



Semoga kolam tersebut bisa segera dibersihkan lagi, dan juga air mancurnya diaktifkan lagi : )



Wassalamu’alaikum

------------

M Reza Kahar Aziz, ST

http://rezakahar.wordpress.com

http://id.linkedin.com/in/rezakahar

Read more...

[Senyum-ITB] "Homeschooling" atau "Talentschooling"?

>> Thursday, February 24, 2011

From: Muhammad Musrofi
To: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Sent: Friday, February 25, 2011 11:48 AM
Subject: [Senyum-ITB] "Homeschooling" atau "Talentschooling"?



Ini ada seorang guru sekaligus ibu dari seorang anak yang mengirim email ke saya:

----------

Salam hormat,





Saya merasa sangat beruntung dan bersyukur bs mendptkan kesempatan membaca buku anda,saya adalah guru dan seorg ibu.dari beratus-ratus buku yg sy baca,buku anda mengantar saya pd keyakinan unt.homeschooling bagi anak sy,mengingat kekakuan yg ada pd kurikulum tradisional kita yg sangat tidak mengakui perbedaan individu,,saya ingin berkesempatan bs bertemu dan berdiskusi dg anda suatu hari nanti,sy jg sangat ingin bergabung dg talentgroup,anyway sy tinggal di Bali
Hoping can hear from u soon




Yours truly,
Irma

-----------------------------

Ini jawaban saya :

Salam hormat kembali Bu,

Ibu membaca buku saya yang berjudul MELESATKAN PRESTASI SISWA ya?




Sebelum Ibu memutuskan untuk melakukan homeschooling, lebih baik dipertimbangkan lebih dalam dulu Bu. Mengapa? Karena yang saya coba perhatikan homeschooling yang ada saat ini hanya sekedar memindahkan aktivitas sekolah ke rumah. Saya pernah bertemu dengan komunitas homeschooling. Artinya kekurangan sistem dan suasana di sekolah itulah yang dicoba dikurangi, tetapi tidak menyelesaikan akar permasalahan yang paling mendasar yakni menjadikan anak/siswa sebagai subyek, bukan sebagai obyek.




Menurut saya inti sari pendidikan adalah menjadikan anak sebagai subyek dalam pendidikan, yakni:



1. Menjadikan potensi unik anak/siswa sebagai dasar proses belajar mengajar (misalnya guru memperhatikan modalitas /VAK siswa, multiple intelligence, holistik/analitik, dsb) --> outputnya berupa nilai akademik yang tinggi tanpa harus menambah jam belajar dan bersikap "keras" ke anak.



2. Menjadikan bakat anak sebagai titik aktivitas yang diasah anak --> outputnya berupa karya atau prestasi hebat. Ini ada sistematikanya, saya ada bukunya, yang masih terus saya perbaiki.

Kedua hal di atas didukung oleh peran sangat aktif Ibu dalam mendampingi anak. Kenapa Ibu? Karena, sukses orang di tangan Allah melalui tangan ibunya.

Nah, karena itu yang tepat dalam istilah saya bukannya 'HOMESCHOOLING', tetapi adalah 'TALENTSCHOOLING.' Anak saya tetap sekolah formal.

Saya sendiri saat ini tengah berusaha mendirikan sekolah SMP di Solo (karena tahun depan anak saya, insya Allah, masuk SMP). Sekolah itu, insya Allah akan menerapkan prinsip ‘TALENTSCHOOLING’; dimana per tiga bulan sekali, minimum para siswa menghasilkan sebuah karya atau prestasi yang bersumber dari bakat atau talenta alaminya (natural talents) dan proses belajar di kelas sangat menghormati keunikan para siswa. Sementara itu, sekolah itu “mendudukkan dirinya di bawah orang tua anak.” Jadi sekolah itu tidak meninggalkan faktor orang tua, tetapi sekolah itu mengajak orang tua untuk menjadi 'panglima' dalam mendidik anak, bukan sekolah yang jadi 'panglima' mendidik anak.





Doakan agar bisa berdiri sekolah itu.

Senang sekali, saya bisa ketemu dengan Ibu, bisa sharing yang lebih detail soal tersebut.




Terima kasih

M Musrofi

Read more...

Logo 99Venus di acara QB Leadership Series

Logo 99Venus sebagai media partner pada acara QB Leadership Series: Entrepreneurial Public Service dengan pembicara Fadel Muhammad (Menteri Kelautan dan Perikanan RI) dan Betti S Alisjahbana (Founder & CEO PT. QB International) di  F.Cone, FX Plaza, Jakarta pada hari Rabu, 23 Februari 2011.

Klik gambar untuk memperbesar.



-----
From: Betti S Alisjahbana
To: 99Venus Team, www.99Venus.net
Sent: Thursday, February 24, 2011 9:47 PM
Subject: Re: [Senyum-ITB] Foto: Sharing from QB Leadership Series featuring Fadel Muhammad


terlampir adalah foto backdrop acara leadership series 2011 dengan logo ia-itb dan 99venus sebagai media partner



2011/2/24 99Venus Team, www.99Venus.net <99venus@gmail.com>

Bu Betti,

Apakah kami bisa mendapat foto logo 99Venus sebagai latar belakang
dari Kang Fadel atau Bu Betti ?
Ditunggu untuk dokumentasi dan terima kasih.


Salam,
99Venus Team

----- Original Message -----
From: bsalisjahbana@gmail.com
To: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Sent: Thursday, February 24, 2011 7:18 PM
Subject: Re: [Senyum-ITB] Sharing from QB Leadership Series featuring
Fadel Muhammad



Wah senangnya...
Terima kasih ya.

Salam hangat penuh semangat
Betti Alisjahbana

Sent from my BlackBerry

Read more...

[Senyum-ITB] Mencari Arif Affandie (Sipil 77)

>> Wednesday, February 23, 2011

From: sofyan_itb77@yahoo.com
To: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 23, 2011 6:32 PM
Subject: Re: [Senyum-ITB] Mencari Arif Affandie (Sipil 77)



Kang Arief afandi skrg tinggal di bandung di setiabudhi dekat eldorado hotel, terakhir menangani disain mall di cimahi,no XL nya sdh berubah, coba kontak kang Triwijayanto atau kang Poncoyono si 77 mungkin ada data terbaru
Salam
S mulyana -m15t12si77

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


--------------------------------------------------------------------------------

From: bambang@tempo.co.id
Sender: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Date: Wed, 23 Feb 2011 07:38:12 +0000
To:
ReplyTo: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Subject: [Senyum-ITB] Mencari Arif Affandie (Sipil 77)



Salam. Mohon bantuan yang memiliki kontak bung Arif Affandie (Si 77) dan alumni 3pp4 SMAN4 Jkt lulusan 75. Terima kasih

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Read more...

[Senyum-ITB] Dialog Kepemimpinan dengan Dahlan Iskan, Dirut PLN, Senin 28 Februari

>> Tuesday, February 22, 2011

From: Betti S Alisjahbana
To: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 23, 2011 10:58 AM
Subject: [Senyum-ITB] Dialog Kepemimpinan dengan Dahlan Iskan, Dirut PLN, Senin 28 Februari



Rekan-rekan,
Dialog Kepemimpinan selanjutnya akan di adakan pada :
Senin, 28 Februari 2011
Jam 19:00 - 22:00
Tokoh Tamu Dahlan Iskan, Dirut PLN

Untuk moderator, mohon alamat e-mail dis@jawapos.co.id di cemplungkan ke milis setengah jam sebelumnya. Terima kasih.

--
Salam hangat penuh semangat
Betti Alisjahbana






***

Wow! Kirim desain keren untuk cendera mata Senyum-ITB sampai Rabu 23 Feb 11
http://ia-itb.blogspot.com/2011/02/wowww-desain-keren-untuk-senyum-itb.html

Ayo, ayo, ajak Alumni ITB lain ikut Senyum-ITB. Yuk, buat kerjasama!
Minta mereka email (kosong) ke Senyum-ITB-subscribe@yahoogroups.com
Mudah kok! Manajemen email di milis Senyum-ITB ada di bawah. Dicoba deh :)


Anggota: 6.945 Diperbarui: 1 Februari 2011
============================================================
*** Senyum-ITB ***
- Kerjasama merajut Prestasi Dunia -
Persahabatan, Ide, Iptek, Desain, Seni, Bisnis, & Kerjasama
http://groups.yahoo.com/group/Senyum-ITB

Managed by: Senyum-ITB & 99Venus International (http://99Venus.net )
http://Twitter.com/Senyum_ITB http://IA-ITB.blogspot.com
http://Facebook.com/pages/Senyum-ITB/100802856927
============================================================


Mengatur mode terima email dengan ganti-ganti 3 cara terima berikut :
1. Senyum-ITB-normal@yahoogroups.com = email terima normal (individual emails)
2. Senyum-ITB-digest@yahoogroups.com = email terima ringkasan (daily digest)
3. Senyum-ITB-nomail@yahoogroups.com = cuti sementara / baca di web Senyum-ITB

Ganti email / Cara berlangganan :
1. Senyum-ITB-subscribe@yahoogroups.com = email berlangganan milis Senyum-ITB
2. Senyum-ITB-unsubscribe@yahoogroups.com = email berhenti dari milis Senyum-ITB

Manajemen email di milis Senyum-ITB yang lebih detil di link berikut :-)
http://ia-itb.blogspot.com/2011/01/manajemen-aturan-milis-senyum-itb.html

Data :
Isi & lihat 1.250 profil di http://groups.yahoo.com/group/Senyum-ITB/database

Read more...

[Senyum-ITB] Mari Ikuti Survei Daya Saing Indonesia

>> Sunday, February 20, 2011

From: Ahmad Syamil
To: asyamil@suddenlink.net
Sent: Sunday, February 20, 2011 1:32 PM
Subject: [Senyum-ITB] Mari Ikuti Survei Daya Saing Indonesia





Rekan-rekan,

Mohon bantuannya untuk mengisi survei daya saing Indonesia di

http://www.ips.or.kr/site/IPS/mail/survey/20110120/26.html

Survei akademis non profit ini membutuhkan waktu 20 hingga 30 menit untuk mengisinya.
Pengumpulan data ini melibatkan para professor lebih dari 60 negara dan
dipimpin oleh Professor Dong-sung Cho dari Seoul National University yang mendapatkan
PhD dari Harvard Business School.

Sebagai ucapan terima kasih, peserta survei akan mendapatkan ringkasan hasil
survei.

Peserta survei tahun lalu dipersilahkan untuk mendapatkan ringkasan
hasil penelitian sebesar 651 KB di

http://asyamil.net/j/images/riset/ringkasan.pdf

Jika ada pertanyaan tentang survei ini, silahkan dikirimkan ke
asyamil/a/t/suddenlink/net.

Terima kasih atas bantuannya.

Jabat erat,

Ahmad Syamil
Associate Professor
Arkansas State University
http://asyamil.net/

Read more...

Menggulingkan Nurdin Halid? Serahkan kepada Ical

Oleh Cardiyan HIS

Nurdin Halid adalah sosok fenomenal bagaimana seorang anak manusia harus survive. Mana mau dia disuruh turun. Sedangkan semasa di dalam bui saja dia bisa mengendalikan PSSI. Ketua Umum PSSI, bagi Nurdin Halid adalah segalanya. Jabatan kebanggaan yang sangat prestisius apalagi setelah dirinya dua kali menjadi terpidana dan beberapa kasus lagi masih menghadang di depan. Lalu?


Bagaimana menggusur Nurdin Halid? Menurut penulis, ya serahkan saja ke Aburizal Bakrie (Ical), Ketua Umum Golkar. Lho ke Ical? Tentu saja, karena “keberhasilan” timnas masuk final Piala AFF ybl diklaim Nurdin Halid adalah karena kemampuan dirinya memimpin PSSI. Dan kemudian ada embel-embelnya, kata Nurdin Halid lagi, karena dukungan Partai Golkar! Nurdin memang jagoan memanipulasi fakta. Ketika lawannya menekan dengan jalur politik, Nurdin berkilah jangan mempolitisi sepakbola. Dan sebaliknya manakala Nurdin mengklaim keberhasilan PSSI digadang-gadang berkat dukungan Partai Golkar.

Nurdin Halid sendiri memang kader Golkar “terpercaya” dan sudah menjadi rahasia umum menjadi “ATM Berjalan” sejak jaman rejim Soeharto. Dan dalam rangka pemenangan Pemilu Presiden 2014, Nurdin Halid telah ditunjuk Ical sebagai Ketua Pemenangan Pemilu Golkar se Sulawesi. Bukan main!

PSSI yang bulan Maret 2011 nanti akan mengadakan Kongres antara lain agendanya “meresmikan” Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI yang ketiga kali berturut-turut; telah memakan korban-korbannya. Arifin Panigoro (teman sekampus Ical di ITB, bahkan sama-sama dari jurusan Teknik Elektro ITB), yang memiliki PS Bandung Raya dan menjadi pembina dan sponsor tetap kompetisi PSSI U-15 adalah salah satu korban “kepiawaian” Nurdin Halid berorganisasi di PSSI (dan Golkar). George Toisutta, jenderal bintang 4 yang sekaligus KASAD yang nota bene puluhan tahun membina Persatuan Sepakbola Angkatan Darat (anggota PSSI) juga tak lolos verifikasi Panitia Pemilihan PSSI yang nota bene kroni-kroni Nurdin Halid.

Dua tokoh kuat secara figur dan keuangan telah dilindas kehebringan Nurdin Halid. Gebrakan Arifin Panigoro melalui Liga Primer Indonesia (LPI) secara konsepsional dan komersial adalah bagus. Tetapi itu saja tidak cukup karena “negara adidaya” bernama FIFA lebih mendukung “perpanjangan tangannya” di Indonesia yakni kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) di bawah Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid. Hebatnya FIFA pun tutup mata dengan Statuta FIFA yang dimanipulasi oleh Nurdin Halid dan membolehkan “Nurdin good boy Halid” terpidana dua kali dan beberapa kasus pidana bakal menghadang di depannya; lolos verifikasi untuk menjadi calon Ketua Umum PSSI 2011-2015. Sebuah pelecehan akal sehat tetapi suatu fakta ini kehebatan kekuasaan Nurdin Halid.

Gerakan gusur Nurdin Halid melalui jaringan Facebook dan Twitter yang telah mencapai jutaan tetap tak mampu menurunkan nyali Nurdin Halid untuk mundur. Begitu pula ribuan demonstrasi para maniak sepakbola di seluruh Indonesia nyata-nyata tidak efektif. Bahkan yang efektif adalah slogan Nurdin Halid sendiri; “Saya sangat mencintai demokrasi. Sederhana saja. Saya hanya bisa diturunkan oleh anggota PSSI melalui Kongres PSSI”. Hebatnya, anggota-anggota PSSI sudah “disuap” macam-macam mulai amplop, entertaintments, studi banding ke klub-klub Real Madrid dan Manchester United dan entah apalagi.

Jadi untuk menggusur Nurdin Halid, menurut penulis hanya dua cara saja yang akan sangat efektif:

Pertama; serahkan kepada Ical, bosnya Nurdin Halid di Partai Golkar. Kalau Partai Golkar ingin memenangi Pemilu 2014 sekaligus mencalonkan Ical jadi Presiden RI 2014, jangan pelihara kader yang bermasalah seperti Nurdin Halid. Penggemar sepakbola itu mayoritas pemilih muda yang nota bene menjadi sasaran utama garapan Partai Golkar. Mana mau anak muda Indonesia memilih Partai Golar kalau juru kampanyenya orang-orang bermasalah seperti Nurdin Halid atau bahkan Ical sendiri yang masih bermasalah karena masih belum juga melunasi kewajiban kepada korban lumpur Lapindo. Dari sekarang Ical sebaiknya meminta Nurdin Halid mundur dari pencalonan Ketua Umum PSSI 2011-2015 demi misi yang lebih besar bagi Partai Golkar memenangi Pemilu 2014dan Pilpres 2014.

Kedua; sebenarnya lebih gampang lagi yakni pakai jalur hukum baik melalui KPK maupun Polisi dan Jaksa. Mengapa? Karena Nurdin Halid hanya takut dengan urusan hukum pidana. Sedikitnya ada 2 (dua) bukti pidana yang melilit dirinya. Yakni bukti aliran dana dari penetapan Pengadilan di Samarinda bahwa Nurdin Halid dan Andi Darussalam menerima aliran dana korupsi APBD dari terdakwa mantan manajer Persisam masing-masing Rp. 100 juta dan Rp. 80 juta. Kemudian bukti pengakuan Hamka Yamdhu, mantan anggota DPR 2004-2009 dari Partai Golkar yang juga mantan Bendahara PSSI pada Pengadilan Tipikor, bahwa Nurdin Halid menerima dana Rp. 500 juta berupa suap cek pelawat pemenangan Miranda Goeltom, sebagai Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia.

Masalahnya Nurdin Halid pun tak bakalan tinggal diam. Otak Nurdin barangkali sudah berpikir melampaui jamannya. Apalagi KPK, Polisi dan Jaksa sering berolahraga “jalan di tempat” dari pada bergerak jalan aktif mencokok para koruptor kelas kakap.

www.cardiyanhis.blogspot.com

Read more...

Wowww! Desain keren untuk Senyum-ITB

>> Wednesday, February 16, 2011

----------------------------------------------------
*** Desain keren untuk Senyum-ITB ***
Desain-desain cendera mata keren

Supported by: Senyum-ITB & 99Venus International
----------------------------------------------------


Hai Senyum-ITB,

Ditunggu selama 1 minggu sampai Rabu, 23 Feb 2011.
Beritahu ke teman-teman atuh :-)

Ayo ajukan desain keren untuk cendera mata yang akan diproduksi milis Senyum-ITB, berupa: sticker, kaos, jaket, atau cendera mata lain.
Jika terpilih, maka desain Anda akan dibeli atau diproduksi dengan pembagian keuntungan yang menarik.
Silahkan kirim desain ke Senyum-ITB-owner@yahoogroups.com

Selamat mendesain cendera mata yang keren untuk Senyum-ITB dan bayangkan desain tsb dipakai oleh Alumni ITB di manca negara !!!
Keren pisan euy ;-))

Read more...

[Senyum-ITB] Leader Harus Bisa Mimpi & Peluang Pasar Indonesia

From: "yuti ariani"
To: "senyum-itb"
Sent: Thursday, February 17, 2011 12:57 AM
Subject: [Senyum-ITB] Leader Harus Bisa Mimpi & Peluang Pasar Indonesia


Saya baru dari daerah yang dilabeli BPS dengan miskin. Penghasilan
mereka yang memang sedikit setengahnya dihabiskan untuk rokok, ngga
tau berapa yang dihabiskan untuk pulsa. Kemiskinan struktural?

Apa batasan antara kebutuhan dasar dengan konsumtif? Ada bahan-bahan
kebutuhan mandi yang di daerah dimana munculnya konsep BOP bisa dibuat
lokal dengan adanya perusahaan multi-nasional menjadi non-lokal. Ada
juga gerakan-gerakan seperti ini yang muncul dengan isu sanitasi,
seperti cuci tangan berubah menjadi pengerucutan ke merk tertentu.
Batasnya sangat tipis antara kebutuhan dengan konsumtif. Kalau dari
wawancara saya ke petani dan nelayan, kerja selalu dihitung dengan
rokok. Bahkan beberapa rekan saya ngga bisa mikir kalau ngga merokok.
Jadi ini termasuk kebutuhan atau kebiasaan konsumtif?

Masalah pendidikan juga kompleks. Dulu saya mewawancara kelompok
pengamen, ada yang sekolah dan tetap kesulitan bekerja. Karena sekolah
orientasinya untuk bekerja. Bagaimana pendidikan bisa mengubah
kebiasaan itu jalannya lebih panjang lagi. Di pulau Karimun Jawa salah
satu yang menarik adalah bagaimana SMK mengajarkan budidaya rumput
laut yang langsung terpakai sehari-hari. Saya ngga tau kalau sistemnya
pasar kerja yang sama bagaimana mekanismenya? Hal yang saya amati dari
proses variasi ini, misalnya di Karimun Jawa, adalah adanya tokoh
(dosen Undip yang pernah jadi Menteri) yang membawa variasi ini.

Yang selalu jadi pertanyaan untuk pendekatan dari pemerintah adalah
apakah Indonesia adalah skala yang tepat? Kalau melihat kisah
tokoh-tokoh leadership tampaknya tingkat intervensi harus dibuat lebih
lokal.

salam,
yuti

2011/2/16 Adi Indrayanto :
>
> Miskin karena pilihan? Ada yg memilih menjadi miskin? Sepertinya lebih
> banyak yg miskin karena sistem. Apa istilahnya? Kemiskinan Struktural?
>
> Kalau produk keperluan sehari-hari dibuat murah agar terjangkau itu lain
> soal. Tapi kalau produk tersebut malah menjadikan makin konsumtif bagaimana?
>
> Contohnya, rokok. Harga satu batang itu terjangkau. Semua orang bisa beli,
> termasuk BOP. Tapi, apa ini berguna bagi mereka yg ada di BOP? Mustinya, yg
> seperti ini dibebani pajak yg sangat tinggi ... agar harga tidak terjangkau
> di segment BOP.
>
> Pemerintah, kalau benar2 concern mau memperbaiki nasib yg ada di BOP, musti
> "selective". Tidak bisa dilepaskan ke mekanisme pasar. Orang2 di BOP ini
> akan terjebak terus dalam kemiskinannya.
>
> Contoh, pendidikan yg sebenarnya salah satu cara untuk menaikan level dari
> BOP ke MOP, malah dibebaskan mengikuti mekanisme pasar. Alhasil, makin tak
> terjangkau.
>
> Idealnya, bisnis yg mentarget di segment BOP, musti di "regulasi". Yg
> mendukung perbaikan nasib, diberikan insentif. Yg malah membuat terpuruk
> diberikan disentinf ..
>
>
> salam,
>
> -ai-
>
>
> On Wed, Feb 16, 2011 at 11:05 PM, yuti ariani wrote:
>>
>>
>>
>> Ada konsep namanya BoP, bottom of pyramid, business modelnya membidik
>> pasar orang-orang miskin dengan ide meningkatkan daya beli mereka.
>> Kemasannya dibuat kecil-kecil, sistem eceran, sehingga orang miskin
>> (penghasilan di bawah 2 dollar). Banyak pro dan kontra terhadap konsep ini.
>> Ada yang menganggap ini kedok baru konsumerisme, ada yang menilai cara ini
>> ampuh untuk meningkatkan masyarakat, semacam insentif untuk menjadi lebih
>> produktif.
>>
>> Perdebatan pendekatan ini banyak berkisar pada paradigma mengenai orang
>> miskin itu sendiri. Apakah mereka miskin secara sistem, apakah mereka
>> memilih untuk miskin, dlsb.
>> Kalau buat saya, pengusaha harus jujur, berhati dingin dalam artian logis
>> dan berani membuat terobosan bisa bagus, tapi kalau dalam arti menjadi
>> vampir mah bukan berhati dingin tapi jahat.
>> salam,
>> yuti
>>
>> On Wed, Feb 16, 2011 at 3:25 PM, Adi wrote:
>>>
>>>
>>>
>>> Gelo ... Orang miskin kok malah dijadikan target bisnis ... apa ya tega?
>>> Bisnis sukses yg targetnya orang miskin dulu itu SDSB. Kalau di Eropa
>>> Lottery ... . Orang miskin, pengangguran, tukang becak, senang pasang kode
>>> buntut ... dgn harapan bisa merubah nasib dirinya ...
>>> Aduh ... sy kalau harus jadi pengusaha dgn mengeksploitasi orang miskin
>>> sepertinya mending jadi dosen aja deh .... gak tega :-(
>>> Apa syarat jadi pengusaha sukses itu musti "berhati dingin" ya? :-(
>>>
>>>
>>> salam,
>>>
>>> -ai-
>>> On Feb 16, 2011, at 2:23 PM, Nurhasan Akbar wrote:
>>>
>>>
>>>
>>> Kata Professor Vijay Govindarajan dari Tuck School of Business . . kita
>>> harus punya mimpi besar . . ;)
>>>
>>> Katanya lagi . . ada banyak orang miskin di Indonesia yang sebetulnya
>>> bisa menjadi peluang bisnis alumni ITB? Tapi syarat utamanya untuk masuk
>>> bisnis itu adalah INOVASI . .
>>>
>>> Setahu saya . . Procter Gambler berusaha masuk ke pasar orang miskin di
>>> China yang pendapatannya kurang dari $2 per hari . . menurut data mereka
>>> bisa tumbuh 6-8% dengan melayani orang miskin di sana . . daripada hanya
>>> 1-2% tumbuhnya jika mereka melayani negara maju . .
>>>
>>> Indonesia yang katanya banyak yang 'miskin' bisa jadi pasar masa depan ya
>>> . .
>>>
>>> Berikut cuplikannya . . mudah2an bermanfaat.
>>>
>>> Salam,
>>> -akbar el82
>>>
>>> American businesses need the next generation of innovators to step up in
>>> order to succeed. But how do we find them? Tuck School of Business professor
>>> Vijay Govindarajan might have an answer.
>>>
>>> Govindarajan, a business professor, student of corporate innovation, and
>>> occasional sports buff, recently released his eighth book, a veritable
>>> how-to guide for CEOs and entrepreneurs titled The Other Side of Innovation:
>>> Solving the Execution Challenge.
>>>
>>> Q: What should a leader do to facilitate innovation within his or her
>>> organization?
>>>
>>> A: I think the most important thing the leader can do is dream. And dream
>>> big. Big ideas and big concepts lead to major change. Innovation is about
>>> bringing out something new, like Apple’s iPod or jet engines. When I say
>>> dream big, I’m talking about John F. Kennedy. Of course, we’ve all heard
>>> about the early ’60s, when he said we’ll put a man on the moon and bring him
>>> back before the end of this decade. That was a dream. And that big idea led
>>> to so many innovations that we’re still benefiting from. Dreaming is what
>>> creates legacy.
>>>
>>> Q: You have spent decades studying innovation in large organizations.
>>> What draws you to this subject? Why does it fascinate you?
>>>
>>> A: It fascinates me because in this world there are eight billion people.
>>> Unfortunately, corporations have divided these eight billion into two
>>> groups. There are three billion who can afford the products these companies
>>> make and five billion that we have left to charities, governments, and
>>> nongovernmental organizations to take care of. That’s outmoded thinking. We
>>> have to bring the five billion poor into the consuming base. If you want to
>>> bring them into the consuming base, you can’t give them the same products
>>> that you offer to the three billion. So the only way you can make them
>>> consumers is through innovation and new solutions. And out of the five
>>> billion poor, one billion of them are from India. I am from India, and I was
>>> always frustrated by this. There were only 200 million rich people in India
>>> that could afford these products, but what about the one billion poor? And
>>> just because they’re poor, it doesn’t mean they don’t have aspirations.
>>> They want to give their kids access to education, health care,
>>> transportation. They have the same aspirations as everyone else. They want
>>> quality products.
>>>
>>> So, this is probably the biggest opportunity for business. How do you
>>> bring the five billion poor into the consuming base? That requires
>>> innovation. Let’s think radically differently. I really believe in
>>> capitalism, and I really believe in profit motive. But companies so far have
>>> focused too much on making money. There’s nothing bad about making money,
>>> but let’s make a difference as well.

Read more...

[Senyum-ITB] Re: Mengapa bangsa Asia kalah kreatif dari bangsa Barat?

>> Tuesday, February 15, 2011

From: Didik Sunardi
To: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 16, 2011 9:40 AM
Subject: Re: [Senyum-ITB] Re: [itb76] Fw: [keluargavcm] Mengapa bangsa Asia kalah kreatif dari bangsa Barat?



Mbah RONO dan MONNY serta teman2 yg lain .... Pengalamanku dealing denagn kolega bisnis dari Jepang dan Korea .... Mereka juga bukan orang2 kreatof kritisn tetapi sangat rajin, fokus, persisten, ulet.... Hal hal tadi yg mengkompensasi "ketidak kreatifan" kebayakan Asian. Impact pelajaran Confucious nya sanagat terasa.

Kelompok bangsa Cina lain lagi, sangat kompetitif dan segala cara halal asal kemuliaan (kaya raya) bisa dicapai ... Ada buku yg ditulis oleh sorang Chinese lady inellectual ... Waktu kerja di GE kita disuruh baca buku itu .. "Black Heart Thick Face"

Powered by Telkomsel BlackBerry®


--------------------------------------------------------------------------------

From: suronopvg@yahoo.com
Sender: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Date: Wed, 16 Feb 2011 01:19:27 +0000
To: Itb 76; Senyum-ITB
ReplyTo: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Subject: [Senyum-ITB] Re: [itb76] Fw: [keluargavcm] Mengapa bangsa Asia kalah kreatif dari bangsa Barat?



Monny yg baik,

Bagaimana dgn Jepang dan Cina, apakah termasuk di dalamnya.
Monny, sharing nya banyak yg betul, khususnya cucok untuk diriku. Monny, bukannya ada pepatah "ajine sariro soko busono". Klo diterjemahkan bebas, kita menghargai seseorang berdasarkan yg tampak/harta, bukan proses mendapatkan.

Saya alami sendiri saat anakku sekolah SD di Perancis, dikasih PR pembagian. Saya ajari "poro gapit" pembagian khas yg kita kenal, lusanya saya saya dipanggil kepala sekolah SD dmn anakku sekolah. Intinya saya tdk boleh mengajarkan metoda kpd anakku, itu tanggung jwb sekolah, yg penting saya mengawasi apakah anak saya kerjakan PR apa tdk, soal salah or betul PR yg dikerjakan anak saya akan dibahas di sekolah.

Suatu hari kita ortu diundang proses belajar mengajar, topiknya membumi, mslh pemanas ruangan centralised, temperatur ruangan namun jumlah kematian meningkat. Debat di kelas sunggung hidup, istri saya n saya sangat kaget melihat n mendengar anakku berargumentasi (saat ini S2 di Gottingen, Jerman) tanpa dgn rasa marah n dll. Hasil dr bahasan disimpulkan bersama. Hampir ortu yg datang kaget atas kedewasaan berdialog, mengemukaan pendapat, n bertanya sungguh diluar dugaan kita. Kita ortu sbg peninjau tdk boleh berkomentar, baru stlh kelas selesai, kita dimasukkan ruang lain berdialog dgn guru kelas ttg metoda ajar yg diberikan, pertanyaan, usulan/pernyataan, n sanggahan anak2 kita. Mayoritas dr ortu setuju dgn metoda yg diterapkan. Stlh anakku pulang Indonesia, awal2nya sering menangis krn banyaknya pelajaran, banyaknya tugas, n ulangan2 yg sangat banyak. Namun lama2 ya "terpaksa" beradaptasi.
Tks Monny atas sharingnya
Surono

Powered by Telkomsel BlackBerry®


--------------------------------------------------------------------------------

From: "Monny T Rukmono"
Sender: itb76@yahoogroups.com
Date: Tue, 15 Feb 2011 22:31:22 +0000
To: ITB76; Al Izhar; Senyum-ITB
ReplyTo: itb76@yahoogroups.com
Subject: [itb76] Fw: [keluargavcm] Mengapa bangsa Asia kalah kreatif dari bangsa Barat?




Sebagai komponen orang Asia, apakah anda juga merasakan hal yg sama dg yg tertulis di email dibawah ini?......Semoga manfaat.....(Dari milis kampungku).....

Cheeeeeeeers, monny

Powered by BlackBerry®


--------------------------------------------------------------------------------

From: Didik Kuntadi
Sender: keluargavcm@yahoogroups.com
Date: Tue, 15 Feb 2011 14:57:47 -0700
To: keluargavcm@yahoogroups.com
ReplyTo: keluargavcm@yahoogroups.com
Subject: [keluargavcm] Mengapa bangsa Asia kalah kreatif dari bangsa Barat?





Prof. Ng Aik Kwang dari University of Queensland, dalam bukunya "Why Asians Are Less Creative Than Westerners" (2001) yang dianggap kontroversial tapi ternyata menjadi "best seller". (www.idearesort.com/trainers/T01.p) mengemukakan beberapa hal ttg bangsa-bangsa Asia yang telah membuka mata dan pikiran banyak orang:

1. Bagi kebanyakan org Asia, dlm budaya mereka, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain). Passion (rasa cinta thdp sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreatifitas kalah populer oleh profesi dokter, lawyer, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan seorang utk memiliki kekayaan banyak.

2. Bagi org Asia, banyaknya kekayaan yg dimiliki lbh dihargai drpd CARA memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai ceritera, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu. Tidak heran pula bila perilaku koruptif pun ditolerir/ diterima sbg sesuatu yg wajar.

3. Bagi org Asia, pendidikan identik dengan hafalan berbasis "kunci jawaban" bukan pada pengertian. Ujian Nasional, tes masuk PT dll semua berbasis hafalan. Sampai tingkat sarjana, mahasiswa diharuskan hafal rumus2 Imu pasti dan ilmu hitung lainnya bukan diarahkan utk memahami kapan dan bagaimana menggunakan rumus rumus tersebut.

4. Karena berbasis hafalan, murid2 di sekolah di Asia dijejali sebanyak mungkin pelajaran. Mereka dididik menjadi "Jack of all trades, but master of none" (tahu sedikit sedikit ttg banyak hal tapi tidak menguasai apapun).

5. Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Asia bisa jadi juara dlm Olympiade Fisika, dan Matematika. Tapi hampir tidak pernah ada org Asia yang menang Nobel atau hadiah internasional lainnya yg berbasis inovasi dan kreativitas.

6. Orang Asia takut salah (KIASI) dan takut kalah (KIASU). Akibat- nya sifat eksploratif sbg upaya memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk mengambil resiko kurang dihargai.

7. Bagi keanyakan bangsa Asia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah

8. Karena takut salah dan takut dianggap bodoh, di sekolah atau dalam seminar atau workshop, peserta jarang mau bertanya tetapi stlh sesi berakhir peserta mengerumuni guru / narasumber utk minta penjelasan tambahan.

Note: Secara pribadi saya sangat setuju dengan apa yang di kemukakan Prof Ng Aik Wang. Karena hal itu juga juga saya rasakan dan telah menjadi keprihatinan saya sejak lama. Saya juga pernah jadi produk (korban) sistem pendidikan Indonesia. Bila anda juga tertarik utk mengetahui lebih banyak silahkan search di Google atau pesan buku nya keAmazon.com

Dlm bukunya Prof.Ng Aik Kwang menawarkan bbrp solusi sbb:

1. Hargai proses. Hargailah org krn pengabdiannya bukan karena kekayaannya. Percuma bangga naik haji atau membangun mesjid atau pesantren tapi duitnya dari hasil korupsi

2. Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban. Biarkan murid memahami bidang yang paling disukainya

3. Jangan jejali murid dgn banyak hafalan, apalagi matematika. Untuk apa diciptakan kalkulator kalau jawaban utk X x Y harus dihapalkan? Biarkan murid memilih sedikit mata pelajaran tapi benar2 dikuasainya

4. Biarkan anak memilih profesi berdasarkan PASSION (rasa cinta) nya pada bidang itu, bukan memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yg lebih cepat menghasilkan uang

5. Dasar kreativitas adlh rasa penasaran & berani ambil resiko. AYO BERTANYA!

6. Guru adlh fasilitator, bukan dewa yang harus tahu segalanya. Mari akui dgn bangga kl KT TDK TAU!

7. Passion manusia adalah anugerah Tuhan..sebagai orang tua kita bertanggung-jawab untuk mengarahkan anak kita untuk menemukan passionnya dan mensupportnya.

Mudah2an dengan begitu, kita bisa memiliki anak-anak dan cucu yang kreatif, inovatif tapi juga memiliki integritas dan idealisme tinggi tanpa korupsi

Read more...

[Senyum-ITB] Hasil Voting : Dialog Kepemimpinan

From: Betti S Alisjahbana
To: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 16, 2011 9:25 AM
Subject: [Senyum-ITB] Hasil Voting : Dialog Kepemimpinan



Teman-teman,
Voting dialog kepemimpinan ditutup semalam pada jam 12:00. Total kita mendapatkan 362 votes. Tokoh pemimpin di bawah ini mendapatkan votes terbanyak dan akan di undang untuk menjadi Tokoh Tamu di tahun ini secara bergantian. (Tentunya bila mereka bersedia).

Berikut adalah calon Tokoh Tamu kita :
1. BJ Habibie
2. Mahfudz MD
3. Jusuf Kalla
4. Ciputra
5. Dahlan Iskan
6. Sri Mulyani
7. Tri Rismarini
8. Anis Baswedan
9. Arifin Panigoro
10. Betti Alisjahbana
11. Kuntoro Mangkusubroto
12. Tri Haryo (Hengki)
13. Yohannes Surya
14. Teddy Rachmat
15. Susno Duadji
16.Gus Solahuddin Wahid
17. Sandiaga Uno
18. Budi Santoso
19.Prof. Akhmaloka
20. Mathir Muhammad
21. Jaya Suprana
22. Jusman Syafie Djamal

Terima kasih atas partisipasi teman-teman. Semoga kita bisa menghadirkan mereka di milis ini dan semoga acara Dialog Kepemimpinan memberikan manfaat yang maksimal di dldalam membangun dan mendorong kepemimpinan yang berintegritas tinggi, kompeten, dan memberikan manfaat pada masyarakat luas di Indonesia.

--
Salam hangat penuh semangat
Betti Alisjahbana
LeadershipQB.com

Read more...

[Senyum-ITB] Anggota baru: Imam mengajak jadi konsultan di Victoria, Australia

From: Administrasi
To: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 16, 2011 10:02 AM
Subject: [Senyum-ITB] Anggota baru: Imam mengajak jadi konsultan di Victoria, Australia




DATA PRIBADI
Tak kenal maka tak sayang

Lampiran foto terkini (Foto attachment) ? [ ] Ada dong :-) [ X ] Tidak
Note: file foto lebih kecil dari 150 KB

Nama (Name) : Imam Malik
Nama panggilan (Nickname) : Imam

Jurusan di ITB : T. Geologi
Jenjang S1 / S2 / S3 : S1
Angkatan Tahun : 1988
Personal Web/URL/Blog : http://
Foto / Alamat Facebook : http://www.facebook.com/imamalik
Rekaman Video / Film : http://www.youtube.com/

Profesi (Profession) : Konsultan
Keahlian (Expertise) : HSE

Alamat Rumah (Home Adr) : 1/340 Morris Road, Hoppers Crossing
Kota/Negara (City/Country): Victoria/Australia
Perusahaan (Company) : Bureau Veritas Australia
Alamat Kantor (Office Adr):
Kota/Negara (City/Country):
Company Web/URL : http://bureauveristas.com.au

Tempat/Tanggal Lahir (Place/Date of Birth) : Tulungagung April 1969
Umur (Age) : 41 th
Hobby/Life Style : Jalan-jalan dan kumpul teman2
Ceritakan 1 pengalaman berkesan semasa di kampus ITB : banyak...
Ceritakan juga 1 pengalaman berkesan sesudah berkarir :
Interest (ketertarikan, aspirasi, minat) join dengan Senyum-ITB : menambah kawan



REFERENSI

Bagaimana Anda tahu milis Senyum-ITB ?
[ ] Search Engine (Google, Yahoo, dll)
[ ] Yahoo Groups page
[ X ] Teman. Nama/email : Harto Widodo (GD88)
[ ] Lain-lain. Tolong sebutkan :

Terima kasih banyak sudah mengisi form !



===================================================================
Ajak kolega dan teman-teman lain bergabung,
tolong minta mereka email ke Senyum-ITB-subscribe@yahoogroups.com
===================================================================

Read more...

[Senyum-ITB] Re: Mengundang Imam Malik GL88

From: hhartow@yahoo.com
To: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, February 15, 2011 5:49 PM
Subject: Re: [Senyum-ITB] Re: Mengundang Imam Malik GL88



Ini email Imam, saya akan minta beliau juga untuk gabung ke Senyum-ITB.

imammalik@yahoo.com

Salam hangat,
HW

Powered by Telkomsel BlackBerry®


--------------------------------------------------------------------------------

From: Senyum-ITB-owner@yahoogroups.com
Sender: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Date: Tue, 15 Feb 2011 09:35:38 -0000
To:
ReplyTo: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Subject: [Senyum-ITB] Re: Mengundang Imam Malik GL88





Jika demikian, tolong undang Imam Malik GL88 untuk berbagi peluang dan pengalaman konstruksi/perumahan di Australia.

Jabat eart,
- Moddy

--- In Senyum-ITB@yahoogroups.com, hhartow@... wrote:
>
> Ada Imam Malik GL88, bekerja di konstruksi/perumahan
> Wass
> HW-GD88
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: Senyum-ITB@yahoogroups.com
> Sender: Senyum-ITB@yahoogroups.com
> Date: 15 Feb 2011 02:40:59
> To:
> Reply-To: Senyum-ITB@yahoogroups.com
> Subject: [Senyum-ITB] Info dan Peluang di Australia, 2/15/2011, 10:00 am
>
> Reminder from: IA-ITB Yahoo! Group
> http://groups.yahoo.com/group/IA-ITB/cal
>
> Info dan Peluang di Australia
> Tuesday February 15, 2011
> 10:00 am - 10:00 am
> (This event repeats every week.)
>
> Notes:
> ----------------------------------------------------
> *** Info dan Peluang di Australia ***
> ----------------------------------------------------
>
>
> Halo IA-ITB,
>
> Khususnya yang ada di Australia (Perth, Melbourne, Sydney, dll), New Zealand, silahkan cerita jika ada berita, bisnis, karir, penemuan/paten, pameran di negara tsb yang relevan dengan misi milis IA-ITB.
>
> Tanya juga jika Anda butuh support dari rekan-rekan di kawasan tsb.
>
>
> Ayo gabung! Milis IA-ITB Australia ada di
> http://groups.yahoo.com/group/IA-ITB_Australia
>
> Alumni ITB yang ada di kawasan ini:
> - Taufik Faturohman, mengajar finance di Estern Australia
> - Upasara Wulung, Profesor di UWA, Perth
> - Siapa lagi menyusul ?
>
>
> Terima kasih yaaa..... :-)
>

Read more...

[Senyum-ITB] Senyum foto model berlatar belakang ITB

>> Friday, February 11, 2011

Senyum foto model berlatar belakang ITB.
Quiz: Hayo, siapa namanya ?





Salam senyum dari Jimbaran Bali,

:-)
99Venus Team

Read more...

[Senyum-ITB] Tina Talisa (TV One) menunggu di Aula Timur ITB: 3Tim Jagoan Komputer Cilik beri Kuliah Umum

>> Thursday, February 10, 2011

From: meidya diny
To: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Sent: Friday, February 11, 2011 10:55 AM
Subject: Re: [Senyum-ITB] Update terakhir: Tina Talisa (TV One) menunggu di Aula Timur ITB: 3Tim Jagoan Komputer Cilik beri Kuliah Umum





Pak Yusep,

Sama seperti Pak Akbar & Pak Edy, apa memungkinkan saya mendapatkan DVD rekaman acara.
Kebetulan di Singapore pun banyak Anak-anak dari Indonesia, dan kami punya acara rutin setiap bulan nya.
berharap dengan DVD sejenis ini, bisa meningkapkan semangat & keatifitas adik-adik kami di sini.

Untuk kontribusi pembiayaan DVD, kami juga minta diinfokan dan sangat ingin berkontribusi. Maju terus anak-anak Indonesia...Putra-Putri Bangsa !!!


Salam,
Meidya Ariandiny (Sipil 2002)
HP : +65 9350 1514






--------------------------------------------------------------------------------
From: Edy Gunawan
To: Alumni ITB
Sent: Fri, February 11, 2011 10:28:39 AM
Subject: Re: [Senyum-ITB] Update terakhir: Tina Talisa (TV One) menunggu di Aula Timur ITB: 3Tim Jagoan Komputer Cilik beri Kuliah Umum


Kang Yusep,
sama seperti Mas Akbar di Solo, saya juga pesan DVD rekaman acara
menarik ini untuk anak-anak di Bali yang tidak sempat nonton TV hari ini.

Kami juga ingin punya kesempatan menyumbang biaya pembuatan DVD dan
mendukung kegiatan mulia yang sedang Kang Yusep kerjakan ini.

Salam,
Edy Gunawan
HP: +6281-7976-0505

-------- Original Message --------
Subject: Re: [Senyum-ITB] Update terakhir: Tina Talisa (TV One)
menunggu di Aula Timur ITB: 3Tim Jagoan Komputer Cilik beri Kuliah Umum
Date: Fri, 11 Feb 2011 01:02:33 +0000
From: Nurhasan Akbar

Mas Yusep..

Banyak alumni ITB yang tidak ada kesempatan untuk datang ke kampus, apa
mungkin acaranya di record dengan videocam, kemudian dikemas dalam
bentuk DVD, untuk nantinya bisa di share ke lebih banyak orang.

Saya pengen cerita para jagoan cilik itu menginspirasi anak2 kami.

Kalau boleh saya didaftar sebagai pemesan DVD nya nanti..:)

Terima kasih atas perhatiannya. Semoga lancar dan sukses acaranya.

Salam
-akbar el82 di solo

Powered by Qomari.Com®

Read more...

[Senyum-ITB] Futsal PS IA-ITB

From: Suluh Rahardjo
To: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 09, 2011 12:57 PM
Subject: Re: [Senyum-ITB] serangan jantung vs futsal dsb



Natal,

Boleh juga tuh, dirancang untuk partai persahabatan ke Doha...

Kami memang ingin menggairahkan aktivitas tour PS-IA-ITB... Biasanya kami memang rutin keliling, at least setahun sekali... Cilegon, Batam-Singapore, Gresik, Bontang, Pakanbaru dan Palembang sudah kami jajal... kalo Bandung sih sudah gak terhitung... Insya Allah akan menuju Medan di April 2011 ini.

Mudah-mudahan bisa terlaksana juga untuk ke Doha... Amin.

Angkatan paling senior yang masih aktif main di Lebak Bulus ya Bang Andre Rustam (GD 70), sedang yang paling junior ada Fajar (SI 2006). Sekarang ini, kami memang sedang menghimpun para alumni muda yang mau nerusin hobinya bersepakbola... sudah mulai banyak angkatan 2000-an yang aktif secara rutin. Kalo saya dan beberapa rekan yang angkatan 80-an sih sifatnya sudah nyari keringet aja, enggak ngoyo-ngoyo amat dalam bermain, tapi ngoyo agar setiap Jumat harus tetap ada maen sepakbola...

Thanks dan salam,
suluh



2011/2/9 Natal Hutabarat



terima kasih atas infonya Pak Suluh...laporannya lengkap :)

sekali lagi, inilah bukti bahwa pemilik kehidupan yang fana di dunia ini bukanlah manusia itu sendiri :)
tapi adalah Tuhan Allah sang Pencipta, Khalik langit dan bumi.

Turut berduka buat keluarga almarhum, semoga diberi kekuatan untuk menjalani dan melanjutkan hidup.


note:
ternyata pak Suluh ketua PS-IA-ITB toh :)
kapan2 bolehlah bertandang kesini pak, di Doha ada PS-IA-ITB Qatar juga loh pak :0
salah satu pentolannya pak Susilo Cahyono :)




2011/2/8 Suluh Rahardjo



Hehehe...... memang bener bahwa Almarhum di hari Jumat 4 Feb malam itu berada di lapangan sepakbola (bukan Futsal) Lebak Bulus dalam salah satu aktivitas rutin PS-IA-ITB. Kebetulan saya ketua PS-IA-ITB nya. Kami secara rutin memang main di Lebak Bulus setiap Jumat sore-malam.

Hari itu kebetulan kami kedatangan tamu dari Pupuk Kaltim Senior serta Trisakti All Stars (ini sparring partner langganan kami). Jadi kami buat pertandingan segitiga. Almarhum bermain untuk Trisakti All Stars (bersama Rico Ceper, dkk). Kalau tidak salah, Almarhum main 1 babak (babak pertama) dulu di partai Trisakti All Stars vs Pupuk Kaltim Senior. 1 babak kami buat hanya selama 25-30 menit. Setelah itu Almarhum main lagi di partai Trisakti All Stars vs PS-IA-ITB, dan mencetak 1 gol di babak pertama dengan heading yang sangat indah, menyambut crossing dr sayap kiri serta 1 gol lagi dengan tendangan di babak kedua. Setelah mencetak gol keduanya, Almarhum berhenti bermain.

Selesai pertandingan, menurut cerita rekan-rekan yang masih di lapangan (kebetulan saya sudah ke kamar mandi untuk bersih-bersih), Almarhum lalu mendatangi bangku tim PS-IA-ITB untuk bertegur sapa, dan sempat beberapa kali berfoto bersama beberapa rekan (di antaranya dengan Bang Andre Rustam, GD-70), serta berpamitan ke rekan-rekan PS-IA-ITB. Memang terasa lebih hangat dibanding 1-2 bulan lalu, saat Almarhum sempat main bersama kami, juga bergabung di tim Trisakti All Stars kala itu.

Setelah itu, ceritanya seperti yang sudah dimuat di berbagai media..... Kami berduka cita atas berpulangnya Almarhum, dan mendoakan agar Almarhum dimuliakan Allah SWT di sisi-Nya. Amin YRA.

Terima kasih dan salam,
Suluh T. Rahardjo (EL-86)

Read more...

[Senyum-ITB] Membentuk IA-ITB Jepang

Sent: Thursday, February 10, 2011 2:59 PM
Subject: Re: [Senyum-ITB] Jajaran Pengurus IA-ITB di Manca Negara , 2/10/2011, 2:00 pm

Wah kayaknya yang di Jepang belum ada neh.
Padahal kepadatan alumni ITB dijepang cukup banyak terutama di Tokyo.
Saya pikir sudah ada kepengurusan atau deklarasinya, padahal pembicaraannya sudah sejak tahun 2004 an..6 tahun yang lalu kayaknya.

Apa kita buat aja sekarang... saya pikir dimilist ini ada almuni ITB yang berdomisili di Jepang..
Saya kompori neh... kita buat IA-ITB chapter Japan. Deklarasi Maret 2011 gimana...


Wassalam
Sidik FI96
--
===========================
Annual Meeting for Science and Technology Studies 2011 (AMSTECS-2011)
March 19-20, 2011
Any inquiry and questions: amstecs-panitia@istecs.org
Paper : amstecs-paper@istecs.org
Tel/Fax : +81-(0)29-287-7280 @
http://am.istecs.org

Read more...

[Senyum-ITB] Memindahkan Ibukota RI

>> Tuesday, February 8, 2011

Sent: Tuesday, February 08, 2011 10:56 AM
Subject: Re: [Senyum-ITB] Pro kontra Awang

Icon
Saya mengunjungi Abuja ibukota Nigeria yang baru pindahan dari Lagos.Kotanya tertata (Arsiteknya dari Jepang),walaupun tidak sempurna,ada semangat baru membuat pusat pertumbuhan budaya baru (bukan sekedar ekonomi),terutama mengharmoniskan hubungan Kelompok Islam dan Kristen.

Kekhwatiran terhadap dampak negatif bisa diatasi dengan partisipasi masyarakt yang kritis.
Kita bisa mencontoh bgm Presiden John Adam berkantor di Gedung Putih yang cat nya belum selsai dan halaman depan seperti kubangan kerbau.Presiden Adam bersikukuh pindah ke Washington sebagai simbol kemerdekaan USA dari Pitssburg yang pernah menjadi simbol kolonialisme Inggris,waalaupun Washington secara fisik sama sekali tdk layak sebagai ibukota negara.


Salam
Amir Sambodo

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: "Wicak Sarosa"
Sender: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Date: Tue, 8 Feb 2011 02:31:36 +0000
To:
ReplyTo: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Subject: Re: [Senyum-ITB] Pro kontra Awang


Amir, dan tentu teman2 ITB-ers lainnya...

Saya setuju dengan perlunya perubahan mindset pemerintahan yg berorientasi kepada kepentingan umum dan membangkitkan kebanggaan nasional... Juga setuju (dan malah turut mendorong) pemerataan pembangunan di luar Jakarta (dan di luar Jawa) yang sudah sumpek....

Tapi saya tidak sependapat kalau hal tersebut harus dicapai dengan membangun ibukota negara baru.... Banyak "potential pitfall"-nya (seperti halnya yg terjadi dengan Bukit Pelangi, pada skala kecil).... Belum lagi, akan timbul "moral hazard" soal prioritas pembangunan (di mana membangun istana, gedung pemerintah, DPR/D, rumah dinas pejabat, dll. didahulukan di atas sarana dan prasarana umum yg lebih bermanfaat bagi publik maupun dunia usaha)....

Kalau mau dorong pemerataan... Mungkin Amir bisa bantu agar kantor pusat BUMN tidak ngumpul di Jakarta, dorong agar bandara2 dan pelabuhan2 serta kawasan ekonomi khusus (tmsk kawasan industri) di luar Jakarta bisa berkualitas internasional, dorong agar kota2 besar seperti Medan, Palembang, Makassar, mulai merintis angkutan umum perkotaan yang berbasis rel sehingga dapat mengantisipasi kebutuhan masa depan sebelum terlambat seperti Jakarta.....

Hehehe.... Sorry ya jadi terlalu serius... Semoga tetap senyum.... :-)

Salam,

Wicak a.k.a iCon...

Sent from iCon's-mobile®


From: amirsambodo612@gmail.com
Sender: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Date: Tue, 8 Feb 2011 01:58:24 +0000
To:
ReplyTo: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Subject: Re: [Senyum-ITB] Pro kontra Awang

Icon
Ide pemindahan ibukota,bukan sekedar pengembangan kota baru,tapi merupakan perubahan budaya,menciptakan Indonesia masa depan oleh bangsa Indonesia sendiri. Jakarta sudahh tidak cukup mendukung perkembangan fisik dan budaya utk masa depan.

Salam Teknopreneur
Amir Sambodo

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: "Wicak Sarosa"
Sender: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Date: Tue, 8 Feb 2011 01:35:38 +0000
To:
ReplyTo: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Subject: Re: [Senyum-ITB] Pro kontra Awang


Setuju dengan Bung Farli, khususnya terkait dengan Bukit Pelangi, "ibukota Kutai Timur" yg menghabiskan ratusan milyar (kalau bukan triliun) yang hanya dimanfaatkan segelintir pejabat sementara rakyatnya masih tinggal di tempat2 yg kumuh, jalan2 dan infrastruktur di Sangatta dan bagian Kutai Timur lain masih berkondisi menyedihkan.....

Sebuah penentuan prioritas penggunaan dana publik yang pantas dipertanyakan....

Antara lain karena pernah melihat apa yang terjadi di Bukit Pelangi dan Kutai Timur secara keseluruhan inilah selama ini saya menentang gagasan pembangunan ibukota negara yg baru -- sampai suatu saat di mana pengalokasian anggaran yg besar utk fasilitas pejabat (gedung kantor, rumah dinas, istana, DPR/D, etc) sudah tidak mengurangi jatah kebutuhan rakyat akan sarana dan prasarana dasar.....

Salam,


Wicak

Sent from iCon's-mobile®


From: "Administrasi"
Sender: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Date: Tue, 8 Feb 2011 08:56:10 +0800
To:
ReplyTo: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Subject: [Senyum-ITB] Pro kontra Awang



Sent: Tuesday, February 08, 2011 6:52 AM
Subject: Re: [Senyum-ITB] Brain Storming : Kandidat Tamu Program "Dialog Kepemimpinan"

70% it's just a number..saya tidak menyalahkan masyarakat yg memilihnya..jaman sekarang Mas, dgn teknik pencitraan,pemanfaatan media, dan tentunya uang, hal itu bukan sesuatu yg ruarr biasa..hehehe..

Mas tau Bukit Pelangi? Pusat local government Kutai Timur di Sangatta yg dibangun ketika jaman Awang, ketika anda datang kesana anda akan meringis, uang yang dihabiskan ratusan milyar hanya untuk membangun gedung mohon maaf,dgn kualitas hanya puluhan milyar saja.,bobrok disana sini, seperti bobrokny mentalitas pejabatnya. Dan jika dia visioner,dia tidak akan menghamburkan uang untuk membangun project mercu suar gedung yg useless, akan lebih baik dgn ratusan milyar,dia bangun instalasi air,road public, dan tata kota yg baik. Dan yg penting perbaikan mentalitas PNS.

Sangatta it's a small town,but he can't do it.

Mentalitas pemerintahannya jg tidak berubah, masih seperti vampire, suck as much as u can.

Mengenai divestasi,karna itu uang rakyat, saya sangat senang kali diusut,bagaimana itu bisa terjadi. Siapa saja yg bermain disitu.

Dan,pemimpin yg baik,meninggalkan legacy yg baik..tidak meninggalkan sampah..

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: herculessitanggang@yahoo.com
Sender: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Date: Mon, 7 Feb 2011 23:22:12 +0000
To:
ReplyTo: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Subject: Re: [Senyum-ITB] Brain Storming : Kandidat Tamu Program "Dialog Kepemimpinan"

Itu pasti ada perbedaan pandangan ya bung Farli. Kalau dia gak berarti pasti saat pemilu bupati ke-2, saat semua celah sudah di block, dan saat itu bupati adalah wakilnya yg dari parpol yg besar (krn dia sudah mengundurkan diri demi gubernur yg gagal tahap1), dan calon lawan candidat bupati ya bekas wakilnya itu yg saat itu merasa sangat berkuasa dan merasa akan menang. Kenyataan nya, rakyat memenagkan dia dgn 70 persen. Itu adalah fakta.
Masalah air bukan hanya di kutim, di balikpapan yg jauh lebih modern saja masih masalah, hee..hee... Itulah peluang bagi anak2 ITB untuk berkarya.
Kalau dari KPC sebenarnya gak suka sama dia, krn dia sependapat dgn pemprov saat itu menuntut divestasi saham KPC yg lebih besar untuk pemprov, sementara wakilnya mau aja yg jauh lebih kecil asalkan pembicaraan antara pemkab dan kpc, hee..hee... Apalagi dia tetap menuntut hak rakyat kaltim dana kompensasi. Yg disepakati sekitar 285 milyar, tapi sampai saat ini malah gak dikasih. Dan di indikasikan krn hal itu malah dia mau di kriminalkan? Apakah benar hal itu, bahwa dia mengejar kepentingan rakyatnya malah dicari alasan untuk menundukkan dia padahal dia bukan dari parpol?
Banyak hal menarik yg bisa kita kupas dr diskusi dgn awang. Saya sebagai rakyat kaltim mengamati sepak terjangnya sejak tahun 97, bagi saya dia adalah seorang visioner, sederhana dan sangat nasionalis dan rela berjuang demi kepentingan rakyat lebih banyak.
Secara pribadi, saya sangat ingin berdiskusi dgn dia secara teknis krn wawasan nya yg sangat luas, yg sangat sedikit sekali yg seperti itu.
Akan menarik sekali diskusi dgn dia, mari kita buktikan. Kalau mbak betty sdh punya jadwal, saya akan siapkan banyak pertanyaan2 baik dr konsep maupun pelaksanaan teknis dan ekonomi.
Hercules

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: farli.siregar@yahoo.com
Sender: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Date: Mon, 7 Feb 2011 10:13:05 +0000
To:
ReplyTo: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Subject: Re: [Senyum-ITB] Brain Storming : Kandidat Tamu Program "Dialog Kepemimpinan"

Hehehe..Wuah Mas Hercules sepertinya berhasil terkelabui ya dgn "keberhasilan" Awang Faruk..

Maaf, saya sebagai warga kutai timur, tidak melihat Awang Faruk sebagai pemimpin yg patut dicontoh. Kutim kaya karna sumber daya alamnya,terutama Batubara, bukan karna beliau. Dengan kekayaan tersebut, pembangunan yg dilakukan tidak sebanding. Dan kemajuan yg Mas Hercules sebutkan, tidak kami rasakan disini..

Contoh sederhana saja, air bersih merupakan hal langka disini..Jaringan PDAM, dan pengelolaanya sangat memalukan..

Sedangkan sekolah gratis, bibit gratis, penyuluhan gratis, itu merupakan CSR dri perusahaan2 yg ada disini..Beliau hanya men'dompleng'..

Point penting: Nilailah dari yg anda lihat dan rasakan..jangan dari yg anda dengar..

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Read more...

[Senyum-ITB] Rembulan bersinar di jalanan kota Denpasar

>> Sunday, February 6, 2011

Mak tercinta,


Rembulan sedang bersinar terang di Denpasar.
Indah sekali melihat pura-pura dengan latar belakang rembulan yang sedang purnama.
Lain kali Mak ikut pergi ke Denpasar ya.

Denpasar Moon, shining on an empty street

I return to the place we used to meet
Denpasar moon, shine your light and let me see
That my love is still waiting there for me


Untuk merasakan suasana rembulan bersinar di jalanan kota Denpasar, sok diputar video musik di bawah.
Lagu ini juga aku kirim untuk Kang Ari yang sedang penat setelah mengurusi tenis dan bowling.
Lain kali ikut aku spa di Pantai Sanur ye. Dijamin membuat elo tertidur deh.



Regards from the dark side of Denpasar moon,

:-)
Kang Batman MS99 & 99Venus Team






-------------------------

Read more...

[Senyum-ITB] Namun Yogyamu hadirkan Senyum Abadi

>> Friday, February 4, 2011

Yogyakarta
(KLA Project)


Intro: D   Bm   F#m   G   A   D (2x)


D Bm F#m
Pulang ke kotamu

G D Bm F#m G
Ada setangkup haru dalam rindu

D Bm F#m
Masih seperti dulu

G D
Tiap sudut menyapaku bersahabat

Bm F#m G Em
Penuh selaksa makna

G D Bm
Terhanyut aku akan nostalgia

Fm G A
Saat kita sering luangkan waktu

G A Em D
Nikmati bersama suasana Yogya



G D Bm F#m
Di persimpangan langkahku terhenti

D Bm F#m G D
Ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera

Bm F#m
Orang duduk bersila

A G D Bm
Musisi jalanan mulai beraksi

Fm G A
Seiring laraku kehilanganmu

Bm Fm G A D
Merintih sendiri, ditelan deru kotamu




Ref:

D Bm F#m G
Walau
kini kau t’lah tiada tak kembali

D Bm F#m G
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi

D Bm F#m G
Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi

Int: D Bm F#m G A D Fm G D (2x)


Read more...

[Senyum-ITB] Kenangan dipeluk Kabogohku di Jayagiri Lembang

>> Thursday, February 3, 2011

Kenangan dipeluk Kabogohku di Jayagiri Lembang
Oleh: 99Venus Team



Akyu mau cerita nostalgia, boleh kan ?
Ini kenangankyu waktu kuliah di th 1999 dulu.

Waktu ngapelin akyu, kabogohkyu mengajak ke Lembang
Kamipun akhirnya pergi ke Jayagiri Lembang.
Kabogohkyu orangnya romantis pisan, tidak seperti cowok MS itu tuh hi hi hi hiii.
Kami berjalan berdua di Jayagiri.
Kubiarkan kabogohkyu memelukkyu.
Lalu doi memainkan gitarnya untukkyu dan kami menyanyi berdua.

Kuingat di malam itu
Kau beri daku senyum kedamaian
Hati yang teduh dalam dekapan
Dan kubiarkan kau kecup bibirku



Waktu pulang, kami mampir makan mie yang dimasak pakai anglo di pertigaan Lembang.
Karena dimasak pakai anglo, hangatnya terasa pas masuk ke tubuh.
Mak nyus pisan euyyyyyy.

Untuk kabogohkyu yang romantis,
kapan kita makan mie anglo lagi berdua ?
Jangan ajak teman MS-mu yang tidak romantis dan makannya banyak itu ye hi hi hi hiiiiii
Main gitar lagi dwong...

Melati dari Jayagiri
Kuterawang keindahan kenangan
Hari-hari lalu di mataku
Tatapan yang lembut dan penuh kasih …



Untuk mendengar lagu nostalgia kami berdua,
silahkan diputar video musik di bawah. Mangga atuhhh.




Salam dari Jayagiri Lembang,

;-))
Anna Tutiana Kournikova AS99 & 99Venus Team




-------------------

Read more...

[Senyum-ITB] Membiayai pendidikan di ITB -- It's time to pay back..

>> Wednesday, February 2, 2011

From: Abdul Malik
To: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Sent: Sunday, January 23, 2011 12:00 PM
Subject: [Senyum-ITB] Membiayai pendidikan di ITB -- It's time to pay back..




Rekan Betti dan alumni sekalian,

Perasaan saya sering campur-aduk setiap kali masuk dalam perbincangan dengan topik pembiayaan pendidikan, terlebih menyangkut pembiayaan pendidikan di ITB. Dalam kesempatan ini saya ingin share beberapa "casual observations" dan sedikit pemikiran saya, mudah-mudahan bisa menjadi bahan renungan bersama tentang bagaimana seyogyanya pendidikan di ITB dibiayai kini dan di masa mendatang.

Sebelum mengurai beberapa observasi, saya ingin mengingatkan bahwa pendidikan di ITB, setidaknya yang saya rasakan, lebih dari sekedar menimba ilmu dan keterampilan yang kemudian membekali diri kita dalam perjalanan mencapai penghidupan yang lebih baik. Pendidikan di ITB merupakan "pengalaman budaya", proses penempaan diri dalam tatanan yang sangat egaliter dan atmosfer yang membuka pikiran pada kemungkinan mimpi yang nyaris tak terbatas, dalam bingkai optimisme yang "kadang terasa berlebihan dan beraura sombong"... he.. he.. he.. Tapi, seriuosly kita menjalani proses pendidikan dalam sebuah "tradisi dan semangat yang sangat noble".. Setidaknya itu yang saya rasakan selama kurun akhir 70an-awal 80an; mudah-mudahan, setidaknya bagian-bagian pentingnya masih terjaga hingga kini..

Kita dulu sangat bangga dengan diversitas socio-economic background yang tinggi komunitas ITB, yang boleh dipandang cerminan, meski mungkin belum sempurna benar, range status sosial ekonomi penduduk Republik. Dulu kita bangga saat jokingly mengatakan bahwa prosentase mahasiswa ITB yang mengendarai mobil ke kampus sama dengan prosentase mahasiswa Trisakti yang tidak mengendarai mobil ke kampus. Tentu itu semua merupakan "stylized claim" yang musti dicerna dengan grain and salt, serta kontekstual. Kini situasi sudah sangat jauh berbeda, dan range diversitas itu secara bertahap menyempit dengan berjalannya waktu, dan praktis mereka yang berasal dari "lower ends" spektrum status sosial-ekonomi terpangkas habis.

Anak-anak muda dengan latar belakang seperti saya dulu, dengan ayah petani lahan sempit dan ibu seorang guru SD, sulit dibayangkan dapat mengakses ITB. Gambaran demografis mahasiswa ITB sekarang sudah jauh berubah; dan hal ini dapat dilihat di kampus maupun di luar kampus lewat, misalnya, bagaimana mereka tinggal dan keseharian hidup mereka. Kultur menyewa rumah kontrakan berkelompok dan mengelolanya sebagai "keluarga" kini sangat jarang ditemui, kalau tidak sudah habis sama sekali. Kini kebanyakan mahasiswa tinggal di kamar-kamar kost dengan privacy yang sangat tinggi, dengan kamar mandi dalam kamar, sehingga seorang mahasiswa bisa tinggal selama empat tahun hingga lulus dalam satu kamar kost, tanpa pernah bersosialisasi dengan orang yang tinggal di kamar sebelahnya. Kemampuan diri untuk "berbagai" dan "menenggang" serta "memikirkan kepentingan orang lain" tidak lagi menjadi bagian penting proses pembelajaran selama di Bandung.

Mungkin tidak perlu menagisi semua yang hilang karena sebagian diantaranya hilang atasnama kemajuan dan penghidupan yang lebih baik kini dibanding 30-40 tahun lalu. Tetapi nilai tinggi "tumbuh dalam keanekaragaman" dan "berlatih berbagi, menenggang, dan solidaritas" tetap relevan sepanjang masa. Karena itu, ITB perlu mengevaluasi dan kemudian merancang mekanisme penerimaan mahasiswanya setidaknya untuk memastikan diversitas latar belakang calon mahasiswanya. Namun langkah ini akan membawa konsekwensi yang paling langsung konsekwensi finansial, sebagaimana secara implisit tercermin dari posting Rekan Betti Alisjahbana yang saya lampirkan di bawah.

Dinamika pembiayaan pendidikan di ITB...
Kira-kira lima belas tahun lalu saya membuat hitung-hitungan sederhana terkait education funding di ITB. Era 1970an hingga awal 80an... (kita bayar SPP Rp 21.000,- per-semester, rata).. saya coba cari berkas hitungan saya sudah gak ketemu, tapi pointnya saya gak pernah lupa bahwa saat itu mahasiswa/orangtua membayar kira-kira 5% hingga 7.5% (lima prosen hingga tujuh setengah prosen) dari biaya total pendidikan di ITB yang kita nikmati. Dengan kata lain, kita dulu menikmati sekitar 95% subsidi alias pembiayaan dari "publik". Tidak ada yang salah dengan itu, ITB sebagai "pengelola dana pemerintah untuk itu" sudah berusaha melakukan yang terbaik dan praktis "morally right" dengan menyeleksi "fully merit based" siapa-siapa saja yang berhak memanfaatkan dana publik tersebut. Dana yang 95% itu merupakan "investasi" yang dilakukan oleh negara melalui diri kita semua.

Kini, gambaran sudah jauh berbeda. Angka-angka yang disampaikan oleh Rekan Betti secara sederhana menunjukkan bahwa mahasiswa membayar Rp 8 juta dari Rp 30 juta total biaya, atau hampir 27%. Angka ini tentu bisa disikapi secara beragam. Teman-teman dari disiplin ekonomi publik secara sederhana akan menyambut baik trend ini dan akan cenderung mendorong lebih jauh. Argumentasi standarnya adalah bahwa "dimensi barang publik" pendidikan tinggi rendah, dan dimensi privatnya jauh lebih tinggi di banding misalnya pendidikan menengah, apalagi dasar, so pembiayaan harus makin banyak dilimpahkan kepada individu penikmat pendidikan tinggi.

Argumentasi lain, yang oleh beberapa pihak dikemas sebagai "argumentasi strategis" bisa berkata sebaliknya. Pendidikan tinggi merupakan investasi strategis, sehingga tidak bisa semata-mata dinilai dan dilihat dalam kacamata teori standar public finance. Dalam konteks ITB, argumentasi ini mendapat dukungan dari mereka yang merindukan diversitas latar belakang sosio-ekonomi yang lebih tinggi, yang pada tataran strategis bisa sejalan meski secara filosofi tidak sepenuhnya selaras. Kenaikan proporsi pendanaan oleh individu mahasiswa maupun besaran absolutnya di ITB patut dipercayai telah menciptakan "financial threshold" yang praktis mencegah sebagian cukup besar putra-putri Indonesia terbaik dari melenggang masuk gerbang di Jl. Ganesha 10 yang anggun itu.

It's time to pay back...
Mari menengok kembali dan menyadari bahwa dulu kita membayar 5% dan menerima subsidi 95%. It's a priviledge indeed, dan "priviledge comes with responsibility". Dalam pandangan saya, kehendak untuk memenuhi biaya operasional yang mendekati kewajaran untuk kualitas yang selalu dituntut tinggi (I have all the sympathy untuk rekan-rekan yang mengabdi di Kampus yang diwakili oleh Rekan Adi), telah "memaksa" ITB merogoh kantong orangtua "almost indiscriminately" terlalu jauh. Saya sangat setuju dengan prinsip "pembiayaan mandiri" bagi mereka yang mampu, tetapi skema ini harus didisain dengan sangat berhati-hati. Disain yang ada saat ini nampak belum mampu "mengamankan" kepentingan publik dan tradisi ITB, sebagaimana terbukti dari gambaran demografis yang bergeser ke atas secara sistematis dan sangat significant.

Threshold biaya dan prosentase kontribusi orangtua/mahasiswa yang jauh lebih tinggi itu telah mengorbankan "reputasi sosial" ITB dan kepentingan strategis proses pembelajaran yang ditandai dengan miskinnya diversitas mahasiswa ITB kini. Saat ini, "reputasi" dan "kepentingan strategis" tersebut "harga totalnya" Rp 8 juta per mahasiswa per tahun. Dengan asumsi jumlah mahasiswa S-1 (S-2 dan S-3 biarin saja on a cost recovery basis) sejumlah 10,000 orang, berarti butuh dana operasional sebesar Rp 80 milyar per tahun (nilai total kontribusi mahasiswa/orangtua). Anggaplah kita pertahankan 50% dari mahasiswa membayar rata-rata Rp8 juta per-tahun (wajar dong kondisi ekonomi sekarang berbeda dari 1970an), dan diantara 50% ini bayarnya beragam melalui skema yang well-designed. Tersisalah Rp 40 milyar harus dikumpulkan untuk mengkompensasi yang 50%-nya.

Anggap lagi kita tidak memberikan kepada yang 50% itu free melainkan low cost alias affordable, katakanlah rata-rata mereka dikenakan Rp 2 juta per tahun, beragam lagi-lagi bergantung pada kondisi ekonomi orangtua. Tersisalah beban Rp 30 milyar per tahun... Kalau.. kalau... (ngarep.com).. dari kontribusi AP, TPR, ARB dan semacamnya bisa disisihkan Rp 10 M per tahun untuk membantu operasional (karena beliau-beliau mungkin lebih tertarik membiayai investasi yang monumental), maka masih tersisa beban Rp 20 milyar per tahun..

Rasanya tidak terlalu muluk berharap mengumpulkan sejumlah itu dari puluhan ribu alumni yang masih aktif berkarya. Katakanlah, setiap orang committed untuk menyumbang Rp 2 juta per tahun (alias Rp 167,000 per bulan, seharga makan prasmanan di rata-rata hotel di Jakarta dan Bandung), pledge untuk 5-10 tahun, kita perlu komitmen 10,000 orang alumni. Apakah ini terlalu muluk? Yang pasti belum dicoba... padahal ini merupakan praktek standar perguruan tinggi di belahan dunia lain, khususnya di US.

Hmm... itulah harga yang perlu kita pikul bersama untuk mengembalikan "reputasi sosial" ITB.. makna strategis sebuah perguruan tinggi yang merupakan bagian penting sejarah perjalan bangsa ini. Dan, jangan lupa... "It's time to pay back.." setelah kita menikmati subsidi yang tebal beberapa tahun silam... as simple as that.

Mohon maaf sekiranya ada penggunaan kata-kata yang kurang tepat apalagi menyinggung perasaan sejawat sesama alumni..

Salam,
AM

----- Original Message -----
From: Betti S Alisjahbana
To: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Sent: Friday, January 21, 2011 10:06 AM
Subject: Re: [Senyum-ITB] SNMPTN ITB Tidak Sesuai dengan PP No. 66 Tahun 2010 ?
Rekan Akbar,
Senang sekali Anda dan banyak Alumni peduli pada kemajuan ITB. Laporan ITB di audit dan mendapatkan predikat WTP. Laporan ini telah dipublikasikan di koran dan bisa di lihat di http://wrks.itb.ac.id/facts/?p=203. Laporan untuk tahun 2010 saat ini sedang dalam proses audit. Segera setelah siap akan dipublikasikan juga.

Sebagai gambaran, saat ini biaya rutin untuk proses pendidikan di ITB (rata-rata) adalah 30 juta/tahun/mahasiswa. ITB pada tahun 2010 mengenakan biaya kepada para mahasiswa sebesar Rp. 1.750.000 per semester untuk uang kuliah dan uang sks sebesar Rp. 125.000. Jadi bila mahasiswa mengambil 36 sks setahun, maka total uang kuliah dan uang sks yang di bayar oleh mahasiswa adalah Rp. 8 juta saja dari biaya rutin yang Rp. 30 juta/tahun. Kontribusi DIPA (Pemerintah) pada tahun 2009 adalah 36 % dari keseluruhan penerimaan ITB. Jadi sisanya dari mana ? Seperti bisa di lihat dari laporan, sebagian dari : Kerma PPM, Kerma Kemitraan, Sumbangan Dana Pengembangan Akademik, beasiswa dll.

ITB betul-betul putar otak dan kerja keras untuk menutup biaya pendidikan ini, termasuk melalui kerja sama penelitian yang dilakukan oleh para dosen yang telah menyumbangkan pemasukan yang signifikan. Di satu pihak ITB ingin agar semua kalangan termasuk yang berkemampuan ekonomi lemah bisa mengenyam pendidikan di ITB, pada saat yang sama ITB pun ingin agar bisa menjaga kualitas pendidikan dan penelitian yang artinya para dosen dan staf harus terjamin kesejahteraannya dan fasilitas penyelenggaraan pendidikan pun harus baik.

Silahkan bila ingin memberikan masukan dan ingin menyumbang.

Salam hangat penuh semangat
Betti Alisjahbana

Read more...

Penggemar Blog IA-ITB :

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP