From: yuti ariani
To: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, December 21, 2010 8:55 AM
Subject: Re: [Senyum-ITB] Risk Management in R&D
Untuk issue risk biasanya peran negara menjadi besar, karena banyak unsur ketidakpastian baik dari keberhasilan riset (teknis) maupun dari segi pemasaran (sosial). Di kasus bio fuel yang sedang saya geluti permasalahannya mencakup teknologi hingga bisnis model. Pada feasibility study di awal, harga untuk bahan baku masih rendah sehingga ketika dibuat bisnis modelnya, harganya bisa ekonomis pada skala pabrik tertentu, namun ketika project masuk, harga jual menjadi sangat tinggi sehingga pabrik kesulitan bahan baku, dan berhenti beroperasi. Ketika pabrik sudah berhenti beroperasi dan harga menjadi turun kembali, penjual bahan baku juga sudah kehilangan pasar. Ini dari segi pasar ... dari segi pengembangan teknologi lain lagi. Ada lembaga-lembaga negara yang memang dibiayai oleh negara untuk melakukan riset, jadi untuk hal ini risk ditanggung oleh pemerintah. Namun bagaimana agar hasil riset ini bisa dikomersialisasikan masalahnya lain lagi. Pertama karena lembaga riset pemerintah memiliki tupoksi yang benar-benar berbeda dengan industri. Kedua karena industri besar pada umumnya memiliki lembaga riset sendiri yang cukup mapan atas nama rahasia perusahaan.
Permasalahan lain lagi bagi pemain baru untuk masuk ke pasar yang sudah mapan adalah masalah skala. Untuk palm oil misalnya, ongkos menjadi berat ketika pengusaha kecil harus menanggung transportation cost atau biaya sewa gudang sambil menunggu pembeli. Hal ini berbeda dengan pengusaha besar yang sudah memiliki tangki dan infrastruktur memadai. Maslaah akuntabilitas untuk memperoleh subsidi juga masalah lain. Saat ini subsidi masih terpusat di penjualan biodiesel yang dilakukan ke Pertamina dan itupun masih ada pertanyaan mengenai waktu tunggu, karena sistem anggaran yang digunakan berbeda. Untuk memperoleh subsisi yang dianggarkan oleh APBN untuk biodiesel perlu ada pengajuan yang mekanismenya tidak mudah. Ini menciptakan kesulitan bagi perusahaan yang orientasinya profit.
Dalam pengenalan teknologi baru, pertanyaan yang muncul adalah siapa yang harus menanggung risk terbesar? Insentif Ristek, dana Dikti menunjukan adanya keberpihakan negara untuk mengambil sisi risk, tapi langkah selanjutnya yang seringkali masih bolong ...
salam,
yuti
2010/12/21 Munir Abdullah
Mas Adi, terimakasih atas pencerahan dan informasinya, Riset yang sedang direncanakan menuju pengembangan produk dan peningkatan produktivitas kelapa sawit.
--------------------------------------------------------------------------------
Dari: Adi Indrayanto
Kepada: Senyum-ITB@yahoogroups.com
Terkirim: Sen, 20 Desember, 2010 10:43:46
Judul: Re: [Senyum-ITB] Risk Management in R&D
Mas Munir,
Dari pengalaman yg saya tahu, namanya penelitian itu memiliki cukup tinggi resiko gagalnya, apalagi kalau penelitian ini merupakan topik baru yg dilakukan oleh pihak tim penelitinya. Gagal bukan berarti tidak ada hasil, tapi bisa jadi hasilnya masih jauh dari ekspektasi tim bisnis. Itu sebabnya, masalah penelitian selalu memerlukan dukungan dana pemerintah, karena adanya faktor resiko yg besar tersebut.
Hasil penelitian yg memiliki resiko lebih rendah adalah yg sudah dilakukan oleh tim tersebut sebelumnya utk beberapa lama, dari dana2 pemerintah yg pernah didapat. Sehingga topik penelitian yg dilakukan sudah masuk dalam masa maturasi, dan tim penelitinya pun sudah memiliki cukup banyak knowledge dari topik penelitian tersebut.
Hal lain, biasanya, dalam hal mendapatkan hasil penelitian yg baik, ada beberapa topik penelitian yg dilakukan, semacam portofolio penelitian mirip seperti dalam investasi keuangan? Dari 10 penelitian yg potensial, mungkin nanti hanya 1 yg bisa diteruskan jadi produk. Tentu ini contoh penelitian yg arahnya ke produk dan bukan menjadi sebuah kebijakan atau konsep.
Penelitian memang sepertiya masuk dalam kategori "sunk cost" ya?
Sekedar pandangan ...
salam,
-ai-
2010/12/19 Munir Abdullah
Saya sedang menbuat Link antara Lembaga Riset dengan BUMN uang memiliki Dana Riset dan investasi. Persoalannya, banyak lembaga riset yang sudah mengajukan Proposal tetapi sama sekali tidak berbicara masalah risk. Ini penting bagi penyandang dana untuk mengukur sejauh mana probablitas kerhasilanya termasuk ketepatan waktu.
Melalui ini mohon bantuan Literatur/ referensi tentang ini at cost.---- salam
--------------------------------------------------------------------------------
__._,_.___
Reply to sender | Reply to group | Reply via web post | Start a New Topic
Messages in this topic (13)
Recent Activity: New Members 3
Visit Your Group
***
Ayo, ayo, ajak Alumni ITB lain ikut Senyum-ITB. Yuk, buat kerjasama!
Minta mereka email (kosong) ke Senyum-ITB-subscribe@yahoogroups.com
Mudah kok! Manajemen email di milis Senyum-ITB ada di bawah. Dicoba deh :)
Anggota: 6.965 Diperbarui: 1 Desember 2010
--------------------------------------------------------------------------
*** Senyum-ITB ***
- Kerjasama merajut Prestasi Dunia -
Persahabatan, Ide, Iptek, Desain, Seni, Bisnis, & Kerjasama
http://groups.yahoo.com/group/Senyum-ITB
Managed by: Senyum-ITB & 99Venus International (http://99Venus.net )
http://IA-ITB.blogspot.com/2009/05/senyum-itb-tempat-interaksi-akrab.html
--------------------------------------------------------------------------
Mengatur mode terima email dengan ganti-ganti 3 cara terima berikut :
1. Senyum-ITB-normal@yahoogroups.com = email terima normal (individual emails)
2. Senyum-ITB-digest@yahoogroups.com = email terima ringkasan (daily digest)
3. Senyum-ITB-nomail@yahoogroups.com = tidak terima email / cuti sementara
Ganti email / Cara berlangganan :
1. Senyum-ITB-subscribe@yahoogroups.com = email berlangganan milis Senyum-ITB
2. Senyum-ITB-unsubscribe@yahoogroups.com = email berhenti dari milis Senyum-ITB
Manajemen email di milis Senyum-ITB yang lebih detil di blog IA-ITB :-)
Klik http://IA-ITB.blogspot.com/2009/07/manajemen-milis-IA-ITB.html
Data :
Isi & lihat 1.250 profil di http://groups.yahoo.com/group/Senyum-ITB/database
Read more...