Milis IA-ITB adalah rahmat Allah yang patut disyukuri dan diambil manfaatnya

>> Saturday, May 2, 2009

Sent: Saturday, May 02, 2009 9:34 PM
Subject: [IA-ITB] Re: Professor Termuda AS ternyata adalah orang Indonesia --) perush BUMN Pertamina




Jangan emosi pak Hendro yang baik hati.

Maksudnya persoalan apa dimilis ini yang gawat? kan bisa kita bicarakan baik2 sambil ngopi2 di sekretariat IA ITB (teman2 di IA selalu dengan senang hati menerima kalau ada alumni yang datang berkunjung...), bukankah kita bermilis untuk menambah pertemanan? milis adalah rahmat Allah yang patut disyukuri dan diambil manfaatnya dalam mengembangkan silaturrahmi, sehingga orang bebas mengungkapkan pendapat tanpa malu2 dilihat/dikenal orang, juga menjadi ajang melatih emosi dalam mengungkapkan pikiran dan pandangan2 secara terkendali dan tidak menyerang. Jadi jangan malah sebaliknya...

Yang sabar ya...pak..,

Salam,
Ramli Kadir/M'87


To: IA-ITB@yahoogroups.
com
From: hendro.nurprasetyo@yahoo.co.id
Date: Sat, 2 May 2009 08:44:11 +0800
Subject: Bls: [IA-ITB] Trs: Professor Termuda AS ternyata adalah orang Indonesia --) perush BUMN Pertamina



Nanti kalo udah jadi head kita terusin budaya head konyol bumn sebelumnya ya hihi ... kan rata2 yang jadi head bumn alumni2 itb juga ya ...garing wong mentri2nya alumni itb juga. Ketua IA-ITB juga mentri, tapi apa ada persoalan di milis yang ditindaklanjuti? ga terlibat diskusi di milis aja banyak yang support untuk minta dimaklumi. Jadi yang ga nasionalis tuh siapa? ya kita-kita juga ... garing. Kalo tiap kekurangan minta dimaklumi ya maklumi aja kalo bumn kita kurang ajar, bukan kurang urus lagi ... Indonesia Merdeka masih jauuuuuuh bung



Dari: ashri putri rahadi
Kepada: IA-ITB@yahoogroups.com
Terkirim: Jumat, 1 Mei, 2009 09:06:14
Topik: [IA-ITB] Trs: Professor Termuda AS ternyata adalah orang Indonesia --) perush BUMN Pertamina

Nga usah apply ke pertamina pon
Ngapain?

Sedikit cerita, curhat dan sharing aja yah, maaf kalo aga menyimpang dari judul email. Mohon ijinnya pak mod...

Saya bukan ngejelek2in yah, tapi ini pengalaman pribadi saya, suami saya bekerja di Pertamina EP Sangatta,

Dengan keadaan sangat terpencil, kerja senen-jumat (bukan sistem on off), sabtu dan minggu jika mau liburan pun Surat ijin Jalannya sangat disusah2in. Dia baru bisa dapat SIJ cuma tiap 3 minggu. Jadi dalam sebulan cuma libur 2 hari.

Gajinya juga "diencrit2". Meski BPS, dia di "nonestablishkan" selama 8 bulan pasca training. Artinya banyak tunjangan di-cut (jumlahnya besar). Padahal sebelumnya gajinya cuma 750rebu selama 2bulan pertama lalu 3juta selama 4bulan. Baru setelah bekerja 1tahun 2bulan, dia bisa merasakan "gaji perush minyak" dan itupun bagian keuangannya salah transfer (nga profesional) jadi kepotong. Saya jadi mikir ini beneran kebijakan dari Jakarta atau ada mafia di daerah.

Belum budaya korupsi neko2 sama vendor... Suami saya nga mau terima, eeeh malah dimarahin sama bosnya.


Belum lagi fasilitas air yang tidak memenuhi kualitas minum (alhasil banyak orang gagal ginjal)


Belum lagi masalah safety yang amat sangat tidak diperhatikan. Beberapa wkt lalu terjadi blowout, tp rupanya xmas tree tidak terpasang dengan baik, jadi meletup dan melayang. Minyak panas menyembur mengenai beberapa pekerja.

Saya, jujur jadi kapok sama sesuatu perusahaan bumn milik pemerintah Indonesia.

Lebih baik kita bekerja di Asing atau di Perusahaan Swasta lah... Kamu jug Pon, mungkin mending spend beberapa thn kerja di German. Pulang ke indo kalau udah bisa jadi head BP migas. Saya udah eneg sama "nasionalisme" kadang2.

Nanti kalau sudah menduduki posisi head seperti Ibu Karen Agustiawan barulah kita bisa ditarik jadi head perush bumn dan mengubahnya.

Ngomong2
Saya bingung beneran nga sih Pertamina mau membenahi diri?


Jumat Curhat,
Ashri
M01

Semoga email saya ke baca sama direksi Pertamina.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 komentar:

Penggemar Blog IA-ITB :

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP