Dam Situ Gintung Jebol - Kesalahan Profesional?

>> Friday, March 27, 2009





From: iwg459@yahoo.com
To: IA-ITB@yahoogroups.com
Sent: Friday, March 27, 2009 4:25 PM
Subject: [IA-ITB] Dam Situ Gintung Jebol - Kesalahan Profesional?



Masa kecil dulu, (SD~SMP) saya sering bermain ke Situ ini (masuk SD th '66). Jarak dari rumah saya ke Situ Gintung kurang dari satu jam naik sepeda. Setelah SMA sampai hari ini saya ga pernah lagi ke sana.

Bendung ini cukup lebar, kalau lihat di peta panjangnya lebih dari dua ratus meter. Menggali kembali ingatan lama, lebar puncak bendung bisa dilewati dua sepeda motor berpapasan, ga perlu ada yang berhenti menunggu yang lain lewat dulu. Bendung ini punya spillway. Jumlahnya saya lupa, yang pasti satu di tengah spillwaynya cukup lebar. Lebih dari dua kali panjang sepeda roda 26".

Material struktur bendungan saya tidak ingat, maklum belum belajar di Sipil ITB waktu itu.

Dengan adanya spillway, saya perkirakan bendung ini tidak overspill. Apalagi mengingat saat banjir besar tahun 2002 lalu, baik di hilir maupun di hulu Situ Gintung tidak ada masalah banjir sama sekali. Artinya, disain bendung ini masih mampu menampung curah hujan, dan mampu berfungsi mengendalikan banjir, sebesar curah hujan 2002.

Hal yang mungkin menjadi penyebab keruntuhan bendung Situ Gintung adalah ada kerusakan kecil terjadi tapi tidak pernah diperbaiki. Jadi akar masalahnya adalah maintenance. Tidak ada, atau kurang, awareness terhadap kondisi bendung ini. Padahal setiap benda bikinan manusia pasti membutuhkan perawatan.

Siapa yang salah ? Kita semua sebagai satu komunitas. Komunitas yang sepakat untuk hidup bersama berdampingan ! Tapiiii, sebenarnya kan kita juga sudah sepakat untuk menunjuk beberapa orang menjadi "pengurus". Yang memastikan bahwa kebutuhan dan permasalahan bersama ada yang menangani. Untuk itu, mereka "kita gaji", dengan cara urunan yang uangnya kita kumpulkan setiap tanggal 31 Maret.....

Di salah satu sudut hati ini, ada terbersit rasa bersalah. Kenapa saya tidak aware dan memberi warning, padahal sebagai tukang insinyur sipil, saya punya pengetahuan yang lebih dibanding yang bukan.
Dari sisi ilmu resiko, saya tau bahwa kalau bendung ini sampai jebol, consequence-nya akan sangat besar sekali.
Risk = probability x consequence.
Karena consequence-nya besar, maka probability harusnya diminimumkan.


Sebagai lesson learnt dari jebolnya bendung Situ Gintung, saya pikir kita harus menata ulang sistem management bermasyarakat kita. Sudah terlalu banyak contoh miss-management........

Salam,
iwan gunawan / si-78


iwg si-78

0 komentar:

Penggemar Blog IA-ITB :

  © Free Blogger Templates Skyblue by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP