Catatan Buka Bersama IA-ITB 31 Agustus 2010

>> Wednesday, September 1, 2010

From: yohan
To: IA-ITB@yahoogroups.com
Sent: Thursday, September 02, 2010 1:10 AM
Subject: [IA-ITB] Catatan Buka Bersama IA-ITB 31 Agustus 2010




Yth. Rekan-rekan alumni,



Catatan Buka Bersama IA-ITB 31 Agustus 2010



Sore menjelang maghrib, seperti biasa suasana jalanan di ibukota macet disana-sini. Nurman dan Yadi dari El’93 yang berangkat pada jam 16.30 dari Ragungan, bahkan baru tiba di lokasi pada jam 19.00 saking macetnya. Memasuki komplek Widya Chandra I, alumni yang baru pertama datang bisa saja salah masuk tempat berbuka, karena nyatanya sore itu ada beberapa acara buka bersama yang diselenggarakan oleh beberapa menteri lainnya di rumah dinas masing-masing. Ini bukanlah pemandangan yang mengherankan, karena peruntukan rumah dinas tidaklah kaku hanya untuk keperluan kedinasan negara. Sama halnya seperti istana negara, rumah dinas juga bisa merupakan tempat pejabatnya beristirahat, mandi, tidur, jogging dan hal-hal yang mungkin tidak berkaitan langsung dengan kedinasan. Yang penting kegiatan-kegitan tersebut tidak menghalangi seorang pejabat untuk menjalankan fungsinya sesuai dengan jabatannya.



Ini adalah kali ketiga saya sempat sempat hadir memenuhi undangan salah satu rekan alumni dalam rangka buka bersama IA-ITB yang diselenggarakan di rumah dinas Bpk Hatta Rajasa di Jl. Widya Chandra I. Bagi rekan-rekan yang tidak sempat hadir karena suatu hal, sedikit catatan berikut mungkin bisa memberikan gambaran mengenai acara IA-ITB tersebut.



Acara buka bersama IA-ITB kali ini berlangsung dalam suasana hangat penuh rasa kekeluargaan, sangat pas sebagai acara buka bareng yang memang rutin diadakan setiap bulan puasa, sekaligus sebagai ajang silaturahmi antar alumni ITB. Acara ini dihadiri oleh perwakilan KM ITB, perwakilan pengurus ITB, segenap alumni dari angkatan senior (’49) sampai angkatan muda yang jumlahnya lebih banyak dari acara buka bersama IA-ITB sebelumnya. Turut hadir Ketua IA-ITB Hatta Rajasa, Amir Sambodo, Ketua IAE-ITB Arief Yahya, Dirjen Dikti Djoko Santoso, Rektor ITB Akhmaloka, Ketua Majelis Guru Besar ITB Harijono A Tjokronegoro, Ketua SKD ITB Rinaldi, serta beberapa pemda dan direktur BUMN lainnya.



Elfi Malano sebagai MC menyampaikan 2 pengumuman penting yaitu :

- Alumni angkatan ’82 berhasil merenovasi gedung TVSTA dan saat ini dinamai gedung Multimedia.

- Ikatan Alumni Biologi baru terbentuk.

Top of Form

Setelah rekan-rekan alumni berdatangan dan terjadi diskusi kecil di sana-sini, adzan maghrib berkumandang yang segera disambut dengan menyantap ‘takjil’ minuman dan makanan ringan ala kadarnya untuk sekedar membatalkan puasa. Sebelum berbuka dengan menu berat, acara dilanjutkan dengan shalat maghrib berjamaah yang dipimpin oleh salah imam masjid di Madina. Setalah itu peserta menikmati hidangan berbuka yang cukup bervariasi.


Setelah shalat Isya’ berjamaah, acara dilanjutkan dengan :

1. Sambutan oleh ketua IA-ITB Hatta Rajasa

2. Sambutan oleh Rektor ITB Prof. Akhmaloka

3. Penyampaian materi rohani ‘Hikmah Iqra’ dalam meningkatkan kualitas taqwa’ oleh Dokter Tauhid

4. Shalat tarawih berjamaah



Sambutan oleh Ketua IA-ITB Hatta Rajasa :



Ketua IA-ITB menyampaikan pentingnya menyambung tali Silaturahmi (Silaturahim), karena silaturahmi bisa menyelesaikan dimensi hubungan antar manusia yang rumit. Yang kadang tidak bisa atau sulit diselesaikan tanpa silaturahmi.



Aktivitas IA-ITB saat ini lebih ditekankan pada aktivitas yang berbasis technoprenour. Ini ditandai dengan digulirkannya proyek pembangkit listrik memanfaatkan gelombang laut oleh IA-ITB bali. Selain itu IA-ITB Kalimantan dan Sumatera juga mengembangkan technoprenour memanfaatkan energi terbarukan. Dalam technopreneur ada aspek Inovasi. Dan IA-ITB berkomitmen untuk memberikan dana riset yang memadai bagi program technopreneur yang dianggap layak. Bahkan dalam hal ini Presiden pernah bertanya “Bisakah kita melahirkan pengusaha kelas menengah baru?” Mestinya bisa, karena dulu kita juga pernah melahirkan pengusaha yang tangguh seperti Fadel dan Bakrie.



Ketua IA-ITB menilai ITB menghasilkan manusia yang berkarakter. Itulah kenapa alumni ITB bisa berhasil dalam berbagai bidang dengan karakter yang ‘itb’. Jika berbicara mengenai kompetensi itu sudah semestinya. IA-ITB juga berperan mengembangkan linked. Mengembangankan jaringan antar alumni. Dengan dukungan jaringan Alumni, ITB diharapannya jadi besar. Menjadi kampus yang sehat dan mandiri, wordclass university.



Sambutan oleh Rektor ITB : Akhmaloka



Terima kasih pada IA-ITB atas dukungannya kepada ITB selama ini. Karena pada dasarnya universitas yang besar di dunia juga karena dukungan alumninya. Kampus-kampus yang besar, pasti tidak lepas dari support oleh alumninya.



Status BHMN ITB saat ini dalam masa transisi, mununggu revisi PERPU no 17. Terlepas dari itu, pada tahun 2010, ITB menerima 3000 mahasiswa S1, 1500 mahasiswa S2 dan 200 mahasiswa S3, jadi totalnya ada 4700 mahasiswa baru. Total seluruh angkatan mahasiswa yang saat ini aktif menimba ilmu di ITB ada 20.000 mahasiswa. Dengan total dosen 1.038 (Sebelumnya 1039, tetapi salah satu dosen Bpk Hari Lubis meninggal beberapa waktu yang lalu). Jika dibandingkan dengan tahun 1990-an, dimana saat itu total mahasiswa semua angkatan adalah 12.000 dan jumlah dosennya adalah 1.200 orang. Artinya dulu rasio dosen dan mahasiswa adalah 1: 10, tetapi kini menjadi sekitar 1: 20. Karenanya ITB minta kepada mendiknas agar ditambah jumlah dosen baru sekitar 500 orang. Saat ini baru dipenuhi oleh Dirjen Dikti sekitar 75 orang dosen.



Untuk pengembangan kampus ITB, ITB memiliki lahan 50 Ha di Jatinangor bantuan dari Pemda Jabar dan 30 Ha di Deltamas. Tentu saja pembangunan kampus ITB di dua lokasi ini akan memakan biaya yang tidak sedikit. Pembangunannya memerlukan pendananan yang perencanaannya melibatkan Bappenas. Baru-baru ini ITB juga ditawari oleh UKM untuk membuka cabang di Johor dengan luas lahan yang luas.



Acara berikut adalah Hikmah Iqra’ dalam meningkatkan kualitas taqwa oleh Dokter Tauhid.

IA-ITB berpandangan lebih terbuka, nyatanya saat ini mengundang pembicara yang seorang dokter lulusan UNDIP S1, S2 UNDIP dan S3nya di UKM. Hikmah iqra’ adalah bagaimana kita menginterprestasikan tanda-tanda disekitar kita. Knowledge -learning-process. Semua tunduk pada hukum alam yang demikian harmonis. Banyak pelajaran yang bisa dipetik, bahkan dari kehidupan kumpulan serangga seperti semut. Learning process ini pada akhirnya akan menuntun mereka pada takwa. Kemanapun kita menghadap disitulah wajah allah.



Selesai acara siraman rohani, peserta melakukan shalat Taraweh bersama. Secara keseluruhan acara selesai pada jam 21.00. Peserta kembali ke tempat masing-masing dan beberapa tampak masih beramah sebelum berpamitan pulang





--------



Salam,

-yohan El’93-

0 komentar:

Penggemar Blog IA-ITB :

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP