Nostalgia
>> Sunday, May 31, 2009
From: Moko Darjatmoko
Sent: Monday, June 01, 2009 12:47 PM
Subject: [IA-ITB] Nostalgia
Waktu kena flu, seperti Maret-April yang lalu, aku tidak bisa tidur sampai 2-3 minggu karena susah bernafas [it's like drowning in one's own body liquid; the acute kind, like in avian flu or 1918 pandemic, is called the cytokine storm]. Aku mencoba memfokuskan pikiran [biar lupa derita] dengan mengingat-ingat apa yang paling mengesankan jaman sekolah di ITB dulu [barangkali teman-teman disini ada yang mau share hal serupa].
Soal pendidikan, aha ... tidak ada satu mata kuliah pun yang muncul di kepala -- masih ingat memang, tetapi tidak ada yang luarbiasa, bahkan hampir tidak ada yang aku ingat siapa dosennya. Ada beberapa kenangan manis menyangkut angkatan muda (of course, I'm talking about girls ... all the way down to the class of 1975 :-), tetapi yang sungguh paling mengesankan, yang ada di top-list, adalah pendidikan yang kuserap di bulletin board di tembok Student Center barat.
Awal 1970 ... waktu itu kepala masih gundul, aku menyaksikan diskursus yang paling intelligent yang pernah kulihat sepanjang hidupku. Waktu itu belum ada yang namanya milis atau elektronic forum seperti sekarang ini, jadi orang hanya menempelkan tulisannya di "mimbar bebas" (buletin board di dinding) tetapi dampaknya bukan main. Tulisan-tulisan itu ada yang diketik (mesin tik manual), ada yang tulisan tangan, ada yang sampai belasan halaman. Ketika kehabisan tempat, orang menempelkannya di dinding, kemudian di pilar-pilar, dan akhirnya di batang pohon-pohon sekitar lapangan basket.
Apakah yang mereka bicarakan?
Berlembar-lembar essay yang ditulis oleh mahasiswa maupun dosen ITB saat itu mengupas dan mengunyah habis-habisan riset dari David McClelland (social-psokologi, Harvard) tentang motivasi -- tentang nAch (the need for achievement). Sekitar tahun 1950-1960an team McClelland mengumpulkan dan menganalisa literatur populer (folklores, children stories) dari negara-negara di dunia, dan membandingkan prestasi atau kemajuan suatu negara, yang diwakili oleh pemakaian energy listrik per kapita, dengan kadar nAch dalam dongeng-dongeng populer atau cerita anak-anak yang dibacakan oleh orangtuanya. Hasilnya, korelasi yang sangat tinggi antara keduanya.
Organ PBB untuk pendidikan (UNESCO) memperbanyak executive summary dari riset McClelland ini dan medistribusikannya ke seluruh dunia. Salah satu copy nyangkut di ITB dan memicu diskursus yang luar biasa itu. [Belasan tahun kemudian aku menemukan buku lengkapnya di toko buku bekas, The Achieving Society, terbitan Van Nostrand 1961]. Entahlah apakah diantara teman-teman ada yang masih ingat kejadian ini, mungkin ada yang bisa nambah masukan. Sayangnya kejadian seperti ini tidak pernah terjadi lagi, baik di bumi maupun di dunia maya (milis ini misalnya :-) Oh, The Wise Man of the Net, tell me ... where have all those bright minds gone?
Still nostalgic after all those years ...
Moko/
0 komentar:
Post a Comment