Kanthong Wewe
>> Saturday, August 15, 2009
Penyelamat Barang dari Genangan Air dan Banjir
Josef B. Dwiyono / EL-74
"Ngapa le, mripatmu kok abang, mau bengi ora turu ya ?", begitulah pertanyaan saya pada seorang sopir kolega saya ketika saya ketemu dia di tempat parkir sekitar awal tahun ini.
"Anu Pak, tadi jam 4 pagi saya ditelepon bapak untuk segera datang menyelamatkan mobilnya. Banjir Pak, takut seperti dulu nggak sempat mindahin ke tempat yang aman, kerendem air, elektroniknya pada rusak", begitulah kira-kira jawaban Mister Mairin sopir teman saya tadi.
.
Apapun mobil anda baik itu dari kelas 30-jutaan ataupun yang berkelas 3-milyaran, kalau sudah terendam air apa lagi hingga waktu yang cukup lama ya tentu akan rusak. Interior mobil tidak dirancang 100% watertight alias kedap air. Terendam air dalam tempo yang agak lama akan mengakibatkan air meresap ke dalam kabin. Akibatnya jelas, interior mobil anda akan rusak atau paling tidak berbau busuk. Ujung-ujungnya anda harus membersihkan, dan mengeringkan dalam beberapa hari. Bahkan lebih sering anda terpaksa harus mengganti secara total.
Selain karpet dan jok, perangkat lainnya yang bakal rusak adalah perangkat-perangkat elektronik. Yang pasti, sound processor, audio amplifier beserta stuff-nya dan perangkat video anda harus diganti bila telah terendam air . Tapi itu belum seberapa. Umumnya mobil sekarang sudah electronically controlled atau kerennya computer-controlled atau drive by wire tergantung yang bikin iklan. Meski perangkat kontrol elektronik ini oleh pabriknya sudah semaksimal mungkin dilindungi dari cipratan air maupun kelembaban udara, tapi kalau kerendam air dalam waktu lama ( ternyata ) ya tetap rembes juga, meskipun dalam iklan diberitakan spesifikasi proteksinya sekitar IP66 atau mungkin IP67. Perangkat kendali elektronik mobil memang tidak dirancang dengan proteksi IP69 yang totally water-proof dan hermetically shielded karena mobil-mobil anda memang bukan mobilnya James Bond yang di darat oke di dalam lautpun juga oke.
Perangkat elektronik kendali mobil umumnya tidak murah. Dan pada saat terjadi bencana banjir ternyata orang yang memerlukannya juga banyak karena yang terkena bencana juga banyak. Sehingga bukanlah tidak mungkin anda harus menunggu selesainya perbaikan hingga beberapa hari atau beberapa minggu. Ajaibnya dunia bisnis, walau ini musibah bagi anda, tetapi akan menjadi rezeki bagi pemilik pabrik, pemilik bengkel dan para pekerjanya, termasuk juga rezeki / musibah bagi perusahaan asuransi. Yang pasti akan menjadi berkah yang nikmat bagi para pemulung dan pengumpul barang bekas. Adil bukan ?
Saya sendiri belum pernah mengalami musibah banjir semacam itu karena kebetulan rumah saya masih berada di area yang masih bebas banjir. Entah 5 atau 10 tahun mendatang. Semoga saja tidak akan pernah. Kalaupun nanti jadi langganan banjir ya pindah saja, kenapa repot-repot.Walau demikian saya selalu sangat prihatin melihat korban bencana banjir. Keprihatinan ini ternyata memberi saya kesempatan ber-ide-ria yang meski sangat sepele tetapi saya yakin akan bermanfaat bagi khalayak ramai, baik yang kaya dan terlebih bagi yang tidak cukup kaya. Uraian ide ini saya contohkan untuk perlindungan mobil. Walaupun demikian ide ini dapat bermanfaat pula untuk melindungi barang-barang anda dari genangan air pada saat banjir seperti misalnya furnitur dan perangkat-perangkat elektronik rumah-tangga anda.
Sebetulnya ide ini sudah agak lama tersimpan di direktori SEUD di komputer saya ( SEUD : Sak Enake Udele Dhewe ). Hanya waktu itu saya berpikir hal ini terlalu sederhana dan atau sudah dilakukan orang lain. Saya sudah mencoba melacak di internet namun ternyata belum saya jumpai ide yang semacam ini. Termasuk sudah saya lacak di biro paten Amerika ( US Patent Office ), patent claim untuk hal semacam ini belum juga saya temukan. Saya belum pernah melacak paten-paten dari Eropa maupun negara lain termasuk yang ada di Indonesia. Ya mudah-mudahan saja belum ada yang mempatenkannya. Saya berharap demikian. Tolong infokan bila memang sudah ada yang mem-paten-kannya. Bila memang benar-benar belum ada yang melakukan first filing, mengingat paten itu antara lain berasaskan siapa yang pertama mempublikasi dan filing, maka saat ini juga jadilah first filing / publication dari ide ini. Kalaupun memang belum ada biarlah ide ini jadi milik publik saja. Silahkan siapa saja yang akan memanfaatkan dan memproduksinya. Totally free, no fee no royalty. (But no problems at all bila anda berkeinginan berbagi rezeki .... ha ha ha ha ha ha ! [ minjem ketawanya mendiang Mbah Surip boleh dong ! ] ).
Ide atau solusi ini saya sebut sebagai Kanthong Wewe yang disingkat sebagai K/W ( boleh dibaca sebagai ka-we maupun kee dabel yu ). Tidak ada maksud khusus yang menyangkut makhluk halus yang bernama wewe, tidak ada kaitannya sama-sekali dengan Wewe von Gombell di kota Semarang sana ataupun Wewe Waringin Growong yang sering dikisahkan oleh almarhum nenek saya. Saya juga tidak kenal dengan satu wewe-pun milik paranormal yang kini kian bertebaran saja di Nusantara. Jadi janganlah terlintas di pikiran anda bahwa ide ini datang dari para wewe. Tidak ada sedikitpun persekutuan saya dengan makhluk halus. Nama ini saya pilih agar mudah mengingatnya saja. Sokur bage kalau nantinya menjadi trade-mark.
Teknologi Tepat Guna memang kadangkala berangkat dari hal-hal yang remeh-temeh dan sederhana, tergantung kejelian mata dan kenakalan pikiran kita. Pada dasarnya K/W adalah kantong yang biasa kita gunakan sehari-hari, sebuah kantong dari bahan yang kedap air. Bila anda punya kantong plastik yang tidak bocor maka semua barang yang dimasukkan ke dalamnya pasti tidak akan terkena air meski anda rendam dalam kolam.
Maaf, meski terlambat saya menyajikannya tetapi semoga tetap bermanfaat. Saya juga berharap ide ini dapat dimanfaatkan sahabat-sahabat yang berminat dan berkehendak membantu saudara-saudara kita dengan menyediakan tambahan lapangan kerja, baik di dalam pembuatannya maupun pemasarannya. Mumpung musim hujan masih beberapa bulan lagi, dapatlah awal-awal kita siapkan si kanthong-wewe. Sedialah K/W sebelum banjir karena di jaman sekarang sedia payung tidaklah cukup lagi. Harapan saya sederhana saja, semoga saya bisa ikut mengurangi kesusahan sahabat-sahabat yang memang selalu kejatahan banjir di puncak musim hujan.
Rancangan ini mustinya ada beberapa kekurangan yang terlewatkan oleh mata saya dan keterbatasan pengetahuan dan kreatifitas saya. Silahkan memperkaya ide ini agar akhirnya benar-benar andal dan bermanfaat bagi kita semua. Paparan gagasan saya tersebut saya tuangkan sebagai gambar berikut ini.
Gambar 1 :
Gambar 2 :
Gambar 3 :
Gambar 4 :
Gambar 5 :
Catatan Kontruksi :
( Silahkan mengkoreksi dan memperkayanya agar semakin sempurna .)
Bahan K/W dapat dibuat dari plastik, terpal, kain parasut, nylon maupun dari bahan yang lumayan haitek semacam kevlar atau serat karbon.
Penyambungan dapat dilakukan dengan pengeleman dan jahit atau dengan metode yang lebih haitek semacam ultrasonic plastic welding.
Untuk kontruksi yang Self Forming ( = yang tanpa menggunakan tire-pocket ) - mengingat K/W bagian bawah haruslah menempel ke badan mobil atau bagian bawah mobil, maka ukuran kantong jangan dibuat pas, haruslah dibuat lebih. Kedodoran sedikit tidak mengapa ( wong bukan celana saja kok. ) Upaya ini untuk mengurangi gaya Archimedes akibat air yang terpindahkan di samping untuk mengurangi stress yang tinggi pada kantong bagian bawah saat memperoleh gaya angkat air. Kalau terlalu ketat maka seperti halnya celana, saat kita jongkok bisa-bisa mak regedeg brekkk ..... sobeklah dia !
Mengingat bagian bawah mobil, terutama di daerah mesin ada beberapa ujung yang menonjol, agak runcing dan mungkin tajam maka agar K/W tidak bocor atau sobek saat tertekan air seharusnyalah bagian dasar K/W dibuat lebih kuat dengan pelbagai upaya seni keinsinyuran yang anda-anda miliki. Misalnya saja bagian dasar dibuat dengan lapisan yang lebih tebal. Atau dapat pula dipasangi papan tripleks, baik itu sudah terintegrasi dengan K/W maupun yang modular. Atau cara lain yang tepat guna(nya). Ingatlah, bahwa tekanan hidrostatis (plus dinamis kalau airnya goyang-goyang ) bisa cukup besar.
Kanthong-Wewe ini hanya untuk melindungi mobil yang rendaman airnya tidak terlalu tinggi. Kalau genangan air terlalu tinggi, misalnya hingga lebih dari 1 meter, mengingat mobil anda beratnya tidak akan lebih dari 3 ton, maka mobil dalam K/W akan menjadi seperti kantong apung atau bahkan seperti perahu. Bila memang terjadi seperti itu, maka sekali lagi dengan seni keinsinyuran anda, perlu anda cari metoda anchoring ( pen-jangkar-an ) dan perlindungan ekstra yang sesuai dan tepat. Kalau tidak maka mobil anda akan pontang-panting kesana kemari nabrak dinding atau bangunan rumah lainnya. Atau kalau mobil anda terparkir di jalan raya, bisa jadi mobil anda akan berlayar kesana kemari dan mungkin malah masuk garasi tetangga atau bahkan terbawa hingga pasar mobil bekas. Untuk kasus semacam itu barangkali saja atau ada baiknya kita mengintip cara-cara yang digunakan untuk menambat perahu, yaitu dengan tali dan memasang ban pelindung pada sisi-sisi mobil agar tidak rusak karena terbentur-bentur.
Apapun mobilnya - kanthong-wewe pelindungnya.
0 komentar:
Post a Comment