Dialog Kepemimpinan dengan Jokowi, Walikota Solo
Rabu 26 Januari 2011, jam 12:00 – 14:00
Kompilasi oleh : Betti Alisjahbana
Profile Jokowi :
Ir. Joko Widodo (lahir di Surakarta, 21 Juni 1961; umur 49 tahun)[1], lebih dikenal dengan
nama julukan Jokowi, adalah walikota Kota Surakarta (Solo) untuk dua kali masa bhakti
2005-2015. Wakil walikotanya adalah F.X. Hadi Rudyatmo. Ia dicalonkan oleh PDI-P [2 ].
Jokowi meraih gelar insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985.[1] Ketika
mencalonkan diri sebagai walikota, banyak yang meragukan kemampuan pria yang
berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini; bahkan hingga saat ia terpilih.
[3] Namun setahun setelah ia memimpin, banyak gebrakan progresif dilakukan olehnya. Ia
banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi
dalam rangka perjalanan bisnisnya.
Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Branding untuk kota
Solo dilakukan dengan menyetujui moto "Solo: The Spirit of Java". Langkah yang
dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi
pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi
fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan
kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh
televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak
ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik
investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya.[3]
Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota
Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut
dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada
bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah
Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang
terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008
diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran.
Oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008"[4].
Jokowi Berhasil merelokasi lebih dari seribu Pedagang Kaki Lima tanpa ada unjuk rasa,
melalui pendekatan dialog, pemberian kios gratis, pemberian SIUP dan TDP cuma-cuma
sehingga status PKL menjadi formal dan bisa mendapatkan kredit bank. Sebagai hasilnya,
pedagang tradisional ini bukan menjadi beban malah selama empat tahun terakhir
retribusi dari pasar tradisional dan pedagang kaki lima (PKL) di Kota Surakarta tercatat
sebagai penyumbang bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tertinggi dibandingkan sejumlah
obyek retribusi lainnya. Sumbangan keduanya lebih besar dibanding pendapatan yang
disumbangkan dari perhotelan, reklame, parkir, hingga restoran.
Jokowi Sangat efisien dalam penggunaan anggaran. Banyak kemajuan-kemajuan
dirasakan di Solo, diantaranya ada 13 pasar tradisional baru, taman kota, trotoar pejalan
kaki, perbaikan administrasi pelayanan dan pengembangan green belt sepanjang
bengawan solo ( 7 km)
Jokowi melakukan banyak langkah untuk memberantas korupsi. Sebagai hasilnya, Solo
masuk 3 besar kota dengan indeks persepsi korupsi terbaik di Indonesia. Pak Jokowi
adalah pemenang Bung Hatta Anti Corruption Award tahun 2010
Pada tahun 2009 menerima penghargaan Piala Citra Abdi Negara dari Presiden RI untuk
kinerja kota dalam penyediaan Pelayanan Publik, Kebijakan Deregulasi, Penegakan
Disiplin dan Pengembangan Manajemen Pelayanan.
Dialog Kepemimpinan dengan Jokowi di mailing-list Senyum-ITB
Suprapto PL-79 :
Dalam hal "keberhasilan" Jokowi pada kepemimpinan Kota Surakarta (Solo) salah satunya
adalah diawali adanya atau terbangunnya faktor "kepercayaan, kejujuran dan kemauan
baik" di antara pemangku kepentingan (stakeholders) Kota Solo (Pemkot, masyarakat,
pihak ketiga). Kondisi ini selanjutnya menciptakan sikap penerimaan (acceptance) yang
positif atas gagasan-gagasan penataan dan pembangunan Kota Solo. Sangat boleh jadi,
kepemimpinan Jokowi telah berhasil melakukan "character approach" pada masyarakat
dan lingkungan Kota Solo yang barangkali memang masih relativ homogen.
Pertanyaan saya ada 2 saja :
Pertama : mungkinkah kondisi-kondisi lingkungan dan masyarakat di atas ditiru dan
diterapkan di kota-kota lain terutama yang lebih kompleks (heterogen) ?
Kedua : seringkali masalah yang selalu terjadi di lingkungan kita atas suatu program
adalah masalah keberlanjutan (sustainabilitas). Seringkali terjadi "penerus" berikutnya
kurang berkenan untuk "melanjutkan dan mengembangkan" yang lama yang sudah dinilai
baik. Nah, apakah Jokowi sempat terlintas kekhawatiran ini ? Bagaimana "menyiapkan"
kelanjutan pola kepemimpinan yang selama ini telah dilaksanakan?
Sekali lagi terimakasih atas kesempatannya.
Jokowi :
1. Bisa diterapkan di kota-kota yang lain, karena di Solo juga sangat heterogen. disini ada
fundamentalis Islam, fundamentalis Kristen, fundamentalis Kejawen dll. yang penting
kredibilitas produk yang kita kerjakan terbangun dengan baik. Kota dipandang sebagai
sebuah produk perlu tahapan manajemen produk, manajemen brand dan manajemen
customer dalam pengelolaannya, ... tahapan itu yang kami lakukan
2. Kita punya konsep plan kota sampai 2025. yang ini kita masukkan dalam RPJMD dan
RPJPD yang sudah diperdakan, sehingga payung hukumnya jelas. ada rencana-rencana
detil sang kita buat sehingga kita bekerjanya lebih enak. Walikota berikutnya bisa memiliki
gaya kepemimpinan yang berbeda, tapi panduan itu mau tidak mau harus dipakai
meskipun tidak 100%.
Ari-Ms 76 :
Saya ada titipan pertanyaan dari teman di Bali, point-pointnya adalah sbb:
Ada paket wisata dari luar negeri ke Bali. Dalam perjalanannya, di improve termasuk
mampir Bandung untuk belanja dll. Dari analisa pasar, ternyata Solo sangat menarik untuk
disinggahi, sehingga ada rencana paket tersebut diextend menjadi Bandung - Bali - Solo,
misalnya. Kalau lihat going concern Bapak soal budaya dll, seharusnya ini sejalan ya.
Apakah Bapak dan tim siap melakukan pertemuan dan persiapan penjajagan ini, termasuk
dan tidak terbatas pada rute pesawat Bali - Solo atau Bandung - Solo atau LN - Solo. Juga
atraksi seni. Kalau batik Pasar Klewer dll, rasanya sudah siap. Tidak perlu di up grade.
Justru natural itu yang menarik. Kalau Bapak berminat, siapa yang harus dihubungi? Apa
dengan Bapak dulu? Terima kasih.
Jokowi :
Bisa saja Pak, karena kita memang baru gencar-gencarnya melakukan city branding dan
promosi kota. Kita siap melakukan pertemuan. Bisa langsung ke saya atau ke Lusi di
(0271) 712004
Jonathan Simanungkalit :
Apa Dasar Analisa yang dibuat oleh Pak Joko Wi untuk merancang ulang Solo sehingga
kondusif untuk berbagai lapisan masyarakat Solo maupun mereka yang datang ke Solo
terima kasih,
Jokowi :
1. Rutin mensurvei keinginan masyarakat setiap tahun
2. Di kantor maksimal 1 jam sisanya di lapangan untuk melihat masalah atau problem dan
mencarikan solusi baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Satyo Fatwan GM-78
1. Seandainya Bapak diminta menganjarkan tentang kepemimpinan kepada para formal
leaders yang ada di Indonesia, bagaimana Bapak akan melakukannya?
2. Menurut hemat Bapak faktor apa saja yang paling menghambat tumbuhnya
kepemimpinan di formal leader Indonesia padahal sebagai bangsa kita kaya dengan
berbagai filosofi kepemimpinan.
Jokowi :
1. Memberikan tips-tips sederhana mengenai cara-cara membangun kredibilitas
produk/program sehingga masyarakat trust pada kita. Ini sebetulnya sangat gampang
tetapi tergantung NIAT ... mau atau tidak melakukan
2. Tahapan recruitmen politik dari bawah yang dilakukan partai-partai menurut saya tidak
melalui tahapan yang benar sehingga banyak muncul pemimpin-pemimpin dadakan yang
tidak melalui proses pertarungan alami dari nol
Satyo Fatwan GM-78
Terima kasih untuk jawabannya. Pertanyaan lanjutan, kalau boleh bung/mbak Mod,
Tahapan recruitment politik yang ideal namun sekaligus praktis untuk kondisi Indonesia
sekarang seperti apa Pak ?
Jokowi :
Pak Satyo, ya urut dari pegang wilayah Kabupaten/Kota, kemudian pegang Propinsi baru
pegang Negara, sehingga tahu/menguasai kondisi daerah dan kesulitan rakyat di bawah,
dan bukan karena diberitahu kanan kiri saja
Nurhasan Akbar :
Mohon kami bisa belajar dari Bapak, hal apa yang paling penting yang Bapak pelajari
selama Bapak memimpin Kota Solo serta birokrasinya.
Dari semua yang sudah Bapak kerjakan untuk Solo, pekerjaan apa yang Bapak anggap
paling berhasil Bapak lakukan?
Terima kasih atas waktu Bapak, semoga Pak Jokowi selalu dalam lindungan-Nya. Amiin.
Jokowi :
Saya selalu belajar dari problem-problem dan masalah-masalah di masyarakat, dan juga
bertanya kepada rakyat bagaimana kira-kira mencari solusinya. biasanya ada beberapa
alternatif solusi dan saya biasanya hanya memutuskan satu dari beberapa solusi yang
ada yang saya anggap paling kena sasaran
Belum ada yang berhasil, karena saya merasa semuanya masih dalam proses
Ari MS-76 :
Seperti di malaysia dan sumatera, regular orang2 malaysia datang ke sumatera, karena
ada ikatan emosional. Karena satu rumpun, satu bahasa, satu leluhur, dll. Solo dengan
Bali juga demikian, ada ikatan emosional. Karena agama, candi, dll sehingga ada
kunjungan regular masyarakat Bali ke Solo. Untuk membuat ini lebih intens atau lebih
berguna bagi kedua belah pihak (dan pihak lain), boleh tahu program Bapak apa saja?
Ini juga pertanyaan titipan Pak. Jadi kalau yang asli bisa bergabung, biar tanya sendiri.
Matur nuwun Pak.
Jokowi :
Saya berusaha agar ada penerbangan langsung dari Solo - Bali, Bali - Solo tetapi sampai
saat ini belum berhasil karena load factor pesawat yang masih rendah.
Ringgas Hutagaol :
Sesuai sistem demokrasi kita, pada saat Pilkada calon kepala daerah harus diajukan oleh
Partai Politik. Banyak juga calon yg menggandeng pengusaha utk membiayai
kampanyenya. Jika calon yg didukung tsb berhasil memenangkan Pilkada, maka akan ada
balas jasa kepada Partai Politik dan pengusaha tsb.
Bagaimana pengalaman dan kiat2 Pak Jokowi pada Pilkada lalu sehingga tidak perlu
melakukan balas jasa dgn membagi-bagi Proyek yg dibiayai oleh ABPD ?
Banyak pimpinan daerah yg terjerumus korupsi akibat kewajiban balas jasa ini.
Kondisi ini yg membuat saya jadi enggan memiliki cita-cita utk menjadi pimpinan daerah.
Mohon maaf jika ada kata2 saya yg salah. Terima kasih.
Jokowi :
Yang paling penting jangan merasa tersandera oleh kepentingan-kepentingan politik atau
ekonomi... harus kukuh dengan prinsip ini. Kalau sudah tersandera untuk membalas jasa
jangan harap bisa menjadi pemimpin yang baik... karena kalau sudah tersandera
kepentingan, inovasi-inovasi terobosan yang akan kita lakukan juga akan tersandera
Agung Wulan Piniji :
Melihat kota solo sekarang, saya rasakan sangat berbeda dengan ketika 10 tahun yang
lalu waktu. jauh sangat berbeda. Saya merasa lebih betah dan merasa kangen selalu
untuk kembali ke sana. saya juga merasa seperti di eropa ketika berada disolo. Kota mana
di luar negeri yang Bapak jadikan rujukan untuk membangun kota Solo seperti saat ini?
Bagaimana Bapak bersinergi dengan anggota DPRD kota Solo sehingga sejalan dan
sevisi? Terima kasih.
Jokowi :
Singapore dan Korea, terutama dalam manajemen transportasi dan ruang-ruang publik.
Setiap program yang akan kita kerjakan kita paparkan secara detail, ada kalkulasi return
social dan ekonomi yang kita dapatkan dari setiap program. Ini yang selalu saya
sampaikan ke Dewan setiap tahun.
M. Danil Daud :
Sbg walikota di zaman reformasi ini, tentunya bapak terpilih dalam pilkada. Pertanyaan
saya kualitas kepemimpinan seperti apa menurut bapak yang menyebabkan Bapak terpilih
menjadi Walikota Solo? Terimakasih sebelumnya.
Jokowi :
Pak Danil, untuk Pilkada pertama saya hanya terpilih 37%, karena saat itu saya tidak
dikenal orang. Pilkada kedua saya terpilih dengan angka 90,09%. Menurut saya karena
integritas dan kerja keras.
Bambang Setijoso :
Pada bulan Januari & Februari 2010, kami telah menyampaikan rasa keprihatinan kami
akan kondisi gedung Wayang Orang Sriwedari, kepada Bapak dan staff melalui sms dan
email, dan mendapat jawaban pada waktu itu sbb "Terimakasih atas masukannya dan
akan diperhatikan" .
Pada waktu itu pada intinya kami menyampaikan bahwa suara bising / hingar bingar dari
THR masuk ke gedung WO sehingga sangat mengganggu jalannya pertunjukan dan
menganngu penonton. Disamping itu, kami juga telah menyampaikan usulan2 kongkrit
jangka pendek dan usulan jangka panjang.
Catatan: Petugas ditempat menyatakan telah berulang kali menyampaikan kekecewaan
ke THR & Pemdda Solo, tetapi tidak mendapat tanggapan. Beberapa kalangan yg
berkecimpung didunia pertunjukan Wayang dan Gamelan Jawa, telah menyatakan
kekecewaan yg serupa.
Pertanyaan kami, apakah kondisi WO Sriwedari (khususnya berkenaan dg akustik)
sekarang sudah baik / mendapat perhatian Walikota ?
Jokowi :
Kawasan Sriwedari sedang dalam sengketa antara Pemkot dengan Ahli Waris dan sudah
sampai MA, sehingga kita tidak bisa memanage dengan baik kawasan itu, karena masih
dalam proses wilayah hukum.
Nurhasan Achmad :
Baru-baru ini diberitakan di media bahwa Bpk mau menghidupkan kembali jalur KA
Wonogiri-Solo dengan Gerbong Wisata (yg nyaman ber AC). Siapakah target
penumpangnya? Apakah wisatawan ataukah warga Wonogir/Solo pengguna moda
transportasi? Apakah cukup feasible dilihat dari kacamata bisnis? Jangan-jangan hanya
bertahan sebentar lalu sepi dan akhirnya mati karena rugi dan gak bisa nutup biaya
operasionalnya. Mohon pencerahannya pak.
Jokowi :
Kita ingin menyiapkan dan mengantisipasi angkutan umum massal 30 tahun yad ... bukan
mengatasi setelah ada masalah kemacetan. Menjadi kewajiban pemerintah untuk
memberikan pelayanan transportasi, meskipun dari kacamata bisnis rugi ... karena ini
adalah pelayanan. Penumpangnya ya warga ya wisatawan.
Mufti, MA-79
Sebagai kota yang terus berkembang, bagaimana kota Solo mengantisipasi isu
pembangunan millenium atau yang lebih dikenal sebagai Millennium Development Goals
(MDGs). Ada dua isu utama yang saya ingin tanyakan kepada Bapak.
1. Bagaimana kota Solo berbenah diri mengatasi persoalan "kemiskinan" dan "kesehatan"
utamanya masalah kesehatan Ibu dan Anak.
2. Saya salut kepada Solo yang begitu peduli pada kondisi dan status pendidikan anak.
Sejauh mana Bapak mempersiapkan kota Solo seandainya Solo dijadikan model kota
Anak? Terima kasih Pak.
Jokowi :
1. Masalah pendidikan ada program BPMKS(Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota
Surakarta) yang anggotanya 43.000, dan kesehatan ada program PKMS (Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat Kota Surakarta) yang anggotanya 206.000 ... ada Kartu Silver
untuk setengah miskin, Gold untuk yang miskin dan Platinum untuk yang sangat miskin.
Semuanya by Name dan by Address sehingga tersistem dan gampang controllingnya.
2. Solo sudah menjadi role model Kota Layak Anak ... ada : Taman Cerdas Kampung (7
lokasi di kawasan kumuh), ada pemberian makanan tambahan anak sekolah (PMTAS),
ada Kartu Insentif Anak (KIA), ada Forum Anak Solo di setiap kampung. Tahun ini pada
bulan juli Solo akan dijadikan tuan rumah KONFERENSI KOTA LAYAK ANAK SE ASIA
PASIFIK. Sebelum penentuan menjadi tuan rumah sudah di cek 3 kali dari panitia
Internasional.
Mufti, MA-79 :
Wuihhhh ....Mas Jokowi ... jempols ... cah Badran Solo ikut seneng.
Sukses Mas ... kangen jajan pasar kota Solo.
Bambang Sugiyarso, MS-79 :
Wah top lah, saya ikut bangga dengan prestasinya. Selamat dan semoga makin sukses.
Amin.
Harapan Rachman :
Saya mengetahui bila Indeks Persepsi Korupsi Solo menempati peringkat 3 seluruh
Indonesia (TI 2010). Apa kiat-kiat Bapak? Apakah budaya nepotisme di Solo kuat? Dan
bagaimana mengatasinya? erima kasih atas waktu Bapak. Semoga sukses selalu Pak.
Jokowi :
Meskipun tiga terbaik, nilainya masih 6 ... jadi masih ada sisa 4 yang belum baik, belum
baik punglinya, belum baik nepotismenya. kita perbaiki sistem, perlu waktu yang lama
untuk menjadikan Solo kota yang bersih dari pungli, nepotisme dll ... perlu proses dan
perlu waktu. Saya merasa Solo belum baik.
Satyo GM-78 :
Bapak dengan statement ini menunjukkan apa yang disebut oleh Jim Collins sebagai
Level 5 leadership ! Selamat Indonesia, masih ada pemimpin seperti Pak Jokowi !!!
Alhamdulillah.
Ari- MS76
Saya dengar Bapak sedang menggali budaya "macan luwe". Gaya berjalan putri solo yang
ditiru peragawati kelas dunia macam naomi campbell itu khan berasal dari solo. Tiruannya
meskipun bagus, tapi terkesan centil atau kurang tulus. Padahal khan ada patron nya ya
Pak? Misalnya posisi kaki kanan dan kiri saat melangkah. Juga posisi bahu kanan dan kiri
terhadap tubuh, kaki dan kepala. Ini yang sulit. Tapi kalau itu dilakukan dengan benar,
pasti ciamik banget ya Pak. Macan nya sendiri mungkin kalah sama putri solo nya,
hehehe. Kasih bocoran dikit dong Pak, penelitian Bapak dan temen2 sudah sampai
dimana? Biar nanti yang jalannya kayak macan luwe bukan hanya putri Bapak. Tetapi putri
saya juga :-). Terima kasih Pak. Sugeng siang.
Jokowi :
pak Ari, "penelitiannya" belum selesai
Dani Badra FT-04
Langsung saja pak. Saya mau tanya kota solo itu ke depannya akan dibawa ke arah
'barat' atau mengikuti kearifan lokal beserta contoh real nya pak. Terimakasih pak jokowi
Jokowi :
Solo masa depan adalah solo masa lalu. Solo yang modern adalah Solo yang tradisional.
Menggabungkan dua hal inilah (80 tradisi, 20 modern) yang menjadi tantangan kita.
Andrianto Soekarnen :
1) Menurut Bapak, apa 5 nilai kepemimpinan terpenting? Bagaimana Bapak
mempraktekan masing-masing nilai kepemimpinan tersebut?
2) Mungkinkah kepemimpinan yang bersih di Indonesia? Mengapa?
Juga, ada titipan pertanyaan dari komunitas QB Leadership Center
melalui Twitter:
Dari @Puan_yeah: Siapa yang berjasa menjadikan Bapak seeperti sekarang ini?
Dari @rohbudbud: Bagaimana cara Bapak membangkitkan semangat di birokrasi Pemkot
yg umumnya sangat lamban?
Jokowi :
1. Dua saja pak Andri, Intergritas dan kerja keras. Ya langsung saja dipraktekkan dalam
keseharian
2. Sangat mungkin. Tergantung Top Leadernya : harus strong character dan bisa
memberikan teladan / contoh.
menyiapkan sistem/membenahi sistem, dan memaksakan agar sistem itu
jalan. Setiap saat dikontrol sehingga birokrasi selalu merasa diawasi dan ON dalam
bekerja
Santri 91 :
Sejauh ini, apa kendala yg masih belum bapak temukan jalan keluar utk mengatasinya
dlm merealisasikan visi dan misi kota?
Jokowi :
Masalah budget yang selalu tidak cukup untuk merealisasikan sebuah program dengan
cepat. Dengan posisi budget seperti ini perlu waktu 20 tahun untuk menjadikan sebuah
kota yang mapan
Munji Syarif :
Terimakasih karena telah menjadi contoh pemimpin anti korupsi.
Mohon maaf sekiranya pertanyaan ini terlalu umum.
1. Kira-2 apakah yang menjadi sebab korupsi pada bawahan2 di lingkungan pemda
(dimana saja di Indonesia atau paling enggak di Solo jika masih ada bawahan yg
koruptif)?
dan bagaimana pencegahannya.
2. Menurut pengamatan bapak yg mempunyai rekan sesama walikota/bupati, apa sebab
banyak walikota / Bupati yg "terjebak" atau "menjebakkan diri" pada situasi koruptif?
3. Masih menurut pengamatan bapak, bagaimana halnya dengan pola koruptif atasan
walikota/bupati yakni para gubernur yg semakin marak (berita terakhir 17 gubernur
ditenggarai
korupsi).
4. Bagaimana agar efektif memberantas korupsi dengan cepat dan tanpa gejolak?
Terimakasih atas perhatiannya.
Jokowi :
1. Perlu pembenahan dan perombakan sistem secara total dan leader yang bisa dijadikan
contoh.
2. Karena tersandera oleh investor politik...
3. Waduh nggak tahu saya
4. Dimulai dengan pendidikan anti korupsi di sekolah-sekolah ... ini yang harus segera
dimulai
Sena, SI-91 :
1. Apa problem utama kota Surakarta ? Dan bagaimana cara Bapak mengatasinya ?
2. Saya melihat misi Bapak mengenai pendidikan di website resmi kota Surakarta,
http://www.surakarta.go.id/ , "..To improve service and to expand access to people in
education, by employing free school programs, plus schools, community education
assistance, development of educational facilities, improving the quality of teachers and
education personnel... " Apa kiat-kiat Bapak untuk mewujudkan misi ini, dan bagaimana
pencapaiannya sampai saat ini ?
satu usulan untuk website kota Surakarta, kalau bisa ditambahkan kolom pengaduan atau
masukan dari warga (atau mungkin saya terlewat membacanya?). Malah mungkin bisa
dibuatkan semacam online rating penilaian dari warga untuk pelyanan aparat Surakarta
(sebagai contoh http://www.healthgrades.com/, dalam menilai pelayanan dokter pada
pasiennya). kalau rating nya bagus akan menjadi apresiasi buat aparat, dan kalau rating
nya jelek bisa dijadikan bahan evaluasi.
Semoga Bapak bisa terus sukses memimpin Solo. Terimakasih,
Munawar :
Saya asli Solo dan masih sering berkunjung ke Solo, karena keluarga besar banyak yang
berdomisili di sana. Mohon tanggapan mengenai hal berikut:
1. berkenaan dengan keterhubungan Solo dengan kota-kota/negara lain, ada sarana
transportasi yang harus dibenahi. Khususnya mengenai keterhubungan bandara
Adisumarmo dengan kota Solo. Saya yakin Anda tahu masalahnya: ada monopoli
angkutan di bandara tersebut (oleh taksi dari koperasi suatu angkatan), sehingga
mengakibatkan ineffisiensi, harga tinggi serta mengurangi berkembangnya bandara. Jika
dilihat perbandingan dengan bandara Yogya, ada integrasi Bandara - Stasiun kereta
Maguwo - Terminal bus JogjaTrans dan keterbukaan sarana taksi. bagaimana mengatasi
ini?
2. masalah PKL. Sekarang di banyak jalur utama a.l. Jalan Veteran, PKL kembali
merebak. Modusnya mungkin ingin memperoleh jatah kios gratis seperti yang pernah
terjadi dengan ex. PKL Banjarsari. Menurut Anda, apakah pendekatan pembagian kios
gratis akan menyelesaikan masalah, dan bukan memanjakan/membuat orang belombalomba
'nakal' agar diberi gratisan kios?
Terima kasih.
Komentar- komentar :
Nandang Solihin :
Saya tidak bertanya, hanya mendoakan semoga Pak Jokowi bisa diberi kekuatan
kesempatan untuk dapat memimpin negeri ini...
Semoga solo bisa menjadi inspirasi batu loncatan untuk menjadikan Indonesia yang bersih
dari korupsi kemiskinan.
Rusi Hidayat Susilo :
Gaya kepemimpinan bapak mirip sekali dengan Presiden Iran Ahmadinejad, setiap hari
satu jam di kantor, selebihnya buat keliling dan berdialog dengan rakyat. Kepemimpinan
seperti itulah yang disukai olah rakyatnya.
Akhyar – 98
Emailnya bagus. Saya jadi inget Foursquare.. Hehe Sukses ya pak.
Kacuk Sumarto :
Mengucapkan selamat dan sukses buat temen2 (bu Betty dkk) yang meng'inisiasi adanya
dialog ini.
Saya sendiri nggak ikut, meskipun ada yang menggelitik. Khususnya bidang air bersih dan
persampahan (note: 2 tahun lalu ikut mempromosikan Global Partnership Output Based
Aid dari Bank Dunia, unt kedua bidang tersebut, dibeberapa kota salah satunya Solo.
Sekaligus tempat lahir saya). Melalui komunitas ITBSOLO saja nanti akan saya
sampaikan lebih detil.
Semoga acara ini tidak hanya sekali saja dan tidak hanya mas Jokowi saja. Sehingga
sharingnya bisa banyak, dan membawa alumni ITB (setidaknya saya yang merasakan
banyak manfaatnya) untuk lebih mendalami pengelolaan daerah.
Menurut saya, nara sumber tidak selalu yang dianggap berhasil (seperti mas Jokowi)
tetapi juga yang gagal (dan mengerti mengapa dia gagal). Ini saya anggap perlu, bahwa
belajar tidak selalu dari yg berhasil saja tetapi juga dari yg gagal. Perlu sangat-sangat
dihindari nara sumber yang 'jaim'..maunya cuman pencitraan saja, bukan karyanya.
Sekali lagi: Selamat dan selamat. Salam Hangat.
Surono – 76
Saya kira jika tdk sempat terjawab, pertanyaan @ri scr pribadi hrs dimaklumi, tetapi saya
puas dgn membaca pertanyaan dari rekan2 Alumni dan membaca jawaban dr Bapak
Jokowi. Waktu dua jam tdklah panjang n tdk cukup dalam acara dialog yg sangat menarik
ini. Saya stuju dgn usulan salah seorang Alumni (maaf lupa namanya) untuk mengundang
yg gagal, agar supaya kita belajar dr kegagalan tsb untuk meraih keberhasilan. Itu
terserah kpd Mba Betty saja, saya hanya sbg pandemen dialog yg konstruktif, inspiratif
dan saya yakin akan membawa manfaat bagi kita semua.
Penutup
Terima kasih kepada pak Jokowi atas sharing selama 2 jam yang sangat menarik, to the
point, dan menginspirasi.
Semoga akan lebih banyak lagi pemimpin pemimpin Indonesia yang berintegritas tinggi
dan bekerja keras seperti yang telah Bapak contohkan. Semoga sukses senantiasa
menyertai Bapak, Solo dan segenap masyarakatnya.
Terima kasih kepada semua teman-teman yang telah berpartisipasi dalam acara ini.
Salam hangat penuh semangat
Betti Alisjahbana