Nostalgia

>> Sunday, May 31, 2009

Sent: Monday, June 01, 2009 12:47 PM
Subject: [IA-ITB] Nostalgia


Waktu kena flu, seperti Maret-April yang lalu, aku tidak bisa tidur sampai 2-3 minggu karena susah bernafas [it's like drowning in one's own body liquid; the acute kind, like in avian flu or 1918 pandemic, is called the cytokine storm]. Aku mencoba memfokuskan pikiran [biar lupa derita] dengan mengingat-ingat apa yang paling mengesankan jaman sekolah di ITB dulu [barangkali teman-teman disini ada yang mau share hal serupa].

Soal pendidikan, aha ... tidak ada satu mata kuliah pun yang muncul di kepala -- masih ingat memang, tetapi tidak ada yang luarbiasa, bahkan hampir tidak ada yang aku ingat siapa dosennya. Ada beberapa kenangan manis menyangkut angkatan muda (of course, I'm talking about girls ... all the way down to the class of 1975 :-), tetapi yang sungguh paling mengesankan, yang ada di top-list, adalah pendidikan yang kuserap di bulletin board di tembok Student Center barat.

Awal 1970 ... waktu itu kepala masih gundul, aku menyaksikan diskursus yang paling intelligent yang pernah kulihat sepanjang hidupku. Waktu itu belum ada yang namanya milis atau elektronic forum seperti sekarang ini, jadi orang hanya menempelkan tulisannya di "mimbar bebas" (buletin board di dinding) tetapi dampaknya bukan main. Tulisan-tulisan itu ada yang diketik (mesin tik manual), ada yang tulisan tangan, ada yang sampai belasan halaman. Ketika kehabisan tempat, orang menempelkannya di dinding, kemudian di pilar-pilar, dan akhirnya di batang pohon-pohon sekitar lapangan basket.

Apakah yang mereka bicarakan?

Berlembar-lembar essay yang ditulis oleh mahasiswa maupun dosen ITB saat itu mengupas dan mengunyah habis-habisan riset dari David McClelland (social-psokologi, Harvard) tentang motivasi -- tentang nAch (the need for achievement). Sekitar tahun 1950-1960an team McClelland mengumpulkan dan menganalisa literatur populer (folklores, children stories) dari negara-negara di dunia, dan membandingkan prestasi atau kemajuan suatu negara, yang diwakili oleh pemakaian energy listrik per kapita, dengan kadar nAch dalam dongeng-dongeng populer atau cerita anak-anak yang dibacakan oleh orangtuanya. Hasilnya, korelasi yang sangat tinggi antara keduanya.

Organ PBB untuk pendidikan (UNESCO) memperbanyak executive summary dari riset McClelland ini dan medistribusikannya ke seluruh dunia. Salah satu copy nyangkut di ITB dan memicu diskursus yang luar biasa itu. [Belasan tahun kemudian aku menemukan buku lengkapnya di toko buku bekas, The Achieving Society, terbitan Van Nostrand 1961]. Entahlah apakah diantara teman-teman ada yang masih ingat kejadian ini, mungkin ada yang bisa nambah masukan. Sayangnya kejadian seperti ini tidak pernah terjadi lagi, baik di bumi maupun di dunia maya (milis ini misalnya :-) Oh, The Wise Man of the Net, tell me ... where have all those bright minds gone?

Still nostalgic after all those years ...

Moko/

Read more...

Senyum-ITB: Tempat Interaksi akrab Masyarakat, Alumni ITB, dan ITB

>> Saturday, May 30, 2009


Senyum-ITB adalah tempat interaksi akrab antara Masyarakat, Alumni ITB, dan ITB.
IA-ITB mengajak Masyarakat untuk bertukar pengalaman, ilmu dan solusi.
Tema untuk: Senyum, Persahabatan, Ide, Solusi, Bisnis, Iptek, Desain, Seni, dan Kerjasama



Alamat Senyum-ITB : http://groups.yahoo.com/group/Senyum-ITB
Foto-foto Senyum-ITB di http://www.facebook.com/pages/Senyum-ITB/100802856927




Read more...

Netbook Murah untuk Guru & Pendidikan Indonesia


Sent: Sunday, May 31, 2009 5:19 AM
Subject: Re: [IA-ITB] Jumat Promosi : Netbook Murah

At 5/29/09, rulanrulan wrote:
"Ceritanya netbook asus eeepc 701 ini sebenarnya udah discontinue[d] ...."

Beli produk yang sudah discontinued itu sangat tidak dianjurkan [kecuali harganya rendah sekali, hampir gratisan]. Pertama: support, accessories, spareparts menjadi sulit dicari atau mahal (karena tidak lagi dibuat dalam jumlah banyak .. economics of scale).

Kedua: Asus eeepc 701 ($225), dengan specs yang disebutkan dibawah sama sekali tidak merupakan "bargain" ... karena model yang lebih advanced untuk sub-$300 tidak berbeda terlalu banyak. Pada waktu dipeluarkan memang "hot" tetapi model 701 ini terlalu kecil untuk pemakaian yang agak serius. Keyboard-nya terlalu kecil untuk ukuran tangan orang dewasa, padahal hampir seluruh user input dilakukan melalui keyboard -- this keyboard is a torture.

Kebetulan kemarin si Jeff, salah satu staff di media-lab, pamer mainannya yang baru [Jeff is a big hunk but loves small, tiny gadgets], Asus eeePC 1000HA ... $299, free shipping! http://www.buydig.com/shop/product.aspx?sku=AS1000HAWHI024X . Kalau dibandingkan "side-by-side"dengan eeePC 701, perbedaan hardware sangat menyolok ... yang kulihat pertama adalah keyboardnya, wow ... it's not bad at all [as a bonus, you also have MS Windows XP Home, Windows Live Messenger and Works preinstalled]:

eeePC 1000HA eeePC 701
Price $299 $225
CPU: 1.6 GHz Intel Atom Celeron ULV 900MHz
LCD 10" (1024x600) 7" (800x480)
Memory 1GB DDR2 512MB
Storage 160GB HD 4GB SSD
Battery 6 cells (7 hrs) 4 cells (3.5 hrs)
Camera 1.3 Megapixel 0.3 Megapixel

Disini aku selalu bilang, memperkenalkan komputer pada "pendatang baru" itu tidak boleh sembarangan. Orang baru harus diperkenalkan dengan komputer yang paling bagus, paling cool, paling cantik [that money can buy]. Kalau dikasih yang "second rate" (kelas kambing), terlalu kecil, butut, banyak limitasi (misalkan storage yang 4GB itu, tidak banyak yang bisa disimpan disini, bandingkan dengan 160Gbm, 40 kalinya!), maka efeknya bisa malah sebaliknya, si pendatang baru ini jadi "turned off" ["Komputer sialan .. bikin pusing kepala .. "]

PS: Bukan maksudku untuk "merusak" penawaran sesama alumni, tetapi dalam urusan "komputer untuk guru" ini aku lebih berpihak pada guru [dan tentu saja pertama-tama merujuk pada fakta]. Dimataku, guru (paling tidak disini) adalah kelompok manusia yang paling "nice" di dunia, karena itu dalam urusan teknologi mereka berhak mendapatkan yang terbaik, terutama karena merekalah yang menentukan kualitas pendidikan generasi berikutnya, anak-anak kita [dan ... teman-temanku di Internet yang 'orang baek-baek' kebanyakan adalah para guru :-].

Tabik,
Moko/
=======


Read more...

Hatta Rajasa akan Membuka Turnamen Tenis IA-ITB 2009

>> Friday, May 29, 2009

HATTA RAJASA AKAN MEMBUKA TURNAMEN TENIS

IKATAN ALUMNI ITB 2009



FORUM ALUMNI, Jkt (27/5). Demikian diungkapkan Eddy Purnomo, Ketua Panitia Turnamen Tenis IA-ITB 2009 pada saat konferensi pers Rabu siang (27/5) di Taman Patra, Kuningan. Diinformasikan bahwa Hatta Rajasa, Ketua Umum IA-ITB 2007-2011, akan membuka Turnamen Tenis Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) pada hari Sabtu, 30 Mei 2009 di Lapangan Tenis The Executive Club Hotel Sultan Jakarta. Turnamen Tenis IA-ITB ini akan diikuti oleh lebih dari 150 orang atlit putra dan putri Alumni ITB dari perwakilan Pengurus Daerah (Pengda) seluruh Indonesia. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam membangun sinergi antar Alumni ITB untuk Bangsa melalui event olah raga. Setiap peserta akan memperebutkan Piala Bergilir Ketua Umum IA-ITB dan Piala Tetap Hatta Rajasa, melalui dua kategori pertandingan, yakni kategori Prestasi dan Fun.

Pada ajang tanding tenis IA-ITB yang akan berlangsung selama 2 hari itu, tidak tanggung-tanggung akan diikuti oleh Menko Kesra RI, Aburizal Bakrie yang juga salah satu alumni Elektro angkatan 1964. Bang Ical, demikian disapa para yuniornya itu akan akan menunjukkan kebolehannya melalui pertandingan kategori Prestasi, selain pertandingan eksibisi yang akan mengawali event ini, berpasangan dengan Yustedjo Tarik, mantan pemain nasional era 1970-an. Pasangan ini akan melawan Joko Ramadhan Walikota Jakarta Barat yang alumni Geodesi 1972 yang akan berpasangan dengan Tintus A. Wibowo, mantan pemain nasional era 1980-an.

“Selain menjadi ajang silaturahmi Alumni, kegiatan ini untuk mencari pemain ganda terkuat yang akan mewakili IA-ITB dalam pertandingan-pertandingan di luar lingkungan IA-ITB.” Kata Rinaldi, ketua Bidang Hubungan dan Pelayanan Alumni Pengurus Pusat IA-ITB, yang juga Alumni Teknik Elektro 1979.

Bersamaan dengan turnamen ini akan diluncurkan Persatuan Tenis Ganesha (PTG) untuk menjadi wadah bagi para atlit tenis alumni ITB.

“Wadah itu pula yang akan menjadikan kegiatan tenis sebagai bagian dari program pengurus IA-ITB dengan lebih permanen. Dahulu sempat terbentuk wadah semacam ini namun sudah lama tidak aktif, sehingga sekarang akan dibentuk kembali.” Ujar Direktur Utama PT. Telkom itu menambahkan.

Sementara itu, sebagaimana dijelaskan Ketua Panitia Penyelenggara, Eddy Purnomo, bahwa jumlah peserta kategori Prestasi telah memenuhi target panitia. Namun bagi para Alumni yang akan mendaftar untuk kategori Fun, Panitia masih menerima pendaftaran peserta hingga hari pelaksanaan (30/5).

Setiap peserta yang mendapat Juara I, II, dan III kategori Prestasi akan menerima Piala Tetap Hatta Rajasa, sedangkan Juara I, II, dan III kategori Fun akan menerima Piala Tetap DJoko Santoso, Rektor ITB. Selain Piala Tetap, Juara I kategori Prestasi akan mendapatkan Piala Bergilir Ketua Umum IA-ITB. Diberikannya Piala Bergilir ini karena IA-ITB merencanakan akan mengadakan turnamen ini secara rutin setiap tahun.

Sistem pertandingan yang dipakai adalah untuk kategori Prestasi setiap peserta harus mendaftar dengan pasangannya. Mereka akan dimasukkan ke dalam 4 grup dan di tiap grup akan menggunakan sistem setengah kompetisi. Juara grup akan maju ke babak selanjutnya (semi final) dan akan dipertandingkan silang untuk mendapatkan 2 finalis. Perebutan Juara III akan diadakan hari Sabtu, 30 Mei 2009 sedangkan Final akan dipertandingkan hari Minggu, 31 Mei 2009 untuk mendapatkan Juara I dan II.

Piala dan hadiah akan dibagikan langsung pada hari Minggu sore, 31 Mei 2009 sebelum penutupan. Panitia juga menyiapkan acara panggung untuk hiburan dan door prize untuk lebih menyemarakkan suasana pertandingan. Direncanakan Ketua Umum atau Sekretaris Jenderal PP IA-ITB dapat menutup dengan resmi Turnamen ini.

Turnamen tenis ini digagas oleh dua orang alumnus senior yakni Danny Walla (alumni Mesin 1964) dan Joko Ramadhan (alumni Geodesi 1972). Keduanya masih rutin bermain tenis sampai saat ini meski usia tidak lagi muda, dan meminta kepada alumni yang lebih junior, Eddy Purnomo (Matematika 1977) dan Arthur Rorek (Teknik Lingkungan 1977) untuk mengkoordinir pengadaan turnamen. Eddy dan Arthur kemudian membentuk kepanitiaan lengkap dengan bidang-bidang yang diperlukan, dengan Eddy sebagai Ketua Panitia dan Arthur sebagai Wakil Ketua. Kepanitiaan ini diajukan kepada Pengurus Pusat IA-ITB dan mendapatkan pengesahan berupa Surat Keputusan Pengurus Pusat Nomor 002/SK/PP-.IA-ITB/IV/2009 tertanggal 17 April 2009, ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Freddy P. Zen dan Ketua Bidang Pelayanan dan Hubungan Alumni Rinaldi Firmansyah.

Untuk mensukseskan acara ini, peran sponsor tidak kalah pentingnya. Beberapa sponsor sampai siaran pers ini ditulis sudah menyatakan kesediaannya yaitu Joko Ramadhan, Pertamina, Perusahaan Perdagangan Indonesia, Kantor Menko Kesra, Bank BII, Telkom, Astra Otopart, Bank BNI, Fadel Muhammad, Ganeca Corp, dan Hutama Karya. Disamping itu ada beberapa alumni yang bertindak selaku Donatur seperti Danny Walla, Tri Haryo Indrawan, dan Ishak Soediredja.[wp]



============
=======================================================
Jika para Alumni ingin menyampaikan:
- Berita kegiatan komunitas Anda;
- Tulisan Inovasi Teknologi/Ilmiah/Bisnis/Seni/dll;
- Foto Peristiwa para Alumni dimanapun berapa;
- Humor ala Alumni ITB;
- Saran & Kritik;
Silakan kirimkan tulisan Anda ke Redaksi Majalah Forum Alumni ITB:
email>>>> forum_alumni_itb@yahoo.com <<<<>

Read more...

Turnamen Golf II - PIALA REKTOR ITB 2009

>> Tuesday, May 26, 2009



Turnamen Golf II

PIALA REKTOR ITB 2009

Jagorawi Golf Club
Gunung Putri - Cibinong
Minggu, 26 Juli 2009

"Ajang prestasi dan silaturahmi Alumni ITB"

Hole in One :
4 unit mobil

Shotgun :
Tee off : 06.00
Ticket : Rp. 1.250.000,-

Kategori :
Best Net Overall (Piala Bergilir Rektor ITB)
Best Gross Overall
Flight A,B,C - Best Gros, Best Net 1,2
LD, NTL, NTP,HIO

Pendaftaran :
PANITIA TURNAMEN GOLF II - Piala Rektor ITB 2009
Sekretariat IA ITB :
Jl. Taman Patra II No. 16
Telp : 021-5292 1564
Fax : 021-5207 573
Email :pialarektor@gmail.com
Website : www.itb84.net./pialarektoritb


Read more...

Ultimate 80s Rock & Jazzy Music, Friday, May 22, 2009

>> Saturday, May 23, 2009

Acara semalam berlangsung meriah, dihadiri k.l. 200 orang alumni ITB. Kali ini ITB84 yang hadir jumlahnya lumayan banyak dan cukup merata dari berbagai jurusan. Promosi kegiatan Turnamen Golf II Piala Rektor ITB sudah mulai dilaksanakan...., ayo kita bahu membahu mensukseskannya.

Bagi rekan-rekan yang ingin melihat kehebohan acara semalam, sudah saya siapkan di album Picasa, hasil kompilasi dari beberapa rekan fotographer yang meliput pada malam itu : Rully Harianto / AR84, Wicak Sugijoko / AR86 dan saya sendiri. Silahkan click di sini untuk melihatnya.

Read more...

Best 80s Rock'n'Jazzy Songs" by Inspiring Tribute Band (Apres-PSM-MB ITB)

>> Friday, May 22, 2009

Malam Ini.

Rekan-rekan alumni,
Kami mengundang rekan-rekan untuk kumpul bareng lagi, sambil ber Inharmonia 'musikal' Progresio: "Best 80s Rock'n'Jazzy Songs" by Inspiring Tribute Band (Apres-PSM-MB ITB).
FRIDAY, 22 mei 19.30 @Pisacafe Mahakam.

Host Persatuan Golf Ganesha & IA-ITB JKT.
Table reserved 7221230/7229620.

Tempat terbatas, first come fist served....!

Read more...

Antara Anyer dengan Carita

>> Tuesday, May 19, 2009

(sepenggal pengalaman dari KKN ITB tahun 1994)

Bukan, bukan antara Anyer dan Jakarta, tetapi kejadiannya di antara dua kampung di antara kawasan Wisata Anyer dan Carita di Banten. Tepatnya antara kampung Mataram dan Sambolo, dua dusun di wilayah desa Sukarame, Kecamatan Pandeglang, Banten. Agustus 1994, bersama kawan-kawan mahasiswa ITB, saya ber-KKN (kuliah kerja nyata) di desa itu.

Seperti umumnya kegiatan KKN di desa, suatu sore saya dan teman2 se-desa (Dian GM'89, dan Putra TK'90) berkunjung ke desa Mataram. Agendanya, ketemu ketua RT. Setelah ngobrol2 hingga malam, kami diundang untuk ikut acara pengajian. Sekaliah melatih metode pendekatan ke masyarakat, kami ikuti kegiatan pengajian ini, hingga agak larut malam.

Tanpa sepengetahuan saya, teman saya Putra merasa tak enak ikut pengajian, mungkin karena dia orang Bali. Dengan diantar oleh Dian, pulanglah teman saya itu ke base-camp, rumah Pak Kades, yang berjarak sekitar 3-4 km dari kampung Mataram. Ditinggallah saya sendiri. Dan setelah pengajian selesai sekitar jam 10 malam, agak bingunglah saya. Pertama, bagaimana pulang hampir tengah malam lewat jalan yang gegap gulita. Kedua, pulang jalan kaki membawa beberapa dus nasi kenduri, yang setengah dipaksakan warga untuk saya bawa.

Menolak ajakan pak RT untuk menginap, malam itu saya memutuskan untuk pulang ke Base Camp.Yah, melewati jalan gelap gulita. Jelas ketakutan ada di benak saya. Tapi mungkin karena habis pengajian, nyali saya berkata untuk terus berjalan. Ketika kampung mataram mulai ditinggalkan, sedikit demi sedikit cahaya kampung itu pun semakin terasa di belakang. Dan akhirnya benar-benar saya tinggalkan, berganti jalan gelap gulita. Sebelah kiri sawah dan ladang, sebelah kanan pantai. Senyap. Karena sudah malam, tak ada kendaraan yang melintasi jalur Anyer Carita ini.

Lama-lama saya beradaptasi dengan kegulitaan dan kesenyapan ini. Terbersit pikiran, apakah seperti ini perjalanan setelah mati nanti: sendiri, gelap gulita, senyap. Tak terlihat awalnya, tak terlihat pula di mana akhirnya. Hanya keyakinan yang mendorong saya untuk terus berjalan, karena akan ada Cahaya yang dituju. Seperti saat itu, meski gulita sama sekali, saya tahu karena jalan ini akan menuju pada kampung Sambolo, kampung terdekat.

Aha, mulai ada samar-samar cahaya di depan: Kampung Sambolo. Dan cahaya samar-samar itu semakin terlihat jelas. Langkah semakin mantap, tujuan telah terlihat. Namun kecemasan baru muncul. Sekitar 10 meter di belakang, muncul sosok orang membayangi saya. Tak terlihat sebelumnya. Meski capek, laju langkah tidak saya perlambat, justru dipercepat. Takut terjadi apa-apa. Teringat juga, uang overhead kegiatan KKN ternyata saya kantongi. Waduh, kayaknya ini lebih membuat jantung berdetak lebih kencang daripada berjalan sendiri di antara gelap gulita.

Akhirnya, kampung sambolo berhasil saya capai. Saya melepas lelah di sebuah warung, sumber cahaya itu, dan memesan minum. Orang yang "membuntuti" saya tiba tak lama kemudian. Entah karena didorong rasa tak mau buat masalah, atau sikap kasihan melihat orang itu agak sayu dan kelelahan, saya berikan sebungkusan nasi kenduri pada orang itu. Dan kemudian, ia meninggalkan warung itu. Slamet, pikir saya. Kemudian dari pemilik warung saya mendapat informasi, rupanya orang agak kurang waras dan suka jalan-jalan di sekitar tempat ini. Lho, jangan-jangan wali? Untung saya berikan nasi kenduri saya.

Dari sambolo saya putuskan menyewa ojek (yang mangkal di warung itu) ke rumah Pak Lurah. Di situ, saya jumpai 2 teman saya main kartu. Alhasil, ingin saya labraklah mereka yang bersuka cita meninggalkan saya sendiri menempuh jalan gulita. Tapi, pengalaman bersama kesenyapan membuat saya bisa mengendalikan diri. Saya biarkan rasa pengalaman itu menemani saya hingga lelap malam itu, sembari diselingi sayup-sayup ujar dan canda para pemain kartu itu...

***

Sembilan tahun kemudian, di rumah Awiligar, suatu senja, tiba-tiba inspirasi melintasi untuk mendorong saya menyelesaikan sebuah lagu yang saya rangkai saat di Carita dulu. Pengalaman berjalan sendiri dalam kegulitaan menjadi sumber untuk merangkai syair reffrein-nya...

Bila manusia berjalan sendiri
Di sepenggal malam yang sepi
Menyusuri lorong gelap yang sunyi
Ber’hendak sampai ke cahaya yang menanti


Agus S. Ekomadyo (AR'91)

Read more...

Ingat ingat pesan Mama

>> Thursday, May 14, 2009

Wahai Treman-Treman,


Ingat-ingat pesan Mamaku ini.
Mamaku bilang harus sabar untuk urusan cinta, Jangan buru-buru.
Cinta tidak datang dengan mudah. Ini adalah urusan memberi dan menerima.
Jadi harap bersabar untuk urusan cinta. Terutama buat yang jomlo :-)


Untuk mendengar pesan Mamaku selengkapnya,
klik blog IA-ITB berikut
http://ia-itb.blogspot.com/2009/05/ingat-ingat-pesan-mama.html





Selamat mengingat-ingat,

:-)
Phil Collins & 99Venus Team

Read more...

Ingat ingat pesan Mama 2

Read more...

Best 80s Rock'n'Jazzy Songs" by Inspiring Tribute Band (Apres-PSM-MB ITB)

>> Wednesday, May 13, 2009

Rekan-rekan alumni,
Kami mengundang rekan-rekan untuk kumpul bareng lagi, sambil ber Inharmonia 'musikal' Progresio: "Best 80s Rock'n'Jazzy Songs" by Inspiring Tribute Band (Apres-PSM-MB ITB).
FRIDAY, 22 mei 19.30 @Pisacafe Mahakam.

Host Persatuan Golf Ganesha & IA-ITB JKT.
Table reserved 7221230/7229620.

Tempat terbatas, first come fist served....!

Read more...

Istirahat Sejenak Setelah Latih Tanding

>> Tuesday, May 12, 2009


From: Purnomo
Sent: Wednesday, May 13, 2009 7:18 AM
Subject: [IA-ITB] Istirahat Sejenak Setelah Latih Tanding



Para calon juara Pungky (GD84), Aburizal (EL64) dan Arthur (TP77) istirahat sejenak setelah latih tanding dalam rangka persiapan Turnamen Tenis Piala Bergilir Ketua Umum IA-ITB . Turnamen yang akan dibuka dengan pertandingan persahabatan antara Pasangan Aburizal x YustedjoTarik ( Mantan Petenis Nasional ) MELAWAN Djoko Ramadhan (GD72) x Tintus Ario Wibowo ( Mantan Petenis Nasional ) , diadakan tanggal 30-31 Mei 2009 di Hotel Sultan Jakarta .
Rekan-rekan alumni Ganesha ditunggu untuk merebut piala bergilir ini.


Thanks.
Eddy Purnomo - MA77

Read more...

Milis IA-ITB adalah rahmat Allah yang patut disyukuri dan diambil manfaatnya

>> Saturday, May 2, 2009

Sent: Saturday, May 02, 2009 9:34 PM
Subject: [IA-ITB] Re: Professor Termuda AS ternyata adalah orang Indonesia --) perush BUMN Pertamina




Jangan emosi pak Hendro yang baik hati.

Maksudnya persoalan apa dimilis ini yang gawat? kan bisa kita bicarakan baik2 sambil ngopi2 di sekretariat IA ITB (teman2 di IA selalu dengan senang hati menerima kalau ada alumni yang datang berkunjung...), bukankah kita bermilis untuk menambah pertemanan? milis adalah rahmat Allah yang patut disyukuri dan diambil manfaatnya dalam mengembangkan silaturrahmi, sehingga orang bebas mengungkapkan pendapat tanpa malu2 dilihat/dikenal orang, juga menjadi ajang melatih emosi dalam mengungkapkan pikiran dan pandangan2 secara terkendali dan tidak menyerang. Jadi jangan malah sebaliknya...

Yang sabar ya...pak..,

Salam,
Ramli Kadir/M'87


To: IA-ITB@yahoogroups.
com
From: hendro.nurprasetyo@yahoo.co.id
Date: Sat, 2 May 2009 08:44:11 +0800
Subject: Bls: [IA-ITB] Trs: Professor Termuda AS ternyata adalah orang Indonesia --) perush BUMN Pertamina



Nanti kalo udah jadi head kita terusin budaya head konyol bumn sebelumnya ya hihi ... kan rata2 yang jadi head bumn alumni2 itb juga ya ...garing wong mentri2nya alumni itb juga. Ketua IA-ITB juga mentri, tapi apa ada persoalan di milis yang ditindaklanjuti? ga terlibat diskusi di milis aja banyak yang support untuk minta dimaklumi. Jadi yang ga nasionalis tuh siapa? ya kita-kita juga ... garing. Kalo tiap kekurangan minta dimaklumi ya maklumi aja kalo bumn kita kurang ajar, bukan kurang urus lagi ... Indonesia Merdeka masih jauuuuuuh bung



Dari: ashri putri rahadi
Kepada: IA-ITB@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 1 Mei, 2009 09:06:14
Topik: [IA-ITB] Trs: Professor Termuda AS ternyata adalah orang Indonesia --) perush BUMN Pertamina

Nga usah apply ke pertamina pon
Ngapain?

Sedikit cerita, curhat dan sharing aja yah, maaf kalo aga menyimpang dari judul email. Mohon ijinnya pak mod...

Saya bukan ngejelek2in yah, tapi ini pengalaman pribadi saya, suami saya bekerja di Pertamina EP Sangatta,

Dengan keadaan sangat terpencil, kerja senen-jumat (bukan sistem on off), sabtu dan minggu jika mau liburan pun Surat ijin Jalannya sangat disusah2in. Dia baru bisa dapat SIJ cuma tiap 3 minggu. Jadi dalam sebulan cuma libur 2 hari.

Gajinya juga "diencrit2". Meski BPS, dia di "nonestablishkan" selama 8 bulan pasca training. Artinya banyak tunjangan di-cut (jumlahnya besar). Padahal sebelumnya gajinya cuma 750rebu selama 2bulan pertama lalu 3juta selama 4bulan. Baru setelah bekerja 1tahun 2bulan, dia bisa merasakan "gaji perush minyak" dan itupun bagian keuangannya salah transfer (nga profesional) jadi kepotong. Saya jadi mikir ini beneran kebijakan dari Jakarta atau ada mafia di daerah.

Belum budaya korupsi neko2 sama vendor... Suami saya nga mau terima, eeeh malah dimarahin sama bosnya.


Belum lagi fasilitas air yang tidak memenuhi kualitas minum (alhasil banyak orang gagal ginjal)


Belum lagi masalah safety yang amat sangat tidak diperhatikan. Beberapa wkt lalu terjadi blowout, tp rupanya xmas tree tidak terpasang dengan baik, jadi meletup dan melayang. Minyak panas menyembur mengenai beberapa pekerja.

Saya, jujur jadi kapok sama sesuatu perusahaan bumn milik pemerintah Indonesia.

Lebih baik kita bekerja di Asing atau di Perusahaan Swasta lah... Kamu jug Pon, mungkin mending spend beberapa thn kerja di German. Pulang ke indo kalau udah bisa jadi head BP migas. Saya udah eneg sama "nasionalisme" kadang2.

Nanti kalau sudah menduduki posisi head seperti Ibu Karen Agustiawan barulah kita bisa ditarik jadi head perush bumn dan mengubahnya.

Ngomong2
Saya bingung beneran nga sih Pertamina mau membenahi diri?


Jumat Curhat,
Ashri
M01

Semoga email saya ke baca sama direksi Pertamina.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Read more...

Penggemar Blog IA-ITB :

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP