Susunan Pengurus IAE-ITB 2009-2013

>> Wednesday, March 31, 2010

Susunan Pengurus IAE-ITB Periode 2009-2013

Dewan Penasehat :

* Dekan STEI - ITB
* Ashwin Sasongko (73)
* Fahmi Mochtar (75)
* Wahyu Wijayadi (76)
* Marzan Iskandar (78)
* Rinaldi Firmansyah (79)
* Susilo H. Sumarsono (80)

Ketua Umum : Arief Yahya (80)

Sekretaris Jenderal : Suluh T. Rahardjo (86)
Wakil Sekjen-1 : Yusron Hariyadi (86)
Wakil Sekjen-2 : Antari Ardianti (95)

Bendahara : Gunadi Supeno (84)
Wakil Bendahara-1 : Endang Susilowati (86)
Wakil Bendahara-2 : Ina Rahmadianti (2003)

Dewan Pakar
Ketua : Indra Utoyo (80)
Anggota :

* Ruslan Rustam (80)
* Teguh Trianung (80)
* Suhono H. Supangkat (81)
* Syakieb A. Sungkar (81)
* Danny Buldansyah (82)
* Dimitri Mahayana (85)


Ketua Program Bisnis : Arman Hazairin (89)

* Bidang Inkubator Bisnis : Efo Akmal (82)
Abdi M. Ginting (85)
Dhita Yudhistira (96)

* Bidang Dana : Ichwan F. Agus (89)
Dian Siswarini (86)
Tata Ali Taufik (91)

* Bidang Bursa Kerja : Ginanjar Utama (90)
Jose Rizal (86)

Ketua Program Rekayasa : Mustapa Wangsaatmaja (80)

* Bidang Energi : Nur Pamudji (79)
Pekik Argo Dahono (80)

* Bidang Telekomunikasi : Bambang Pharmasetiawan (80)
Tyasno Nurhadi (80)
Dinoor Susetijo (87)
Yusep Rosmansyah (89

* Bidang IT & Elektronika : Bambang Riyanto (81)
Adi Sufiadi Yusuf (80)

Ketua Program Sosial : Abdus Somad Arief (81)

* Bidang Olah Raga : Natigor P. Sitorus (81)
Iqbal Masrur (81)
Fahmi el Amruzi (87)
Rosa Sanjaya (2003)

* Bidang Seni Budaya : Hammam Riza (81)
Asli Brahmana (85)
Nurman Numeiri (93)

* Bidang Kerohanian : Bambang Prihantono (81)
Ilmianto (80)
Reza Kahar (99)

Ketua Pelayanan & Kerjasama : Eky S Pratomo (83)
* Bidang Alumni (Senior, Madya, Muda, IA-ITB): Endi Fitri Herlianto(84)

Wahyudi Budianto (83)
Dodi B. Pangaribuan (87)
Ivan Sudirman (95)
Hanindia Narendrata Rahiesa (2003)
Heri Sumartanto (97)

* Bidang Almamater (ITB, STEI, Mahasiswa) : Trio Adiono (89)

Eko Prasetyo (97)
Eko Yudhawan (97)

* Bidang External (Government, Masyarakat) : Pediarto A. (87)

Satriyo Wibowo (97)

Ketua Komunikasi & Informasi : Adi Irianto (81)

* Bidang Internal : Pramudhito (85)

Golden Epafras (97)
Danang Triyanto (93)

* Bidang Eksternal : Yohan Suryanto (93)

Deny Setiawan (90)
Rulan Kis Riarto (99)

* Media Komunikasi : M. Izzudin (87)

Arief Pradetya (98)
Iwa Kartiwa (2004)

Read more...

GEN H-4 Helikopter Terkecil di Dunia

>> Tuesday, March 30, 2010

GEN H-4 Helikopter Terkecil di Dunia






GENNAI Yanagisawa, seorang ilmuwan Jepang berhasil menciptakan helikopter mini yang memungkinkan manusia untuk terbang tanpa harus duduk di dalamnya. Yanagisawa, pria berusia 75 tahun ini akan mendemonstrasikan temuannya pada 25 Mei nanti di kota kelahiran pelukis sekaligus ilmuwan Italia Leonardo Da Vinci.

Kota Vinci dipilihnya sebagai bentuk pernghormatan dan rasa terima kasihnya kepada Da Vinci. Pasalnya, Yanagisawa mengaku bahwa ide pembuatan helikopter ini berasal dari pemikiran Da Vinci. Ilmuwan pemikir di zaman Renaisans ini telah mendesain aerial screw pada tahun 1480. Teknik inilah yang kemudian dipercaya sebagai teknik paling dasar pembuatan mesin untuk kapal terbang.

Helikopter milik Yanagisawa ini, yang kemudian diberi nama GEN H-4 dikendarai oleh dua baling-baling yang berputar secara berlawanan untuk menghasilkan gerak yang stabil. Selain itu, GEN H-4 juga dilengkapi empat mesin yang memungkinkan daya terbang selama 30 menit dengan kecepatan sekitar 56 mil per jam.

"Konsep dari helikopter ini memang didasari pemikiran Da Vinci. Oleh karena itu, saya sangat ingin menerbangkannya di kota kelahiran Da Vinci. Bahkan masyarakat Italia sepertinya antusias dengan temuan ini sehingga saya ingin menunjukkan yang terbaik untuk mereka," ujar Yanagisawa.

Meskipun helikopter seberat 82,5 kg ini mampu terbang setinggi 165 yards, Yanagisawa hanya ingin berada di ketinggian 16,5 kaki dari atas tanah dengan durasi sekitar 10 menit. "Hal ini akan memungkinkan seluruh pengunjung melihat saya dan diharapkan mereka akan menikmati penerbangan ini," ujar Yanagisawa.

Yanagisawa dikabarkan telah berhasil menjual lima unit GEN H-4 di Jepang dan dua unit lagi di Amerika. Dia menjual temuannya ini untuk kepentingan wisata atau rekreasi seharga 57.140 dolar AS. "Suatu saat helikopter ini dapat digunakan oleh semua orang seperti halnya sebuah skuter," katanya. (AP/jam) **

Daun Tanaman, Alat Komunikasi Serangga

Roxina Soler, seorang ahli ekologi asal Belanda, bersama timnya dari Netherlands Institute for Ecology di Maarssen menemukan bukti bahwa serangga herbivora, baik yang ada di atas maupun di bawah permukaan tanah, ternyata mampu berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan daun tanaman. Serangga bawah tanah diketahui mengirimkan sinyal peringatan lewat daun pohon kepada serangga di atas permukaan untuk menyatakan bahwa tanaman itu "sudah ada yang punya".

Serangga pemakan daun memang lebih suka tanaman yang belum dikuasai oleh serangga bawah tanah pemangsa akar. Para peneliti menemukan, serangga akar mengirimkan sinyal kimiawi lewat daun tanaman, yang mengingatkan serangga daun akan kehadiran "saudaranya". "Pesan singkat" ini akan segera diketahui serangga permukaan manakala mereka hinggap di suatu daun. Dengan demikian, serangga yang berbeda ruang ini bisa menghindari satu sama lain sehingga tidak berebut pohon yang sama. Hasil penelitian menunjukkan, serangga bawah tanah dan atas yang memangsa tanaman yang sama akan tumbuh secara lambat karena tanaman disedot oleh kedua belah pihak, yang membuat kualitas tanaman menjadi buruk.

Lewat "telefon" yang sama, serangga bawah tanah juga bisa berkomunikasi dengan pihak ketiga, ngengat parasit. Ngengat parasit adalah musuh alami ulat karena mereka menetaskan telur di tubuh ulat. Bila serangga daun tetap ngotot memakan tanaman yang sama, walaupun sudah diperingatkan oleh serangga akar, serangga bawah tanah akan mengeluarkan sinyal pada daun, yang mengundang ngengat parasit. Sinyal itu memberi tahu ngengat bahwa ada ulat di satu daun yang akan menjadi "tuan rumah" yang baik bagi telur-telur mereka.


Read more...

Jet Ransel, Solusi Atasi Kemacetan


25 Maret 2010 | BP
Jet Ransel, Solusi Atasi Kemacetan


Kemacetan hingga saat ini masih menjadi masalah serius bagi sejumlah kota besar di dunia. Berbagai kebijakan pun dikeluarkan untuk mengatasi kemacetan, tapi hasilnya belum juga maksimal. Mungkin, hasil karya perusahaan perakitan pesawat Martin Aircraft Company bisa menjadi solusi jitu untuk mengatasi permasalahan kemacetan.

Perusahaan tersebut diketahui membuat sebuah peralatan yang memungkinkan seseorang dapat terbang, bahkan hingga ketinggian 2400 m dengan kecepatan 60 km per jam. Jet ransel itu akan dipasarkan secara komersial oleh Martin Aircraft Company. Rencananya perlengkapan terbang tersebut akan dijual sekitar 50 ribu poundsterling atau sekitar Rp 700 jutaan.

Untuk sementara Martin Aircraft hanya memproduksi 500 jet ransel per tahun. Demikian dilansir Telegraph. Berat peralatan tersebut sekira 254 pon atau 115 kg. Untuk menerbangkannya, pun pembeli tak perlu memiliki izin terbang laiknya pilot. Cukup mengenakan perlengkapan senilai Rp 717 juta seseorang dapat terbang sejauh 30 mil hanya dalam 30 menit.

''Bagi kami ini adalah langkah terbaik dengan memasarkannya secara komersial, alat ini sangat cocok untuk kondisi-kondisi darurat atau kebutuhan militer,'' kata Richard Lauder, CEO Martin Aircraft Company.

Mesin buatan perusahaan rancang bangun pesawat asal Christchurch, Selandia Baru, itu juga bisa dipakai bermanuver layaknya helikopter.

Mesin itu merupakan pengembangan jet pack yang dirancang Martin Aircraft pada 1981. Menurut Glenn Martin, manajer perusahaan, sejak itu beberapa prototipe telah diproduksi.

Hanya, dalam uji coba, jet pack tak mampu membawa penumpang lebih dari semenit. Pada 2005, Martin membuat model kesembilan. Pertengahan bulan lalu, varian itu dinyatakan selesai dan siap diproduksi massal.

Komponen utama ransel terbang terdiri atas dua tabung bahan bakar, mesin jet yang mampu menyemburkan kekuatan 200 tenaga kuda, kaki penyangga, dan navigasi.

Bahan bakunya terbuat dari karbon komposit. Dengan tinggi 1,5 meter dan lebar 1,7 meter, alat ini berbobot 133,4 kilogram. Bila kedua tabung diisi penuh sekitar lima galon bahan bakar, ransel mampu menerbangkan penumpangnya selama setengah jam. Kecepatan maksimal saat dipakai 90,5 kilometer per jam.

Arah laju akan dipandu dengan global positioning system yang tertanam di navigasi.

Pengendara tak diwajibkan memiliki lisensi pilot, setidaknya di Amerika. Namun, tetap ada syarat khusus, yaitu bobot pengendara harus berkisar 63 kilogram hingga 108 kilogram. Selain itu, penumpang wajib mengikuti program pelatihan khusus dari Martin Aircraft.

Menurut Glenn Martin, kendaraan ultralight masa depannya sudah memenuhi standar badan penerbangan.

Lazimnya kendaraan terbang, ransel ini tetap memiliki risiko kecelakaan. Untuk itu, jet pack dilengkapi sejumlah alat keamanan. Jika mesin rusak ketika terbang, navigasi secara otomatis akan mengarah turun. Bila diperlukan pendaratan darurat, parasut segera terbentang. Di samping mesin jet, ransel dilengkapi rem angin.

Bagi yang ingin melawan gravitasi seperti James Bond dalam Thunderball, Martin Aircraft sudah membuka permintaan. Harga satu unitnya 86 ribu dolar AS atau sekitar Rp 700 jutaan. ''Bagi kami, ini adalah langkah komersial yang sangat baik,'' kata CEO Martin Aircraft Richard Lauder. (net/ist)

Read more...

You've got a friend

>> Thursday, March 25, 2010

Betti Alisjahbana AR79 menyanyi You've got a friend


Read more...

Drakula

>> Monday, March 8, 2010

From: herrymoel@yahoo.com
To: IA-ITB@yahoogroups.com
Sent: Monday, March 08, 2010 4:49 PM
Subject: [IA-ITB] Drakula



Untuk mengendorkan syaraf agar tidakk terlalu tegang mari kita nikmati guyonan yg sy dpt dr kkawan :


‎​Papa drakula : "nak kenapa kamu gak mau ngisap darah manusia, nanti kamu bisa mati klu nggak minum darah."
Anak drakula : engga ah, kecut pah, udah coba yg tua-muda, cewek-cowok, kulit item-putih, semua sama aja, kecut.
Papa drakula : coba sekali lagi di depan papah"

Baru giginya anak drakula nancep, blm sempat nyedot, kupingnya dijewer papa drakula.

Papah drakula : "ngisepnya di leher, bukan di ketek!! "

Read more...

3G - Bahwa Cinta Itu Ada, Gala Premier 4 Maret 2010

>> Monday, March 1, 2010

Dari: Bayu Utomo
Judul: 3G - Bahwa Cinta Itu Ada - Gala Premier
Tanggal: Minggu, 28 Februari, 2010, 4:16 PM







RELEASED DI SELURUH BIOSKOP INDONESIA 4 MARET 2010

Sebuah DONGENG Cinta Unik dari Seorang Dalang Nyentrik

JUDUL: ‘BAHWA CINTA ITU ADA’ (Gading-Gading Ganesha)
Diangkat dari novel dengan judul sama, karya Dermawan Wibisono

Produksi: Ganesha Creative Industry
Produser Eksekutif: Suhono H. Supangkat, Hatta Radjasa
Produser: Budiyati Abiyoga, Tyas A. Moein
Penulis Sknario: Arya Gunawan
Sutradara: Sujiwo Tejo

Dibintangi oleh:
Ariyo wahab, Restu Sinaga, Alex Abbad, Dennis Adishwara, Rizky Hanggono, Eva Asmarani
Niniek L. Karim, Slamet Raharjo, Marini, Nurul Arifin


Diangkat dari sebuah novel laris karya Dermawan Wibisono, film ini bercerita tentang perjalanan kisah Slamet, Fuad, Gungun, Poltak, Benny, dan Ria.
Mereka adalah para mahasiswa sebuah kampus di Bandung. Ria, mahasiswi cantik dan pintar asal Padang adalah bintang kampus yang menjadi pujaan para mahasiswa.
Slamet, mahasiswa pintar dan pendiam yang berasal dari Trenggalek, sudah lama memendam cintanya kepada Ria. Benny, anak Jakarta, muncul dengan rasa pedenya yang tinggi. Gungun, asli Sunda, adalah karakter kocak yang menyegarkan suasana. Fuad, anak Madura selalu tampil menggebu-gebu, namun sebaliknya, Poltak dari Pematang Siantar adalah karakter yang santai.

Berbagai suka dan duka yang mereka alami mewarnai hidup mereka.
Dinamika hidup perkuliahan, pertemanan, percintaan, dan perjuangan, menjadi fokus cerita dalam film ini.
Ada keunikan kisah cinta yang tak biasa yang hendak disajikan oleh sang sutradara, Sudjiwo Tedjo.
Dengan gaya khasnya yang eksentrik dan sangat filosofis, Sudjiwo Tedjo berhasil menyampaikan pesan visual bahwa cinta kadang tak bisa dipahami oleh logika semata.

Bagaimana kelanjutan cerita mereka ketika mereka bertemu lagi 20 tahun kemudian? Seperti apa akhir kisah cinta mereka?
Apakah mereka akan menunjukkan BAHWA CINTA ITU ADA?

Sarat dengan budaya dan dalang, dilengkapi dengan keunikan setting suasana tahun 80-an dan masa sekarang menjadi kekuatan visual di film ini.
Suasana khas Bandung, dan Sawahlunto ditangkap dengan apik oleh penata kamera Monodzky.
Sedangkan kekuatan akting para bintang diarahkan dengan brillian oleh Sudjiwo Tedjo, seorang dalang kawakan yang menjadikan film ini debut sebagai sutradara.
Didukung juga oleh paduan konsep musik modern dan tradisional oleh penata musik handal, Viky Sianipar, secara keseluruhan penonton akan hanyut untuk menangis dan tertawa hingga akhir cerita.

Read more...

Penggemar Blog IA-ITB :

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP